JAKARTA- Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief menginformasikan bahwa wilayah selatan dan timur Jerman saat ini sejak 5 Juli lalu telah dilanda banjir besar akibat meluapnya Sungai Elbe dan Danube, "Terburuk dalam 400 tahun terakhir. Ini bisa dibilang yang terburuk dalam 400 tahun." ungkap Andi.

Sedikitnya 16 orang tewas di Jerman, Austria, dan Ceko akibat banjir tersebut, dan puluhan ribu orang harus mengungsi. Bentangan luas sepanjang cekungan Sungai ELBE telah berubah menjadi lautan air berwarna coklat dari Republik Ceko menuju hilir di Jerman timur. Atap-atap rumah berwarna merah menyembul dari air berlumpur di banyak desa dan kota yang ditinggalkan warga.

"Anomali ini melanda semua belahan dunia, bencana hidrologi dimana-mana. (Di Jerman) Muka air telah naik dari 2 meter menjadi lebih dari 8 meter." lanjut Andi.

Kehancuran serupa terlihat di sepanjang Sungai DANUBE, yang telah meluap dari tepiannya di Negara Bagian Bavaria, Jerman selatan dan di Austria, serta menyebabkan persiapan bencana besar-besaran di Hongaria, di mana diperkirakan air akan memuncak pada hari-hari mendatang.

"Saya telah meminta Deplu & KBRI untuk ingatkan WNI, wilayah yang akan terdampak banjir besar di Jerman sd Austria, dsb. Juga potensi lain, mengingat kejadian seperti Rabu (5/Juni) ketika di Deggendorf, Jerman, dua tanggul bobol, bisa terulang." papar Andi.

Menurut Andi, kota laporan dari KBRI, sejumlah Satgas seperti di KJRI Frankfurt, dan di KJRI Hamburg terus bergerak mendatangi WNI yang jadi korban Banjir. "Termasuk menembus Kota Passau, yang ditutup akibat Banjir." papar Andi.

"Informasi terakhir dari Agus Rubiyanto di KBRI Jerman (8/Juni), semua WNI di sana selamat." demikian Andi Arief.

sumber berita