- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KADIN: Rakyat Aceh Butuh Modal Usaha, Pemerintah Harus Upayakan
TS
putroephang
KADIN: Rakyat Aceh Butuh Modal Usaha, Pemerintah Harus Upayakan
BANDA ACEH - Kepala Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh Firmandez, meminta Pemerintah Aceh untuk membenahi perekonomian masyarakat. Hal ini menurutnya sangat diperlukan guna meningkatkan kesejanteraan masyarakat dan memperkuat perdamaian Aceh.
"Saat ini rakyat Aceh butuh modal untuk mengerakkan usaha dan perekonomiannya. Jadi pemerintah harus mengupayakan ini bagaimanapun caranya," kata Firmandez saat ditemui acehonline.info, Kamis (7/6) di Banda Aceh.
Pemberian modal tersebut, kata firmandez, bukan berarti pemerintah harus memberikan bantuan uang secara cuma-cuma kepada masyarakat. Akan tetapi, pemerintah mengupayakan agar masyarakat bisa mendapatkan modal usaha.
"Dari survey Bank Dunia, daerah yang perekonomiannya maju adalah jika masyarakatnya dekat dengan perbankan. Jadi, Pemerintah harus mendekatkan masyarakat dengan perbankan, agar bisa mendapatkan modal usaha," ujar Firmandez.
Salah satu cara, kata Firmandez, pemerintah memberikan sertifikat gratis kepada seluruh masyarakat, yang memiliki tanah dan kebun.
"Dengan pemberian sertifikat itu, masyarakat bisa mendapatkan modal dari Bank. Itu sama saja pemerintah memberikan uang atau modal ke masyarakat. Sertifikat itu juga bermanfaat untuk masyarakat jika membutuhkan uang mendesak," imbuhnya.
Setelah adanya sertifikat, pemerintah harus mendesak Bank, Koperasi, Pegadaian dan lembaga keuangan lainnya, untuk membuka cabag di sejumlah pelosok desa, agar masyarakat mudah mendapatkan modal usaha.
"Jika pemerintah mau membantu lebih jauh nantinya, seperti menempatkan uangnya di lembaga keuangan untuk subsidi bunga pinjaman agar lebih kecil, maka ini lebih baik lagi," kata Firmandez yang juga Anggota DPR Aceh Fraksi Partai Aceh ini.
Dengan adanya pemberian seritikat ini, kata Firmandez, juga akan menyelesaikan persoalan sosial di masyarakat, diaman saat ini banyak persoalan status tanah di masyarakat yang tidak jelas.
"Makanya saya mendesak pemerintah untuk memberikan sertifikat gratis ke masyarakat. Uang yang triliunan itu, tolong disisihkan untuk persoalan ini," ujarnya.
Sementara itu bagi yang tidak memiliki tanah dan kebun, Firmandez menambahkan, pemerintah dapat melakukan pelatihan wirausahawan, atau membetuk lembaga melatih masyarakat dan mengajarkan cara membangun sebuah usaha.
"Bagi yang telah dididik kemampuan usahanya, pemerintah atau lembaga pelatihan itu menjaminnya masyarakat untuk bisa mendapatkan modal usaha, dan membantu usahawan muda itu mengembangkan usahanya hingga mapan," ungkap Firmandez. "Jika ini dilakukan, mayoritas masyarakat Aceh akan mapan ekonominya, dan tidak tergantung dengan bantuan keuangan pemerintah," tambahnya.
Selain itu Firmandez menilai, Aceh memiliki Sumber Daya lain yang besar, selain Sumber Daya Alam, yakni Sumber Daya Manusia (SDM).
"Aceh memiliki SDM yang besar untuk pengembangan usaha. Di Indonesia, cuma tiga daerah yakni Aceh, Padang, dan Makasar yang punya SDM Ekonomi atau jiwa dagang yang kuat. Orang Aceh dengan modal sedikit, bisa membuka usahanya sendiri. Apalagi jika motivasi dan didekatkan dengan lembaga keuangan, maka usahanya akan mandiri dan besar," ujarnya.
Jadi, kata Firmandes, SDM masyarakat Aceh yang besar ini harus dimanfaatkan oleh pemerintah, untuk membangun dan meningkatkat kesejanteraan masyarakat.
"Jika tambang emas, minyak, dan batu bara dia akan habis. Namun jika SDM ini dikembangkan dia akan bertambah banyak, dan melahirkan SDM-SDM yang kuat lainnya," ujar Firmandez.
"Pengusaha adalah 'aset' pemerintah yang besar, dan bisa merubah Aceh menjadi lebih baik dan memperkuat perdamaian Aceh. Jika pemerintah tidak memikirkan persoalan ekonomi masyarakat, maka Aceh akan hancur dan terpuruk dengan sendirinya," imbuh Firmandez.(sumber)
Berat kayaknya kalau harus bantu masyarakat kalau nggak ada persennya,,,,
"Saat ini rakyat Aceh butuh modal untuk mengerakkan usaha dan perekonomiannya. Jadi pemerintah harus mengupayakan ini bagaimanapun caranya," kata Firmandez saat ditemui acehonline.info, Kamis (7/6) di Banda Aceh.
Pemberian modal tersebut, kata firmandez, bukan berarti pemerintah harus memberikan bantuan uang secara cuma-cuma kepada masyarakat. Akan tetapi, pemerintah mengupayakan agar masyarakat bisa mendapatkan modal usaha.
"Dari survey Bank Dunia, daerah yang perekonomiannya maju adalah jika masyarakatnya dekat dengan perbankan. Jadi, Pemerintah harus mendekatkan masyarakat dengan perbankan, agar bisa mendapatkan modal usaha," ujar Firmandez.
Salah satu cara, kata Firmandez, pemerintah memberikan sertifikat gratis kepada seluruh masyarakat, yang memiliki tanah dan kebun.
"Dengan pemberian sertifikat itu, masyarakat bisa mendapatkan modal dari Bank. Itu sama saja pemerintah memberikan uang atau modal ke masyarakat. Sertifikat itu juga bermanfaat untuk masyarakat jika membutuhkan uang mendesak," imbuhnya.
Setelah adanya sertifikat, pemerintah harus mendesak Bank, Koperasi, Pegadaian dan lembaga keuangan lainnya, untuk membuka cabag di sejumlah pelosok desa, agar masyarakat mudah mendapatkan modal usaha.
"Jika pemerintah mau membantu lebih jauh nantinya, seperti menempatkan uangnya di lembaga keuangan untuk subsidi bunga pinjaman agar lebih kecil, maka ini lebih baik lagi," kata Firmandez yang juga Anggota DPR Aceh Fraksi Partai Aceh ini.
Dengan adanya pemberian seritikat ini, kata Firmandez, juga akan menyelesaikan persoalan sosial di masyarakat, diaman saat ini banyak persoalan status tanah di masyarakat yang tidak jelas.
"Makanya saya mendesak pemerintah untuk memberikan sertifikat gratis ke masyarakat. Uang yang triliunan itu, tolong disisihkan untuk persoalan ini," ujarnya.
Sementara itu bagi yang tidak memiliki tanah dan kebun, Firmandez menambahkan, pemerintah dapat melakukan pelatihan wirausahawan, atau membetuk lembaga melatih masyarakat dan mengajarkan cara membangun sebuah usaha.
"Bagi yang telah dididik kemampuan usahanya, pemerintah atau lembaga pelatihan itu menjaminnya masyarakat untuk bisa mendapatkan modal usaha, dan membantu usahawan muda itu mengembangkan usahanya hingga mapan," ungkap Firmandez. "Jika ini dilakukan, mayoritas masyarakat Aceh akan mapan ekonominya, dan tidak tergantung dengan bantuan keuangan pemerintah," tambahnya.
Selain itu Firmandez menilai, Aceh memiliki Sumber Daya lain yang besar, selain Sumber Daya Alam, yakni Sumber Daya Manusia (SDM).
"Aceh memiliki SDM yang besar untuk pengembangan usaha. Di Indonesia, cuma tiga daerah yakni Aceh, Padang, dan Makasar yang punya SDM Ekonomi atau jiwa dagang yang kuat. Orang Aceh dengan modal sedikit, bisa membuka usahanya sendiri. Apalagi jika motivasi dan didekatkan dengan lembaga keuangan, maka usahanya akan mandiri dan besar," ujarnya.
Jadi, kata Firmandes, SDM masyarakat Aceh yang besar ini harus dimanfaatkan oleh pemerintah, untuk membangun dan meningkatkat kesejanteraan masyarakat.
"Jika tambang emas, minyak, dan batu bara dia akan habis. Namun jika SDM ini dikembangkan dia akan bertambah banyak, dan melahirkan SDM-SDM yang kuat lainnya," ujar Firmandez.
"Pengusaha adalah 'aset' pemerintah yang besar, dan bisa merubah Aceh menjadi lebih baik dan memperkuat perdamaian Aceh. Jika pemerintah tidak memikirkan persoalan ekonomi masyarakat, maka Aceh akan hancur dan terpuruk dengan sendirinya," imbuh Firmandez.(sumber)
Berat kayaknya kalau harus bantu masyarakat kalau nggak ada persennya,,,,
0
727
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan