- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sepak Terjang Geng Motor Mappakoe
TS
aldywanksidh
Sepak Terjang Geng Motor Mappakoe
Quote:
SEPEKAN terakhir pemberitaan media di Kota Makassar kembali marak membahas soal aksi brutal geng motor, Mappakoe. Pemberitaan Mappakoe ini marak setelah lagi-lagi terjadi kasus penyerangan terhadap awak jurnalis, Kamis (9/5) lalu. Kali ini menimpa kontributor Trans TV, Muhammad Endi & Ardiansyah. Endi ditikam dan handphone blackberrynya dirampas. Sebulan silam, kasus serupa juga menimpa Harun, awak media lainnya. Harun adalah kameramen Fajar TV.
Masyarakat tentu bertanya-tanya. Siapakah itu Mappakoe? Betulkah mereka seberingas itu? Betulkah juga jika anggotanya ABG belia berumur belasan tahun? Desas-desus ini ada benarnya. Informasi yang dihimpun Rakyat Sulsel melalui berbagai sumber berhasil menguaknya. Sumber internal di kepolisian yang enggan namanya dikorankan membeberkan, geng motor Mappakoe awal mula terbentuk sekitar Agustus 2011 silam.
Geng motor ini diketuai seorang pemuda tanggung berinisial AC. Dia punya keahlian mencuri motor. Di tangan AC, Mappakoe menjadi kelompok pencuri kendaraan bermotor. Selain punya keahlian mencuri motor, AC juga lihai mengendarai sepeda motor tersebut.
Layaknya sebuah geng di film-film, Mappakoe juga merekrut pengikut. Syaratnya cukup mudah. Punya kelihaian dan berani menggeber sepeda motor. Anggota Mappakoe direkrut lewat ajang balap liar yang kerap terjadi di sejumlah ruas jalan di Makassar.
AC tidak lama memimpin. Desember 2011 AC ditangkap polisi karena kasus curanmor. Mappakoe kemudian redup setelah AC mendekam di penjara. Meski demikian, benih-benih geng motor lewat balap liar tetap saja subur di Makassar. Sisa-sisa anggota Mappakoe menjadi sponsor ajang balap liar ini. Akibatnya, Mappakoe edisi 2 kembali terbentuk.
Nah, kali ini ketuanya inisialnya UC. Dia ini diangkat sebagai ketua Mappakoe yang baru karena keberaniannya saat perang antar kelompok. Dia juga jago balap motor.
Ditambah anggota-anggota lama, Mappakoe generasi baru ini semakin besar jumlahnya. Aksinya juga semakin beringas. Jika Mappakoe yang pertama hanya mengincar mencuri sepeda motor, Mappakoe yang baru justru lebih nekat.
Mempersenjatai diri dengan badik, parang atau busur, Mappakoe mengincar pengguna jalan yang lengah di Makassar. Terutama saat malam hari. Geng motor ini sebenarnya hanya kedok saja. Lebih tepat sebenarnya mereka adalah sindikat jambret, rampok, curas atau curanmor. Pola kerjanya juga sama seperti sebelum-sebelumnya, kata sumber lagi.
Meski sudah terendus, sumber sendiri menyebut ada kendala untuk membasmi geng motor. Kendalanya adalah, geng motor berani berulah karena belum ada tindak tegas yang membuat mereka kapok. Sudah saatnya ada tindak tegas. Kalau perlu setegas-tegasnya atau seekstrim-ekstrimnya. Karena aksi mereka sudah mengancam nyawa dan ketenangan pengguna jalan, sebut sumber tanpa menjelaskan maksud tindak tegas atau ekstrim itu.
Pendapat sumber tampaknya sejalan dengan pengamat kepolisian, Prof Marwan Mas. Dia menilai, tidak adanya tindak tegas terhadap kelompok penunggang kuda besi anarkis ini menjadi penyebab utamanya. Penindakan tegas tersebut, kata Marwan, harus dimulai dari embrio kelompok geng motor yakni aksi balap liar.
Awalnya kan hanya balap liar. Karena dibiarkan, semakin banyak anak muda yang tertarik. Lama kelamaan menjadi anggota geng. Harus ditindak tegas dari awalnya dulu. Kalau ada anak pejabat yang terlibat, ya harus ditindak juga. kata Marwan.
Polisi, lanjut Marwan, juga masih lemah dalam menangani kasus balap liar yang kerap berujung ke tindak anarkis. Padahal, kasus-kasus semacam ini tidak perlu terjaid jika aparat serius menanganinya.
Polisi itu tugasnya melindungi, mengayomi, melayani dan menjaga kamtibmas. Polisi jangan terlalu banyak di kantor, hanya satpam saja yang selalu di kantor.
Masyarakat tentu bertanya-tanya. Siapakah itu Mappakoe? Betulkah mereka seberingas itu? Betulkah juga jika anggotanya ABG belia berumur belasan tahun? Desas-desus ini ada benarnya. Informasi yang dihimpun Rakyat Sulsel melalui berbagai sumber berhasil menguaknya. Sumber internal di kepolisian yang enggan namanya dikorankan membeberkan, geng motor Mappakoe awal mula terbentuk sekitar Agustus 2011 silam.
Geng motor ini diketuai seorang pemuda tanggung berinisial AC. Dia punya keahlian mencuri motor. Di tangan AC, Mappakoe menjadi kelompok pencuri kendaraan bermotor. Selain punya keahlian mencuri motor, AC juga lihai mengendarai sepeda motor tersebut.
Layaknya sebuah geng di film-film, Mappakoe juga merekrut pengikut. Syaratnya cukup mudah. Punya kelihaian dan berani menggeber sepeda motor. Anggota Mappakoe direkrut lewat ajang balap liar yang kerap terjadi di sejumlah ruas jalan di Makassar.
AC tidak lama memimpin. Desember 2011 AC ditangkap polisi karena kasus curanmor. Mappakoe kemudian redup setelah AC mendekam di penjara. Meski demikian, benih-benih geng motor lewat balap liar tetap saja subur di Makassar. Sisa-sisa anggota Mappakoe menjadi sponsor ajang balap liar ini. Akibatnya, Mappakoe edisi 2 kembali terbentuk.
Nah, kali ini ketuanya inisialnya UC. Dia ini diangkat sebagai ketua Mappakoe yang baru karena keberaniannya saat perang antar kelompok. Dia juga jago balap motor.
Ditambah anggota-anggota lama, Mappakoe generasi baru ini semakin besar jumlahnya. Aksinya juga semakin beringas. Jika Mappakoe yang pertama hanya mengincar mencuri sepeda motor, Mappakoe yang baru justru lebih nekat.
Mempersenjatai diri dengan badik, parang atau busur, Mappakoe mengincar pengguna jalan yang lengah di Makassar. Terutama saat malam hari. Geng motor ini sebenarnya hanya kedok saja. Lebih tepat sebenarnya mereka adalah sindikat jambret, rampok, curas atau curanmor. Pola kerjanya juga sama seperti sebelum-sebelumnya, kata sumber lagi.
Meski sudah terendus, sumber sendiri menyebut ada kendala untuk membasmi geng motor. Kendalanya adalah, geng motor berani berulah karena belum ada tindak tegas yang membuat mereka kapok. Sudah saatnya ada tindak tegas. Kalau perlu setegas-tegasnya atau seekstrim-ekstrimnya. Karena aksi mereka sudah mengancam nyawa dan ketenangan pengguna jalan, sebut sumber tanpa menjelaskan maksud tindak tegas atau ekstrim itu.
Pendapat sumber tampaknya sejalan dengan pengamat kepolisian, Prof Marwan Mas. Dia menilai, tidak adanya tindak tegas terhadap kelompok penunggang kuda besi anarkis ini menjadi penyebab utamanya. Penindakan tegas tersebut, kata Marwan, harus dimulai dari embrio kelompok geng motor yakni aksi balap liar.
Awalnya kan hanya balap liar. Karena dibiarkan, semakin banyak anak muda yang tertarik. Lama kelamaan menjadi anggota geng. Harus ditindak tegas dari awalnya dulu. Kalau ada anak pejabat yang terlibat, ya harus ditindak juga. kata Marwan.
Polisi, lanjut Marwan, juga masih lemah dalam menangani kasus balap liar yang kerap berujung ke tindak anarkis. Padahal, kasus-kasus semacam ini tidak perlu terjaid jika aparat serius menanganinya.
Polisi itu tugasnya melindungi, mengayomi, melayani dan menjaga kamtibmas. Polisi jangan terlalu banyak di kantor, hanya satpam saja yang selalu di kantor.
Quote:
Sekian Thread yang ane buat semoga berkenan di hati agan agan semua
Pengunjung yang baik pasti meninggalkan jejak
Gk lupa juga ngasih
Gk nerima
Pengunjung yang baik pasti meninggalkan jejak
Gk lupa juga ngasih
Gk nerima
0
3.9K
Kutip
29
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan