- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pejabat Pemukul Pramugari Sriwijaya Air Tempuh Jalur Damai
TS
OsKamikaze
Pejabat Pemukul Pramugari Sriwijaya Air Tempuh Jalur Damai
Quote:
VIVAnews - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD), Zakaria Umar Hadi, sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan akibat memukul Febriyani, pramugari Sriwijaya Air, dengan gulungan koran.
Ellisa, pengacara Zakaria, Jumat 7 Juni 2013 mengatakan, pihaknya akan mengajukan penangguhan penahanan terhadap kliennya. "Upaya penangguhan tetap kami lakukan. Sementara untuk damai dengan korban juga kami lakukan," kata Ellisa.
Perilaku tidak terpuji itu dilakukan setelah Febriyani mengingatkan Zakaria agar mematikan ponselnya saat pesawat hendak lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Kamis 6 Juni 2013. Terjadi adu mulut, karena Zakaria tetap mengaktifkan ponselnya. Adu mulut sempat berhenti terhenti setelah dilerai pramugari lainnya.
Amarah Zakaria rupanya tak berhenti sampai di situ. Setelah pesawat mendarat di Pangkal Pinang, dan sebagian besar penumpang sudah turun dari pesawat, dia kembali mendatangi Febriyani. Dia kembali cekcok dan berujung pemukulan. Telinga belakang Febriyani dipukul menggunakan gulungan koran sebanyak dua kali oleh Zakaria.
Febriyani dan Sriwijaya Air pun melaporkan perbuatan Zakaria ke Polsek Pangkal Pinang. Febriyani mengalami sedikit luka lebam. Akhirnya, kepolisian menetapkan Zakaria sebagai tersangka dan dijerat pasal penganiayaan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara.
Ellisa menuturkan, tim pengacara akan mengikuti semua proses hukum yang sedang berjalan di kepolisian. Namun, di luar itu, pengacara akan berusaha menempuh jalur damai dengan korban.
"Upaya damai terhadap korban menjadi prioritas kami. Untuk proses hukum, kami akan ikuti," tuturnya.
Pemerintah Provinsi Bangka Belitung juga sudah menyampaikan permohonan maaf terhadap korban dan maskapai Sriwijaya Air dan mengupayakan jalan damai.
"Kami ikuti proses hukum yang sedang berlaku sambil tetap mengupayakan jalan damai," kata Wakil Gubernur Bangka Belitung, Rustam Effendi.
Ellisa, pengacara Zakaria, Jumat 7 Juni 2013 mengatakan, pihaknya akan mengajukan penangguhan penahanan terhadap kliennya. "Upaya penangguhan tetap kami lakukan. Sementara untuk damai dengan korban juga kami lakukan," kata Ellisa.
Perilaku tidak terpuji itu dilakukan setelah Febriyani mengingatkan Zakaria agar mematikan ponselnya saat pesawat hendak lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Kamis 6 Juni 2013. Terjadi adu mulut, karena Zakaria tetap mengaktifkan ponselnya. Adu mulut sempat berhenti terhenti setelah dilerai pramugari lainnya.
Amarah Zakaria rupanya tak berhenti sampai di situ. Setelah pesawat mendarat di Pangkal Pinang, dan sebagian besar penumpang sudah turun dari pesawat, dia kembali mendatangi Febriyani. Dia kembali cekcok dan berujung pemukulan. Telinga belakang Febriyani dipukul menggunakan gulungan koran sebanyak dua kali oleh Zakaria.
Febriyani dan Sriwijaya Air pun melaporkan perbuatan Zakaria ke Polsek Pangkal Pinang. Febriyani mengalami sedikit luka lebam. Akhirnya, kepolisian menetapkan Zakaria sebagai tersangka dan dijerat pasal penganiayaan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara.
Ellisa menuturkan, tim pengacara akan mengikuti semua proses hukum yang sedang berjalan di kepolisian. Namun, di luar itu, pengacara akan berusaha menempuh jalur damai dengan korban.
"Upaya damai terhadap korban menjadi prioritas kami. Untuk proses hukum, kami akan ikuti," tuturnya.
Pemerintah Provinsi Bangka Belitung juga sudah menyampaikan permohonan maaf terhadap korban dan maskapai Sriwijaya Air dan mengupayakan jalan damai.
"Kami ikuti proses hukum yang sedang berlaku sambil tetap mengupayakan jalan damai," kata Wakil Gubernur Bangka Belitung, Rustam Effendi.
Quote:
Pemprov Bangka Belitung Minta Maaf ke Pramugari Sriwijaya Air
Quote:
VIVAnews - Perilaku tidak terpuji yang dilakukan Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Bangka Belitung (Babel), Zakaria Umar Hadi, membuat Pemerintah Provinsi itu angkat bicara.
Zakaria memukul kepala pramugari Sriwijaya Air, Febriyani, dengan gulungan koran karena tak terima diingatkan untuk mematikan ponselnya saat pesawat hedak lepas landas.
Melalui Wakil Gubernur Rustam Effendi, Jumat 7 Juni 2013, Pemprov Bangka Belitung meminta maaf kepada korban dan maskapai Sriwijaya Air. "Kepada korban dan perusahaan, atas nama Pemprov Babel kami meminta maaf atas perilaku Zakaria" kata Rustam Effendi.
Meskipun proses hukum terhadap Zakaria sudah berjalan di kepolisian, namun Pemprov Babel masih mengupayakan jalan damai.
Rustam Effendi mengaku, peristiwa ini menjadi pelajaran bagi seluruh pejabat di lingkungan Pemprov Babel agar tidak arogan dan tetap mematuhi aturan.
"Kami akan tetap memberikan sanksi kepada Kepala BKPMD Babel, Zakaria. Tetapi sanksi diberikan setelah ada putusan. Kami ikuti proses hukum yang sedang berlaku sambil tetap mengupayakan jalan damai," katanya.
Peristiwa pemukulan berawal setelah Febriyani menegur Zakaria agar mematikan ponsel ketika pesawat hendak lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Terjadi adu mulut, karena Zakaria tetap mengaktifkan ponselnya. Adu mulut sempat terhenti setelah dilerai oleh pramugari lainnya.
Amarah Zakaria rupanya tak berhenti sampai di situ. Setelah pesawat mendarat di Pangkal Pinang, dan sebagian besar penumpang sudah turun dari pesawat, dia kembali mendatangi Febriyani. Dia kembali cekcok dan berujung pemukulan. Telinga belakang Febriyani dipukul menggunakan gulungan koran sebanyak dua kali oleh Zakaria.
Pihak Sriwijaya Air pun segera melaporkan perbuatan Zakaria ke Polsek Pangkal Pinang, yang tak lama kemudian menetapkan pejabat daerah itu sebagai tersangka. Zakaria kini mendekam di tahanan Mapolsek Pangkalan Baru, Babel. (eh)
Zakaria memukul kepala pramugari Sriwijaya Air, Febriyani, dengan gulungan koran karena tak terima diingatkan untuk mematikan ponselnya saat pesawat hedak lepas landas.
Melalui Wakil Gubernur Rustam Effendi, Jumat 7 Juni 2013, Pemprov Bangka Belitung meminta maaf kepada korban dan maskapai Sriwijaya Air. "Kepada korban dan perusahaan, atas nama Pemprov Babel kami meminta maaf atas perilaku Zakaria" kata Rustam Effendi.
Meskipun proses hukum terhadap Zakaria sudah berjalan di kepolisian, namun Pemprov Babel masih mengupayakan jalan damai.
Rustam Effendi mengaku, peristiwa ini menjadi pelajaran bagi seluruh pejabat di lingkungan Pemprov Babel agar tidak arogan dan tetap mematuhi aturan.
"Kami akan tetap memberikan sanksi kepada Kepala BKPMD Babel, Zakaria. Tetapi sanksi diberikan setelah ada putusan. Kami ikuti proses hukum yang sedang berlaku sambil tetap mengupayakan jalan damai," katanya.
Peristiwa pemukulan berawal setelah Febriyani menegur Zakaria agar mematikan ponsel ketika pesawat hendak lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Terjadi adu mulut, karena Zakaria tetap mengaktifkan ponselnya. Adu mulut sempat terhenti setelah dilerai oleh pramugari lainnya.
Amarah Zakaria rupanya tak berhenti sampai di situ. Setelah pesawat mendarat di Pangkal Pinang, dan sebagian besar penumpang sudah turun dari pesawat, dia kembali mendatangi Febriyani. Dia kembali cekcok dan berujung pemukulan. Telinga belakang Febriyani dipukul menggunakan gulungan koran sebanyak dua kali oleh Zakaria.
Pihak Sriwijaya Air pun segera melaporkan perbuatan Zakaria ke Polsek Pangkal Pinang, yang tak lama kemudian menetapkan pejabat daerah itu sebagai tersangka. Zakaria kini mendekam di tahanan Mapolsek Pangkalan Baru, Babel. (eh)
Yang ane tau kalo orang indo udah bicara damai pesti UUD (ujung-ujungnya duit)
[url=http://nasional.news.viva.co.id/news/read/419007-pejabat-pemukul-pramugari-sriwijaya-air-tempuh-jalur-damai?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook ] SUMBER[/url]
Diubah oleh OsKamikaze 07-06-2013 09:49
0
2.5K
Kutip
31
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan