MassacareAvatar border
TS
Massacare
[Mouse] Genius DeathTaker Gaming Mouse Review - New Value Gaming Mouse from Genius
Genius DeathTaker

New Value Gaming Mouse from Genius


Annd I'm back to the gaming equip world. Well, genius huh? Pasti banyak yang ngira ini mouse kenapa koq tiba-tiba ada seri gamingnya keluar di review saya? Bukannya biasanya kalo genius itu terkenal dengan mouse standarnya yang sudah lumayan merakyat dimana-mana tetep ketemu? Nah, here it is. The awesome gaming mouse from Genius. Mungkin banyak dari pembaca sudah ada mouse ini, dan mungkin aja ada yang lagi nyari mouse gaming baru untuk dijadikan teman sehari-hari emoticon-Wink. Let's get started shall we? emoticon-Wink

Specifications and Features




Berikut spesifikasi dan fitur dari Genius DeathTaker (diambil dari web resminya Genius):

Quote:


Seriously, they have to change it to a little bit more "interesting" specs on their web (meskipun intinya uda dapat sih, tapi yaudah deh -_-). Nothing interesting here except for the sensor part, untuk performanya tar liat aja di segment performance emoticon-Wink.

Build and Packaging




Genius DeathTaker ini come in a pretty much interesting packaging, instead of standard cartbox with no eccentric shape. Nah si genius ini bentuk kotaknya agak unik, enam segi dengan bagian depan yang bisa dibuka (seperti gambar di bagian specifications and features, picture does tell you more than my words emoticon-Wink). Kalo soal bahan sih standar kardus dengan tambahan plastik mika di dalam, normal packaging lah untuk mouse di range harga sgitu. Liat aja deh gambar di bawah, lebih gampang jelasin via gambar daripada cuman tulisan.


Tampak depan kotak.

Tampak belakang kotak.


Bicara soal kelengkapan, mostly mouse zaman skarang uda jarang abis kasi CD driver, well, ini genius ada. Memang sih kalo ketemu di warnet atau diluar tetep aja uda jarang abis orang bawa CD driver, banyakan download dari webnya genius atau langsung dimasukin ke flashdisk aja untuk dibawa kemana-mana. But it's worth to mention. Or else nothing interesting on box. Just a quick manual and brochure.


Seriously, nothing interesting inside the box. Just an additional CD driver, nothing else.


Enough with the box. We're here for this mouse. Mouse ini buildnya standar dari bahan plastik ABS. Dengan surface campuran dari surface glossy dan non glossy. Pretty much cool sih untuk sebuah mouse yang harganya under IDR 500k. Buildnya lumayan kokoh, grip di tangan terasa solid (walaupun tidak sesolid seperti megang R.A.T. series yang mainly bahannya dari metal). Gak ada bagian lain yang bunyi2 ketika tangan kita ngegrip keras mouse ini. Oh iya, grip mouse ini dirancang untuk palm yah, tapi gak menutup kemungkinan kalo mau maksa pake grip lain di mouse ini, cuman lumayan ergonomis. Kecuali untuk bagian jari kelingkin, mau gak mau harus tetep gesek mousepad (yha iyalah, wong sizenya lumayan kecil gitu). Soal kliknya, fairly good, gak terlalu berat keq di kana, dan juga gak ringan abis keq di savu. Projeksi saya si pake switch ttc keqnya (kayaknya, masih belum confirmed).


Tampak depan mouse.

Tampak belakang mouse.

Tampak Kiri.

Tampak kanan.


Nah, di mouse ini dilengkapin dengan adjustable weight. Seriously, bagi gamer yang kritis terhadap berat mouse, jujur aje ini fitur beguna loh. Memang sih bakalan nampak agak2 cheapo gmana gitu, tapi tetep aja fitur ini berguna. Dan untungnya di mouse ini, meskipun ada pemberat, walaupun digoyang mousenya keras-keras, pemberatnya tidak keluar bunyi aneh2, mostly karena penahannya dari bahan rubber gitu makanya getaran semuanya diserap. Yang design genius ini sudah pasti mikir keras gmana caranya agar kehadiran pemberat ini tidak menganggu pergerakan mouse. Untuk ngebuka penutupnya memang agak ribet sih, lebih gampang lagi kalo pake kuku, cuman kalo uda terbiasa buka sih seharusnya no problem. One little thing that I don't like is the glossy part of this mouse is vulnerable from minor scratch. Memang sih kalo uda namanya glossy tetep aja ada bagian yang gak enaknya, yha dijaga lah mouse mahal, masa dirusak emoticon-Stick Out Tongue.


Yay kebuka, perlu belajar dikit sih cara bukanya, liat di manualnya deh ada caranya.

Holder pemberatnya dari bahan semi rubber loh.

Actually I hate the glossy part, but the looks nice when they're on photo.


Genius DeathTaker ini dilengkapin dengan 5 additional macro dedicated button (2 di deket thumb grip, 2 di deket klik kiri, dan 1 di klik kanan) dan juga 1 tombol dpi switch. Dpi switchnya ada 5 level, so yeah it's pretty much useful bagi yang sering rolling dpi. One thing to mention is, kalo mau jujur additioinal macro buttonnya kurang nyaman kalo di tekan, ntah karena switchnya salah atau buildnya kurang bagus, tetep aja berasa kurang nyaman kalo di tekan -_-. Sama halnya dengan dpi switchnya sering nyangkut karena buildnya kurang pas dan kurang tapi sehingga gampang nyangkut. Soal posisi sih sebenarnya uda bagus (kecuali yang untuk sebelah klik kanan yah, tapi untungnya gak gampang tertekan karena posisinya agak nyeleneh, berguna tuh buat ganti profile), cuman minus di nyamannya aja. Mostly karena buildnya yang belum sempurna sih mekanismenya. I hope on the next mouse, genius fix this (or on the new batch of this mouse emoticon-Big Grin).


2 Macro buttons near thumb rest.

2 macro buttons near left click.

This one near the right click, sucks positions, but good for profile rolling.

Dpi switch, sucks build -_-.


Mousefeetnya standar dari bahan teflon, dengan size yang lumayan gede (lumayan tahan lama lah, cuman kalo uda dipake di hardpad jangan complain yah). Sayangnya di pasarn belum tersedia mousefeet untuk si genius ini, jadi kalo misalnya sudah habis, yha mau gak mau harus ganti pake mousefeet aftermarket yang sifatnya universal (let's say artisan maybe? Atau beli yang bentuknya dot aja jadi bisa ngatur tempatnya mana yang pas gitu).


Mousefeet standar dari teflon, cuman sayangnya harus cari aftermarket universal kalo misalnya habis.


Soal kabel, standar mouse gaming zaman skarang lah kabelnya braided gitu, konektur USBnya gold plated (standar gimmick gaming biar keren, gak ngefek kalo gold plated, tetep masih aja bisa berkarat koq emoticon-Stick Out Tongue). Soal stiffness kabelnya sih standar untuk braided, gak bisa sehalus keq di sensei MLG atau di kana, cuman uda lumayan lah dikasi braided (jangan sering dilipat2 juga, braided gitu isinya tetep aja copper, kan ada batas tekuknya, sering-sering tekuk yha putus di dalam juga nyah).


Braided cable with gold plated usb connector.


Lampu? Yes cuman di bagian scroll dan juga di tulisan GX gaming doank, nothing more nothing less. Untungnya untuk soal warnanya bisa diganti dikit jadi, jadi gak masalah. Di kotaknya sih claim bisa berjuta-juta warna, cuman kalo di test itu bedanya gak kentara bener (well, what to expect huh? Bisa ganti warna aja uda boleh syukur emoticon-Stick Out Tongue, wong value gitu).


The one and the only light on this mouse, nothing more and nothing less.


I think nothing less to be explain on this segment. Nice build sih buat seri mouse gaming "serius" pertama dari genius ini ini. Buildnya lumayan kokoh, bagian pemberatnya dari bahan rubber untuk mengurangi guncangan internal. Solid build, cuman sayangnya untuk bagian additional macro buttonnya aja yang agak kurang nyaman di tekan dan juga dpi switchnya agak minus dikit nyamannya. Selebihnya sih uda mostly good, not bad di range harganya.

Well, yuk lanjut ke segment berikutnya emoticon-Stick Out Tongue.

Performance and Gaming Experience




And now here we are on the most important part of this review. Performance. A gaming mouse with good feature but with bad performance tends to give bad impression for user. Di awal review saya ada bold bagian sensornya kan? Sensor yang dipake di mouse ini adalah Avago ADNS-9500. Sensor yang sama dipakai di sensei standar, ikari, Corsair M60, M90, Leetgion Hellion, El'Druin, Logitech G500, G700, Mionix Naos 5000, Tt Black Element, Roccat Kone+, and maybe some other mice that I haven't mentioned. Well, banyak mouse yang namanya uda gede sih pake sensor ini. But how's the tuning?

Let's start with the bad thing first. Pengaturan dpi di mouse ini kalo mau jujur tidak terlalu leluasa, dimana kalo di mouse gaming lain, increment dpinya selalu berada di level 100 dpi atau bahkan di sensei bisa sampai per 1 dpi untuk incrementnya. Nah kalo di Genius DeathTaker ini incrementnya aneh, 90dpi -_- (kecuali untuk increment pertamanya). Dpi paling rendahnya start dari 100dpi , lalu 180dpi, 270dpi, 360dpi, 450dpi, 540dpi, 630dpi, 720dpi, and so on sampai 5700dpi. Honestly I don't know why kenapa limited gitu dpinya, ntah karena dari pabrikan OEMnya belum punya teknologinya atau they have other reasons for this. Tapi lumayan aneh sih, cuman waktu dipakai, beda 50 dpi itu tidak terlalu terasa sih sebenarnya untuk casual gamer gitu, tapi kalo uda untuk low dpi player (apalagi CS yang masih ada itungan resolusi layar dengan dpi, kalo beda 50 dpi itu berasa loh , meskipun gak banyak sih emoticon-Stick Out Tongue). Oh iya, dan juga di polling rate, bagi yang demen pergerakan mouse smooth abis di 125hz , sayangnya ndak ada kalo uda di mouse ini. Polling rate paling kecil di mouse ini hanya sampai 250Hz aja, jadi bagi yang demen pergerakan cursor ala2 smooth 125Hz, tidak ada di mouse ini.

Apart from that, performa dari mouse ini bagus. Low dpi 450hz tes banting sana sini gak ada acara negative acceleration. Trackingnya bagus ala ADNS-9500. Dan juga lift off distance di mouse ini berkisar 2,2mm-2,4mm. Diatas 2,5mm sudah gak mau detect surface lagi (kecuali pakai razer scarab yah, tuh mousepad tracking bagus tapi Lift off distancenya nambah). Tidak ditemukan adanya prediction ataupun negative acceleration untuk pergerakan cepat di sensor ini. Pretty much accurate I must say. Gak ngecewain sih Avagonya di mouse ini, cuman di sisi settingan aja yang kurang leluasa dengan dpi increment/decrement yang agak "off" standard dan juga polling rate yang kurang rendah. Apart from that, this mouse has good tracking. Soal cocok2-an ama mousepad mah untungnya di avago ini gak rewel surface yah, surface apapun pas aja selama tidak nganeh2 (jangan ngarep kaca licin bisa yah, hampir semua sensor gak bisa disna kecuali mousenya logitech yang ada teknologi darkfieldnya emoticon-Big Grin).


No negative acceleration on fast movement, no prediction, but no 125hz , weird dpi increment.


The driver is pretty nice, hampir semua settingan untuk mouse ini sudah ada, mulai dari profile, key assignment, macro editor, advance setting (for dpi, polling rate, etc), and also light setting. One thing to mention, di bagian macro editornya, kalo mau memunculkan delaynya, harus aktifkan settingan record delaynya dulu baru bisa dicostum delaynya. Otherwise bakalan gak ada settingan untuk tambah delay atau gmana. Other than that, nothing interesting to mention. Dan juga untungnya mouse ini ada onboard memory, jadi yang sering travel sana sini dan malas nyetting itu ini lagi, this feature pretty much useful.


Driver view assign button.

Driver view, macro setting.

Untuk munculin custom delaynya, waktu record harus hidupkan record delaynya baru bisa di custom.

Advance setting.

See? Weird increment/decrement for the dpi.

Light setting.


Nah, that sums up the performance segment of this mouse. Performanya lumayan bagus, tracking oke, banting sana sini gak ada acara miss/negative acceleration, gak ada prediction, lift-off-distance lumayan rendah sekitar ~2,2mm-2,4mm. Cuman minusnya yha di increment/decrement dpi aja yang agak aneh dan juga polling rate paling kecilnya hanya sentuh 250Hz aja (tapi uda masuk ke selera sendiri sih perlu polling rate berapa, kalo demen smooth abis ala 125Hz keq gw yah mau gak mau harus live with 250Hz, kalo memang gak ada masalah ama polling rate yaudah no problem). Other than that. performanya lumayan solid di mouse ini. Pretty much cool on its price range price actually.

Summary




Here we are, on the end of this review. Genius sih pinter, berhasil menciptakan mouse yang tidak terlalu mahal tapi dengan performa bagus. Some minus there and here sih sebenarnya gak gitu masalah, mengingat harganya cuman sekitar US$50. Build kokoh dan juga ada weight adjustmentnya, performa sensor tidak kalah bagus ama mouse yang harganya 2x lipat lebih harganya, dan fiturnya lumayan lengkap. Minusnya sih cuman di additional macro button aja yang buildnya kurang bagus dan juga dpi switch yang kurang nyaman. Untungnya untuk trackingnya sih termasuk itungan bagus abis di level harganya. Banting sana sini gak ada acara miss, cuman di increment/decrement dpinya aja yang agak "off" standard dan juga polling rate paling kecilnya cuman 250Hz. Apart from that, good tracking, no neg-acceleration, no prediction, nice tracking on high speed movement, dan gak rewel surface. As usual, untuk positif dan negatifnya baca di review aja yah, di atas uda saya tulis panjang lebar emoticon-Big Grin. That'll be some coffee cup-reading material for your day emoticon-Big Grin.

That sums up my review. Thanks for reading my review. I would like to apologize for any mistakes on my review. Big thanks to Genius Indonesia for this demo unit (Just wait for the other review emoticon-Big Grin). Hope you enjoy my review, see you again next time. Don't forget to check out my other review at XtremeHardware.

Massacare
Diubah oleh Massacare 07-06-2013 07:26
0
5.2K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan