- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cermati 5 Hal yang Membuat Pembeli Berprasangka Buruk terhadap Penjual Online


TS
SuicideSilence
Cermati 5 Hal yang Membuat Pembeli Berprasangka Buruk terhadap Penjual Online
Netpreneur.co.id - Maraknya kasus penipuan online membuat pembeli bersikap skeptis kepada semua penjual online, termasuk kepada mereka yang berdagang secara jujur. Sikap skeptis dari pembeli adalah sesuatu yang wajar, mengingat tidak adanya kesempatan bertatap muka dengan penjual saat bertransaksi Jual Beli online. Keadaan ini tentunya merugikan kalangan penjual yang kredibel dalam menjalankan bisnisnya.
Kejujuran bukanlah sesuatu yang bisa dituliskan atau dicantumkan dalam toko online. Pengalaman pembeli saat bertransaksi adalah faktor penentu apakah penjual tergolong ke dalam good seller atau sebaliknya. Pasalnya, stigma good seller atau bad seller tersebut seringkali dilekatkan pembeli bahkan sebelum bertransaksi secara langsung. Ini terjadi ketika Anda, sebagai penjual, menunjukkan beberapa ‘sinyal’ yang membuat pembeli berpikir bahwa Anda adalah pelaku penipuan online. Padahal, Anda sama sekali tidak memiliki maksud untuk menipu. Apa saja hal-hal yang bisa membuat Anda mendapatkan stigma negatif dari pembeli?
Anda menulis deskripsi produk yang tidak sesuai dengan kondisi aslinya.
Karena tidak dapat menyentuh barang secara langsung, deskripsi produk adalah satu-satunya panduan bagi pembeli sebelum berbelanja secara online. Untuk itu, Anda dituntut untuk menuliskan deskripsi produk secara detil, lengkap, dan sesuai dengan keadaan produk yang sesungguhnya.
Apa yang terjadi ketika deskripsi produk dan kondisi barang seseungguhnya tidak sesuai? Pembeli akan merasa terjebak. Anda akan dinilai menutup-nutupi kualitas produk yang sesungguhnya. Kualitas produk tidak sebaik apa yang Anda tuliskan dalam deskripsi. Misalnya, Anda menjual aksesori ponsel yang merupakan barang imitasi. Namun, Anda tidak mencantumkan informasi barang imitasi ini di dalam deskripsi produk. Ketika menerima barang, tentu saja pembeli akan kecewa dan merasa tertipu.
Anda mencantumkan foto produk yang tidak representatif.
Sejalan dengan poin sebelumnya, foto adalah parameter yang digunakan pembeli untuk menilai sebuah produk yang dijual online. Seringkali, penjual memasang foto produk hanya dari satu sisi saja. Ini membuat pembeli tidak memperoleh kondisi fisik produk secara keseluruhan. Akibatnya, ada bagian-bagian produk yang terkesan disembunyikan. Sering terjadi, pembeli tidak menyukai berapa bagian produk yang tidak terlihat dari foto, sementara produk tersebut sudah terlanjur dibelinya. Pembeli pun akhirnya merasa kecewa dan menyesal telah bertransaksi dengan Anda.
Anda tidak merespon saat pembeli telah melakukan pembayaran.
Dalam mekanisme bisnis online, penjual baru akan mengirimkan barang ketika pembeli telah melakukan pembayaran. Setelah melakukan pembayaran, yang dibutuhkan pembeli adalah konfirmasi dari penjual bahwa pesanan akan segera dikirim.
Jika Anda tidak memberikan konfirmasi kepada pembeli bahwa Anda telah menerima uang, pembeli akan merasa panik. Jangan malas memberikan konfirmasi kepada pembeli saat ia telah melunasi pembayaran. Lama memberikan respon akan membuat pembeli berpikir bahwa Anda adalah penipu yang hanya mengincar uang pembeli.
Anda tidak mau menggunakan sistem pembayaran.
Jika Anda berbisnis di situs jual-beli online, gunakanlah sistem pembayaran yang berlaku di dalamnya. Sistem pembayaran di situs jual-beli online biasanya menggunakan metode rekening bersama yang melindungi pembeli dan penjual dari penipuan online. Meskipun menguntungkan kedua belah pihak, banyak penjual yang enggan menggunakan sistem pembayaran karena dinilai tidak praktis dan bertele-tele.
Faktanya, menolak menggunakan sistem pembayaran yang relatif aman justru akan membuat pembeli curiga. Mengapa Anda enggan mengikuti sistem yang menguntungkan pembeli dan penjual? Apakah karena Anda adalah pelaku penipuan? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini akan muncul di kepala pembeli.
Anda mematok harga jauh di bawah harga pasar.
Memberikan promosi atau potongan harga besar-besaran bukannya tidak boleh Anda lakukan. Namun, berhati-hatilah saat memberikan diskon dalam jumlah besar. Harga produk yang terlalu murah justru akan mengundang pertanyaan: apakah Anda menjual produk palsu, produk ilegal dari pasar gelap, atau Anda adalah pelaku penipuan online yang sering memberikan iming-iming menjual produk berkualitas dengan harga murah.
sumber
-------------------------------------------------------------
klo ma cepet sukses ikutin cara nekat ala Bob Sadino aja gan
Kejujuran bukanlah sesuatu yang bisa dituliskan atau dicantumkan dalam toko online. Pengalaman pembeli saat bertransaksi adalah faktor penentu apakah penjual tergolong ke dalam good seller atau sebaliknya. Pasalnya, stigma good seller atau bad seller tersebut seringkali dilekatkan pembeli bahkan sebelum bertransaksi secara langsung. Ini terjadi ketika Anda, sebagai penjual, menunjukkan beberapa ‘sinyal’ yang membuat pembeli berpikir bahwa Anda adalah pelaku penipuan online. Padahal, Anda sama sekali tidak memiliki maksud untuk menipu. Apa saja hal-hal yang bisa membuat Anda mendapatkan stigma negatif dari pembeli?
Anda menulis deskripsi produk yang tidak sesuai dengan kondisi aslinya.
Karena tidak dapat menyentuh barang secara langsung, deskripsi produk adalah satu-satunya panduan bagi pembeli sebelum berbelanja secara online. Untuk itu, Anda dituntut untuk menuliskan deskripsi produk secara detil, lengkap, dan sesuai dengan keadaan produk yang sesungguhnya.
Apa yang terjadi ketika deskripsi produk dan kondisi barang seseungguhnya tidak sesuai? Pembeli akan merasa terjebak. Anda akan dinilai menutup-nutupi kualitas produk yang sesungguhnya. Kualitas produk tidak sebaik apa yang Anda tuliskan dalam deskripsi. Misalnya, Anda menjual aksesori ponsel yang merupakan barang imitasi. Namun, Anda tidak mencantumkan informasi barang imitasi ini di dalam deskripsi produk. Ketika menerima barang, tentu saja pembeli akan kecewa dan merasa tertipu.
Anda mencantumkan foto produk yang tidak representatif.
Sejalan dengan poin sebelumnya, foto adalah parameter yang digunakan pembeli untuk menilai sebuah produk yang dijual online. Seringkali, penjual memasang foto produk hanya dari satu sisi saja. Ini membuat pembeli tidak memperoleh kondisi fisik produk secara keseluruhan. Akibatnya, ada bagian-bagian produk yang terkesan disembunyikan. Sering terjadi, pembeli tidak menyukai berapa bagian produk yang tidak terlihat dari foto, sementara produk tersebut sudah terlanjur dibelinya. Pembeli pun akhirnya merasa kecewa dan menyesal telah bertransaksi dengan Anda.
Anda tidak merespon saat pembeli telah melakukan pembayaran.
Dalam mekanisme bisnis online, penjual baru akan mengirimkan barang ketika pembeli telah melakukan pembayaran. Setelah melakukan pembayaran, yang dibutuhkan pembeli adalah konfirmasi dari penjual bahwa pesanan akan segera dikirim.
Jika Anda tidak memberikan konfirmasi kepada pembeli bahwa Anda telah menerima uang, pembeli akan merasa panik. Jangan malas memberikan konfirmasi kepada pembeli saat ia telah melunasi pembayaran. Lama memberikan respon akan membuat pembeli berpikir bahwa Anda adalah penipu yang hanya mengincar uang pembeli.
Anda tidak mau menggunakan sistem pembayaran.
Jika Anda berbisnis di situs jual-beli online, gunakanlah sistem pembayaran yang berlaku di dalamnya. Sistem pembayaran di situs jual-beli online biasanya menggunakan metode rekening bersama yang melindungi pembeli dan penjual dari penipuan online. Meskipun menguntungkan kedua belah pihak, banyak penjual yang enggan menggunakan sistem pembayaran karena dinilai tidak praktis dan bertele-tele.
Faktanya, menolak menggunakan sistem pembayaran yang relatif aman justru akan membuat pembeli curiga. Mengapa Anda enggan mengikuti sistem yang menguntungkan pembeli dan penjual? Apakah karena Anda adalah pelaku penipuan? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini akan muncul di kepala pembeli.
Anda mematok harga jauh di bawah harga pasar.
Memberikan promosi atau potongan harga besar-besaran bukannya tidak boleh Anda lakukan. Namun, berhati-hatilah saat memberikan diskon dalam jumlah besar. Harga produk yang terlalu murah justru akan mengundang pertanyaan: apakah Anda menjual produk palsu, produk ilegal dari pasar gelap, atau Anda adalah pelaku penipuan online yang sering memberikan iming-iming menjual produk berkualitas dengan harga murah.
sumber
-------------------------------------------------------------
klo ma cepet sukses ikutin cara nekat ala Bob Sadino aja gan

0
1.3K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan