
Metrotvnews.com, Jakarta: Bermain melawan tim bertabur bintang seperti tim nasional Belanda memang membuat bangga. Seperti dikatakan pemain naturalisasi asal Belanda Sergio van Dijk, "Tidak setiap pekan ada runner up Piala Dunia yang menyambangi Tanah Air."
Namun, itu jangan sampai menggadaikan kebanggaan menggunakan seragam merah-putih berlogo Garuda di dada. Semangat itulah yang diperjuangkan manajemen tim nasional Indonesia sehari sebelum laga persahabatan kontra Belanda digelar.
Namun sayangnya, tim Merah-Putih yang bertindak sebagai tuan rumah justru bak tim tamu yang akan bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Pasalnya, tim besutan Jacksen F. Tiago itu harus mengenakan jersey putih-hijau yang sejatinya merupakan kostum tandang. timnas.
"Tadi sempat tegang sekali suasana pertemuan dengan perwakilan timnas Belanda soal kostum. Pada akhirnya kami yang harus memakai kostum tandang. Padahal, kami ingin pakai merah-putih," ujar Jacksen.
Masalah berawal, kisah pelatih Persipura itu, ketika dua perwakilan timnas Belanda melakukan pertemuan teknis dengan perwakilan timnas Indonesia, termasuk Jacksen. Saat itu, de Oranje ngotot ingin menggunakan atasan oranye yang merupakan warna kebesaran negara.
Namun di saat yang sama, pihak timnas juga ingin mengenakan warna atasan merah yang sepintas mirip dengan oranye. Hal ini mengakibatkan salah satu tim harus mengalah. Tapi, tidak ada pihak yang ingin menukar kostum utama mereka tersebut.
Pihak Belanda, lanjut Jacksen, berkilah kengototan mereka ini didasarkan atas kesepakatan awal antara pihak promotor pertandingan (Ninesport) dan PSSI. Lagi pula, mereka tidak membawa kostum cadangan lagi untuk pertandingan persahabatan yang masuk kalender FIFA ini.
Itu membuat perwakilan timnas Indonesia berang karena berhak bertanding dengan mengenakan kostum kandang di kandang sendiri. Situasi memanas hingga komisioner pertandingan asal AFC harus menghubungi AFC langsung untuk menjernihkan masalah ini.
"Kami berkeras untuk pakai kostum nasional (merah-putih). (Jika ada masalah), saya tidak akan bertanggung jawab karena pihak sponsor dan PSSI yang melakukan kesepakatan sepihak," tegas Manajer Timnas Rudi Maswi.
Media Officer PSSI Bobby Mubarak membenarkan adanya polemik soal kostum. Ia menyatakan kejadian itu merupakan pelanggaran keras yang menjadi catatan khusus bagi komisioner pertandingan AFC untuk laga persahabatan di kalender FIFA berikutnya.
"Promotor sudah deal dengan KNVB. Salah satunya masalah kostum. Ketidakhadiran Belanda (di konferensi pers sebelum laga) juga karena sudah deal juga dengan promotor. Ini pelanggaran keras. Ini juga menjadi catatan match commissioner," tutupnya