- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[gawat] jengkol langka, manusia terancam punah gan...


TS
...tongol...
[gawat] jengkol langka, manusia terancam punah gan...
Quote:
Jengkol. Kata itu tentunya tidak asing di
telinga masyarakat Indonesia. Bahan
makanan yang terkenal oleh
dampaknya yakni bau mulut, tidak
menyurutkan antusias masyarakat
untuk mengonsumsinya.
Pecinta jengkol saat ini nampaknya
harus mengerem nafsu makannya.
Pasalnya, harga jual jengkol sudah tidak
bersahabat dengan dompet.
Jengkol di sejumlah tempat sudah
menyentuh harga Rp 50.000 per
kilogram (kg). Harga ini meningkat 100
persen dari harga jual idealnya yang
hanya Rp 25.000 per kg.
Di Bekasi, Jawa Barat hingga ke Pasar
Rangkasbitung, Kabupaten Lebak,
Banten harga komoditas ini melejit.
Kelangkaan disinyalir menjadi
penyebab meningkatnya harga.
Ternyata penyebab kelangkaan jengkol
sungguh tak disangka. Pohon jengkol
bisa dijadikan bahan pembangunan
sebuah rumah. Alhasil ratusan pohon
ditebang untuk pemenuhan kebutuhan
rumah yang semakin meningkat.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pasar
Rangkasbitung Dedi Rahmat. "Saya kira
kelangkaan jengkol ini kali pertama
akibat belum tibanya musim panen juga
banyak pohon jengkol digunakan untuk
pembangunan rumah," katanya.
Fakta ini dipertegas oleh seorang
pedagang jengkol Suryani. Sebagai
masyarakat yang kesehariannya
berkutat dengan jengkol, dia prihatin
dengan keberadaan pohon jengkol yang
semakin menipis karena ditebang untuk
keperluan bangunan perumahan
maupun kerajinan rumah tangga.
Soleh, seorang pedagang di Pasar
Rangkasbitung, juga membenarkan
bahwa saat ini pasokan jengkol dari
sejumlah petani di Kabupaten Lebak
berkurang. Berkurangnya pasokan
jengkol itu karena banyak lahan jengkol
beralih fungsi menjadi perumahan
maupun perkebunan.
"Sebelumnya, sentra jengkol di
Kabupaten Lebak hampir merata di
setiap kecamatan," ucapnya.
Tergerusnya lahan ini diakui oleh
pemerintah. Menteri Pertanian
Suswono mengatakan setidaknya
100.000 hektar lahan produktif alih
fungsi tiap tahunnya. Apabila konversi
lahan pertanian ini terus berlanjut,
maka Indonesia akan bergantung pada
pasokan bahan pangan impor.
Data Kementan menunjukkan alih
fungsi lahan pertanian produktif
mencapai 10 persen setiap tahunnya.
Artinya, 188.000 hektar lahan yang
seharusnya bisa ditanami padi, jagung,
jengkol atau kedelai hilang berganti
menjadi perumahan atau pabrik.
Jika hal ini terus terjadi, pada 2015
mendatang akan terjadi defisit
kebutuhan lahan pertanian seluas
730.000 hektar.
Pemerintah sendiri tutup mata dengan
persoalan ini. Menteri Koordinator
Perekonomian Hatta Rajasa
menganggap sepele permasalahan
jengkol ini. Menurutnya belum ada
inflasi tinggi yang disebabkan oleh
jengkol.
Menteri Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Dahlan Iskan pun membuat
kelakar dari kasus jengkol ini. Dia
mengatakan akan membuat BUMN
jengkol untuk mengatasi masalah.
Dahlan beralasan penyataannya ini
karena keprihatinannya.
Padahal jika diseriusi, komoditas
jengkol dapat memberikan keuntungan
bagi negara melalui sektor ekspor.
Belanda menjadi salah satu negara yang
meminati bahan baku masakan semur
khas Jakarta ini.
telinga masyarakat Indonesia. Bahan
makanan yang terkenal oleh
dampaknya yakni bau mulut, tidak
menyurutkan antusias masyarakat
untuk mengonsumsinya.
Pecinta jengkol saat ini nampaknya
harus mengerem nafsu makannya.
Pasalnya, harga jual jengkol sudah tidak
bersahabat dengan dompet.
Jengkol di sejumlah tempat sudah
menyentuh harga Rp 50.000 per
kilogram (kg). Harga ini meningkat 100
persen dari harga jual idealnya yang
hanya Rp 25.000 per kg.
Di Bekasi, Jawa Barat hingga ke Pasar
Rangkasbitung, Kabupaten Lebak,
Banten harga komoditas ini melejit.
Kelangkaan disinyalir menjadi
penyebab meningkatnya harga.
Ternyata penyebab kelangkaan jengkol
sungguh tak disangka. Pohon jengkol
bisa dijadikan bahan pembangunan
sebuah rumah. Alhasil ratusan pohon
ditebang untuk pemenuhan kebutuhan
rumah yang semakin meningkat.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pasar
Rangkasbitung Dedi Rahmat. "Saya kira
kelangkaan jengkol ini kali pertama
akibat belum tibanya musim panen juga
banyak pohon jengkol digunakan untuk
pembangunan rumah," katanya.
Fakta ini dipertegas oleh seorang
pedagang jengkol Suryani. Sebagai
masyarakat yang kesehariannya
berkutat dengan jengkol, dia prihatin
dengan keberadaan pohon jengkol yang
semakin menipis karena ditebang untuk
keperluan bangunan perumahan
maupun kerajinan rumah tangga.
Soleh, seorang pedagang di Pasar
Rangkasbitung, juga membenarkan
bahwa saat ini pasokan jengkol dari
sejumlah petani di Kabupaten Lebak
berkurang. Berkurangnya pasokan
jengkol itu karena banyak lahan jengkol
beralih fungsi menjadi perumahan
maupun perkebunan.
"Sebelumnya, sentra jengkol di
Kabupaten Lebak hampir merata di
setiap kecamatan," ucapnya.
Tergerusnya lahan ini diakui oleh
pemerintah. Menteri Pertanian
Suswono mengatakan setidaknya
100.000 hektar lahan produktif alih
fungsi tiap tahunnya. Apabila konversi
lahan pertanian ini terus berlanjut,
maka Indonesia akan bergantung pada
pasokan bahan pangan impor.
Data Kementan menunjukkan alih
fungsi lahan pertanian produktif
mencapai 10 persen setiap tahunnya.
Artinya, 188.000 hektar lahan yang
seharusnya bisa ditanami padi, jagung,
jengkol atau kedelai hilang berganti
menjadi perumahan atau pabrik.
Jika hal ini terus terjadi, pada 2015
mendatang akan terjadi defisit
kebutuhan lahan pertanian seluas
730.000 hektar.
Pemerintah sendiri tutup mata dengan
persoalan ini. Menteri Koordinator
Perekonomian Hatta Rajasa
menganggap sepele permasalahan
jengkol ini. Menurutnya belum ada
inflasi tinggi yang disebabkan oleh
jengkol.
Menteri Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Dahlan Iskan pun membuat
kelakar dari kasus jengkol ini. Dia
mengatakan akan membuat BUMN
jengkol untuk mengatasi masalah.
Dahlan beralasan penyataannya ini
karena keprihatinannya.
Padahal jika diseriusi, komoditas
jengkol dapat memberikan keuntungan
bagi negara melalui sektor ekspor.
Belanda menjadi salah satu negara yang
meminati bahan baku masakan semur
khas Jakarta ini.
Presiden Indonesia harus segera deklarasikan status siaga 1 nih gan, mari para pemuda kita kibarkan bendera merah putih dan mendesak para pemimpin bangsa ini agar segalanya kembali normal... merdeka!!!


0
3.5K
Kutip
41
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan