- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Yuk Dengarkan Cerita !


TS
ronnyaris
Yuk Dengarkan Cerita !
Spoiler for Sebelumnya:
Kita Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Spoiler for Isi Thread:
Spoiler for Yang Pertama:
Harga Sebuah Impian
Karier seorang penulis umumnya diawali dari sebuah impian, sebuah fantasi, sebuah tujuan yang terlihat jauh di balik cakrawala.
“Saya ingin jadi penulis novel.” “Saya ingin menerbitkan buku puisi.” “Saya ingin nama saya terpampang di layar sebagai penulis cerita film.”
Karier saya juga diawali dengan sebuah impian. Saya ingin membuat orang tertawa. Saya ingin menulis cerita komedi.
Tetapi setiap penulis juga harus menyadari, bahwa ada harga yang harus dibayar untuk setiap tujuan yang hendak dicapai.
Tiket masuk ke dalam sebuah impian tidak ada yang gratis. Ada riset yang harus dilakukan, harus belajar, berlatih, berlatih, dan berlatih.
Yang paling murah dan biasanya paling cepat, jalan untuk mencapai semua keinginan itu adalah dengan membayar harganya secara penuh.
Lakukan semua pekerjaan dengan sungguh-sungguh!
Saat saya memutuskan untuk menjadi seorang penulis komedi, saya ingin belajar dari seorang yang profesional.
Bob Hope, saya pikir, memiliki bahan-bahan yang berguna dan paling bisa dipelajari untuk tujuan analisis.
Bahan-bahan komedinya yang lucu ada di koran dan murni humor.
Tentu saja, Bob Hope adalah seorang pakar dalam membawakan lawakan yang dibawakan secara langsung, tetapi tetap saja ada humor yang bisa dibaca dan dipelajari.
Komik yang lain, seperti Jerry lewis juga lucu, tetapi lebih kepada kejenakaan untuk menciptakan suasana yang meriah.
Di buku, bahan-bahan itu kurang begitu bermanfaat bagi para pelajar, dibandingkan seperti pada buku-buku komedi Bob Hope.
Jadi saya mempelajari komedi Bob Hope.
Saya merekam monolog-nya di acara televisi dan menyalin kata-katanya.
Saya harus menganalisis bentuk-bentuk lawakan, susunan kata, ritme, pengaturan lelucon di dalam aliran, dan lain-lain.
Kemudian, untuk sementara waktu saya mengesampingkan monolognya.
Dalam beberapa minggu, saya telah memilih topik baru dari koran dan mencoba menulis sebuah humor dengan mempergunakan teknik yang saya pelajari dari monolog Bob Hope yang terbaru.
Dengan mempergunakan teknik ini, Bob Hope dan para penulisnya menjadi mentor saya.
Dan ternyata cara itu membuahkan hasil.
Saya berhasil menjadi penulis komik di koran lokal, kemudian melanjutkan jenjang karier menjadi seorang staf di pertunjukan selingan di televisi.
Bahkan akhirnya menjadi lebih berhasil lagi.
Bob Hope menghubungi saya.
“Saya sudah mendengar mengenai tulisan anda dan berpikir jika anda mau membuatkan beberapa alur cerita untuk saya tampil di Academy Awards.
Tahun ini saya menjadi pembawa acaranya. Saya ingin tahu apakah humor buatan anda bisa membantu saya.”
Ini adalah bagian dari mimpi yang tidak berani saya bayangkan sebelumnya.
Tetapi di sini tidak ada sesuatu yang mustahil.
Saya membuka buku dan memegang pulpen di halaman belakang rumah, menulis beberapa ratus lelucon mengenai kondisi saat ini tentang bioskop, selebritis, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan piala Oscar.
Secara alami, saya menggunakan metoda yang saya pelajari bertahun-tahun dari gaya lawakan Bob Hope.
Bob Hope mempergunakan sepuluh humor yang saya berikan pada casting televisi dan itu membuat saya sangat bangga.
Hari berikutnya dia memanggil saya lagi dan berkata, “Saya suka tulisan-tulisan anda. Kelihatannya anda telah menulis bahan komedi untuk saya sepanjang hidup saya.”
“Benar Pak Hope,” kata saya. “Hanya bapak tidak mengetahuinya.”
Selanjutnya saya menjadi penulis tetap untuk Bob Hope.
* * * * *
Ada dua pelajaran yang berharga dari pengalaman ini, bahwa semua penulis dapat belajar dan memperoleh inspirasi dari :
Pertama yaitu usaha yang harus dilakukan, supaya setiap impian dapat terwujud.
Impian adalah sumber kekuatan, hanya jika impian itu diwujudkan dalam penelitian, pembelajaran dan usaha yang tidak kenal menyerah.
Hal yang kedua adalah: lakukan segala hal yang harus dikerjakan – dan tujuan anda akan bisa diraih.
Karier seorang penulis umumnya diawali dari sebuah impian, sebuah fantasi, sebuah tujuan yang terlihat jauh di balik cakrawala.
“Saya ingin jadi penulis novel.” “Saya ingin menerbitkan buku puisi.” “Saya ingin nama saya terpampang di layar sebagai penulis cerita film.”
Karier saya juga diawali dengan sebuah impian. Saya ingin membuat orang tertawa. Saya ingin menulis cerita komedi.
Tetapi setiap penulis juga harus menyadari, bahwa ada harga yang harus dibayar untuk setiap tujuan yang hendak dicapai.
Tiket masuk ke dalam sebuah impian tidak ada yang gratis. Ada riset yang harus dilakukan, harus belajar, berlatih, berlatih, dan berlatih.
Yang paling murah dan biasanya paling cepat, jalan untuk mencapai semua keinginan itu adalah dengan membayar harganya secara penuh.
Lakukan semua pekerjaan dengan sungguh-sungguh!
Saat saya memutuskan untuk menjadi seorang penulis komedi, saya ingin belajar dari seorang yang profesional.
Bob Hope, saya pikir, memiliki bahan-bahan yang berguna dan paling bisa dipelajari untuk tujuan analisis.
Bahan-bahan komedinya yang lucu ada di koran dan murni humor.
Tentu saja, Bob Hope adalah seorang pakar dalam membawakan lawakan yang dibawakan secara langsung, tetapi tetap saja ada humor yang bisa dibaca dan dipelajari.
Komik yang lain, seperti Jerry lewis juga lucu, tetapi lebih kepada kejenakaan untuk menciptakan suasana yang meriah.
Di buku, bahan-bahan itu kurang begitu bermanfaat bagi para pelajar, dibandingkan seperti pada buku-buku komedi Bob Hope.
Jadi saya mempelajari komedi Bob Hope.
Saya merekam monolog-nya di acara televisi dan menyalin kata-katanya.
Saya harus menganalisis bentuk-bentuk lawakan, susunan kata, ritme, pengaturan lelucon di dalam aliran, dan lain-lain.
Kemudian, untuk sementara waktu saya mengesampingkan monolognya.
Dalam beberapa minggu, saya telah memilih topik baru dari koran dan mencoba menulis sebuah humor dengan mempergunakan teknik yang saya pelajari dari monolog Bob Hope yang terbaru.
Dengan mempergunakan teknik ini, Bob Hope dan para penulisnya menjadi mentor saya.
Dan ternyata cara itu membuahkan hasil.
Saya berhasil menjadi penulis komik di koran lokal, kemudian melanjutkan jenjang karier menjadi seorang staf di pertunjukan selingan di televisi.
Bahkan akhirnya menjadi lebih berhasil lagi.
Bob Hope menghubungi saya.
“Saya sudah mendengar mengenai tulisan anda dan berpikir jika anda mau membuatkan beberapa alur cerita untuk saya tampil di Academy Awards.
Tahun ini saya menjadi pembawa acaranya. Saya ingin tahu apakah humor buatan anda bisa membantu saya.”
Ini adalah bagian dari mimpi yang tidak berani saya bayangkan sebelumnya.
Tetapi di sini tidak ada sesuatu yang mustahil.
Saya membuka buku dan memegang pulpen di halaman belakang rumah, menulis beberapa ratus lelucon mengenai kondisi saat ini tentang bioskop, selebritis, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan piala Oscar.
Secara alami, saya menggunakan metoda yang saya pelajari bertahun-tahun dari gaya lawakan Bob Hope.
Bob Hope mempergunakan sepuluh humor yang saya berikan pada casting televisi dan itu membuat saya sangat bangga.
Hari berikutnya dia memanggil saya lagi dan berkata, “Saya suka tulisan-tulisan anda. Kelihatannya anda telah menulis bahan komedi untuk saya sepanjang hidup saya.”
“Benar Pak Hope,” kata saya. “Hanya bapak tidak mengetahuinya.”
Selanjutnya saya menjadi penulis tetap untuk Bob Hope.
* * * * *
Ada dua pelajaran yang berharga dari pengalaman ini, bahwa semua penulis dapat belajar dan memperoleh inspirasi dari :
Pertama yaitu usaha yang harus dilakukan, supaya setiap impian dapat terwujud.
Impian adalah sumber kekuatan, hanya jika impian itu diwujudkan dalam penelitian, pembelajaran dan usaha yang tidak kenal menyerah.
Hal yang kedua adalah: lakukan segala hal yang harus dikerjakan – dan tujuan anda akan bisa diraih.
Spoiler for Yang Kedua:
Nilai Sebuah Senyuman
Dia tidak meminta bayaran, namun menciptakan banyak
Dia memperkaya meraka yang menerimanya, tanpa membuat melarat mereka yang memberinya.
Dia terjadi hanya sekejap namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya.
Tak seorangpun yang meskipun kaya mampu bertahan tanpa dia, dan tak seorangpun yang begitu miskin tetap menjadi lebih kaya daripada manfaatnya.
Dia menciptakan kebahagian di rumah, mendukung niat baik dalam bisnis dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.
Dia memberi istirahat untuk rasa lelah, sinar terang untuk rasa putus asa, sinar mentari bagi
kesediahan dan penangkal alam bagi kesulitan.
Namun dia tidak bisa di beli, dimohon dipinjam atau dicuri karena dia adalah sesuatu yang tidak
berguna sebelum di berikan pada orang lain.
Dan apabila pada menit terakhir kesibukan … di mana sebagian pelayan penjual kami menjadi
terlalu lelah untuk memberi Anda senyuman, bolehkah kami meminta Anda meninggalkan seulas senyuman Anda?
Karena tak seorangpun yang begitu yang lebih membutuhkan senyuman daripada mereka yang tidak punya lagi yang tersisa untuk diberikan!
Dia tidak meminta bayaran, namun menciptakan banyak
Dia memperkaya meraka yang menerimanya, tanpa membuat melarat mereka yang memberinya.
Dia terjadi hanya sekejap namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya.
Tak seorangpun yang meskipun kaya mampu bertahan tanpa dia, dan tak seorangpun yang begitu miskin tetap menjadi lebih kaya daripada manfaatnya.
Dia menciptakan kebahagian di rumah, mendukung niat baik dalam bisnis dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.
Dia memberi istirahat untuk rasa lelah, sinar terang untuk rasa putus asa, sinar mentari bagi
kesediahan dan penangkal alam bagi kesulitan.
Namun dia tidak bisa di beli, dimohon dipinjam atau dicuri karena dia adalah sesuatu yang tidak
berguna sebelum di berikan pada orang lain.
Dan apabila pada menit terakhir kesibukan … di mana sebagian pelayan penjual kami menjadi
terlalu lelah untuk memberi Anda senyuman, bolehkah kami meminta Anda meninggalkan seulas senyuman Anda?
Karena tak seorangpun yang begitu yang lebih membutuhkan senyuman daripada mereka yang tidak punya lagi yang tersisa untuk diberikan!
Spoiler for Buka Dong:
Gua menghargai semuanya Junker, Silent reader. walaupun kita berbeda tapi kita tetap satu yaitu "NGASKUS"
Spoiler for Pesan TS:
Kalau Thread ini bagus silahkan
dan
, kalau thread ini gak bagus boleh
ane



Terima Kasih Atas kunjungannya

Diubah oleh ronnyaris 06-06-2013 16:46
0
731
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan