- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
ngebunuh 16 orang sipil tapi ga di hukum mati


TS
volverine
ngebunuh 16 orang sipil tapi ga di hukum mati
Quote:
Washington, - Hakim pengadilan
militer Amerika Serikat menerima
pengakuan bersalah tentara AS atas
pembantaian 16 warga desa
Afghanistan. Dengan pengakuan
bersalah ini, tentara bernama
Sersan Robert Bales itu terhindar
dari hukuman mati.
Bales mengakui 16 dakwaan
pembunuhan berencana atas
peristiwa yang terjadi di
Afghanistan selatan pada Maret
2012 itu. Hakim Kolonel Jeffery
Nance pun memerintahkan Bales
mendekam di penjara seumur
hidup, tanpa kemungkinan
pembebasan bersyarat.
Bales mengaku bersalah dalam
persidangan yang digelar di
pengadilan militer di Joint Base
Lewis-McChord, di sebelah selatan
Seattle, negara bagian Washington,
Rabu, 5 Juni waktu setempat.
Dalam persidangan, Bales
mengungkapkan dirinya
meninggalkan baraknya dan pergi
ke desa terdekat. Begitu tiba di
desa tersebut, dirinya berniat
membunuh lalu dia pun menembaki
korban-korbannya satu per satu.
"Tindakan ini tanpa justifikasi
hukum, pak," kata pria berumur 39
tahun itu kepada hakim seperti
dilansir News.com.au, Kamis
(6/6/2012).
Ketika hakim menanyakan alasan
dia membantai warga desa
tersebut, Bales tak bisa menjawab.
"Pak, sejauh tentang kenapa -- saya
telah menanyakan pertanyaan itu
sejuta kali sejak saat itu. Tak ada
alasan bagus di dunia ini soal
kenapa saya melakukan hal-hal
mengerikan yang saya lakukan itu,"
tutur Bales.
Sebagian besar korban tewas dalam
kejadian itu adalah wanita dan
anak-anak. Selain menembaki
korban-korbanya, Bales juga
membakar sebagian jasad korban.
Awalnya, jaksa penuntut militer
berupaya menuntut hukuman mati
atas Bales pada persidangan yang
digelar November 2012 lalu. Namun
para pengacara Bales mencapai
kesepakatan dengan para penuntut
militer untuk tidak menuntut
hukuman mati atas terdakwa
sebagai ganti atas pengakuan
bersalahnya.
militer Amerika Serikat menerima
pengakuan bersalah tentara AS atas
pembantaian 16 warga desa
Afghanistan. Dengan pengakuan
bersalah ini, tentara bernama
Sersan Robert Bales itu terhindar
dari hukuman mati.
Bales mengakui 16 dakwaan
pembunuhan berencana atas
peristiwa yang terjadi di
Afghanistan selatan pada Maret
2012 itu. Hakim Kolonel Jeffery
Nance pun memerintahkan Bales
mendekam di penjara seumur
hidup, tanpa kemungkinan
pembebasan bersyarat.
Bales mengaku bersalah dalam
persidangan yang digelar di
pengadilan militer di Joint Base
Lewis-McChord, di sebelah selatan
Seattle, negara bagian Washington,
Rabu, 5 Juni waktu setempat.
Dalam persidangan, Bales
mengungkapkan dirinya
meninggalkan baraknya dan pergi
ke desa terdekat. Begitu tiba di
desa tersebut, dirinya berniat
membunuh lalu dia pun menembaki
korban-korbannya satu per satu.
"Tindakan ini tanpa justifikasi
hukum, pak," kata pria berumur 39
tahun itu kepada hakim seperti
dilansir News.com.au, Kamis
(6/6/2012).
Ketika hakim menanyakan alasan
dia membantai warga desa
tersebut, Bales tak bisa menjawab.
"Pak, sejauh tentang kenapa -- saya
telah menanyakan pertanyaan itu
sejuta kali sejak saat itu. Tak ada
alasan bagus di dunia ini soal
kenapa saya melakukan hal-hal
mengerikan yang saya lakukan itu,"
tutur Bales.
Sebagian besar korban tewas dalam
kejadian itu adalah wanita dan
anak-anak. Selain menembaki
korban-korbanya, Bales juga
membakar sebagian jasad korban.
Awalnya, jaksa penuntut militer
berupaya menuntut hukuman mati
atas Bales pada persidangan yang
digelar November 2012 lalu. Namun
para pengacara Bales mencapai
kesepakatan dengan para penuntut
militer untuk tidak menuntut
hukuman mati atas terdakwa
sebagai ganti atas pengakuan
bersalahnya.
sumber
Quote:
http://m.detik..com/news/read/2013/06/06/112359/2266331/1148/bantai-16-warga-afghanistan-tentara-as-mengaku-tak-punya-alasan
Diubah oleh volverine 06-06-2013 06:08
0
1.1K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan