Original Posted By kapauGulai bergelintin menggenang di panci-panci yang berstruktur ala prasmanan di etalase. Tiap gulai menawarkan berbagai rasa dengan isi yang berbeda.
Di selanya, juga ada beragam lauk yang terhampar dalam piring besar. Dan kerupuk emping dan kerupuk kulit mengawal susunan itu, juga menebar pesona.
Siang itu, tiupan angin dari ketinggian Gunung Marapi dan Singgalang meredam terik yang menerpa Kota Bukittinggi dan sekitarnya.
Udara sejuk justru semakin membuat perut lapar. Sebab itu, tak salah bisa kiranya langsung menuju ke los lambuang, Pasa (pasar) Lereng, atau kedai nasi Uni Lis di Pasa Ateh.
Di sana, akan ditemukan sajian gulai bergelintin dengan ragam lauk pauk khas Nasi Kapau, masakan Padang spesifik Nagari Kapau, Kabupaten Agam.
Pasa Lereng dan Pasa Ateh, yang hanya sepelemparan batu dari Jam Gadang, Nasi Kapau adalah pilihan terbaik untuk mengisi perut. Sebab, menu khas masakan padang yang ditawarkan begitu beragam.
Nasi Kapau, seperti kata Yulismar, 63, pemilik Nasi Kapau Uni Lis, bumbunya hampir sama dengan masakan padang pada umumnya, tapi cara meraciknya berbeda.
“Nasi Kapau adalah khas Nagari Kapau, dan dihasilkan dari tangan orang-orang Kapau,” katanya.
Nasi Kapau Uni Lis, termasuk masakan Kapau yang terlebih dahulu berekspansi keluar dari nagari Kapau. Menurut Yulismar, kedai Nasi Kapau Uni Lis telah buka sejak tahun 1970-an di Pasa Ateh.
Akan tetapi, jelasnya, sebelum 1970-an, keluarganya telah berjualan Nasi Kapau dengan menggelar lapak, pakai payung atau sistem kaki lima di sekitar Pasa Ateh.
“Pada masa lalu, orang Kapau banyak membuka Nasi Kapau di rumah masing-masing,” ujar generasi ke-3 pengelola Nasi Kapau Uni Lis itu.
Kedai Nasi Kapau Uni Lis buka pukul 09.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Lokasinya berada dekat Soto Lestari H Minah, atau disamping penjual barang seken (bekas), Pasa Putiah, masih komplek Pasa Ateh.
Di kedai tersebut, segala jenis menu khas Nasi Kapau tersaji di etalase. Mulai dari gulai tunjang (***forbidden*** atau urat kerbau atau sapi), gulai tambusu (campuran telur ayam dan tahu yang dimasukan ke dalam usus sapi).
Kemudian, gulai cangcang (daging dan tulang kerbau), pangek ikan, gulai ikan, gulai telor, gulai ayam, dendeng kering balado, hati, ayam goreng, ayam panggang, ayam goreng, ayam goreng lado hijau, ayam gulai, rendang ayam, teri balado, tongkol balado, goreng belut, sambal lado hijau dan beragam sayur-sayuran.
Harga tiap-tiap menu yang ditawarkan hampir sama, dan cukup terjangkau. Untuk satu lauk plus sayur, bilang Yuslimar, harganya Rp20.000. Jika ditambah nasi, maka harganya Rp 22.000.
Untuk tambuah (tambah), ujar Yuslimar, dikenai Rp3.000. “Per bungkus dengan satu lauk, kita menjual Rp25.000,” tukasnya.
“Harga dengan rasa yang begitu khas dan kualitas makannya yang cukup baik, sangat terjangkau. Sesuai antara harga dengan rasa,” imbuh pelanggan Nasi Kapau Uni Lis, Rajo Batuah.
Di samping Uni Lis, Nasi Kapau lain yang cukup terkenal di Bukittinggi adalah Uni Cah, yang terletak di pinggir jalan Kapeh Panji, sebelum memasuki Kota Bukittinggi dari Padang.
Nasi kapau juga menghiasi World Street Food Congress (WSFC), jambore kuliner kaki lima terbesar di dunia di Jalan Raya Republik 1, Singapura.
Quote:
Original Posted By Nasi Kapau Tersaji di Singapura
Sejak 31 Mei hingga 9 Juni mendatang, Nasi Ka]pau menghiasi World Street Food Congress (WSFC), jambore kuliner kaki lima terbesar di dunia di Jalan Raya Republik 1, Singapura.
Berdasarkan situs resminya, ada sebanyak 40 kuliner dari 10 negara yang ambil bagian pada ajang perdana tersebut.
Selain Nasi Kapau, Indonesia juga diwakili oleh Kerak Telor dan Sate Kuah dari Jakarta, serta Nasi Campur Manado. WSFC dicetuskan oleh KF Seetoh, pemilik jejaring makanan Asia, Makan Sutra, di Singapura.
Makanan yang mewakili Indonesia dalam WSFC, dipilih oleh panitia kongres yang terdiri dari ahli kuliner Indonesia seperti William Wongso, Bondan Winarno, Iwan Tjandra, Arie Parikesit, dan Marchellinus Hanjaya
Negara yang ikut serta adalah India, Vietnam, Singapura, China, Malaysia, Filipina, Amerika Serikat, Meksiko, dan Peru.
“Untuk melestarikan, memprofesionalkan, dan menciptakan kemungkinan baru untuk fenomena kuliner terbesar di dunia. Kenyamanan dan budaya makan,” kata Seetoh.
Koordinator untuk kontingen Indonesia, Marchellinus Hanjaya melalui email mengatakan, Nasi Padang dan Rendang Padang sudah terkenal ke mancanegara.
Di sisi lain, banyak orang belum mengenal Nasi Kapau atau bahkan bentuk otentik dari rendang yang seharusnya.
“Apalagi bila kita berbicara tentang bagaimana kualitas masakan Minang yang berada di negeri Singapura ini,” katanya.
Alasan memilih Nasi Kapau, ujarnya, karena tim dari Indonesia ingin sekali menyajikan pada dunia, bagaimana cara memasak dan menyajikan salah satu warna dari masakan Minang itersebut.
“Intinya, kita ingin membawa dan memperkenalkan keaslian rasa Indonesia kepada dunia. Dengan cara ini kita dapat melestarikan cita rasa yang otentik. Langkah selanjutnya adalah meningkatkan kualitas dan profesionalisme. Lalu pada akhirnya mencari kemungkinan-kemungkinan perluasan bisnis baru, lapangan kerja baru, dan pengembangan baru,”
tuturnya.
Tampilnya Nasi Kapau di Singapura tidak terlepas dari dukungan besar Bupati Agam Indra Catri.
beberapa pic nya ni gan
Spoiler for kapau:
Spoiler for kapau:
Spoiler for kapau:
Spoiler for kapau:
Gimana gan? agan agan disini udah pernah nyoba nasi kapau yang di pasa ateh atau pasa lereng di bukit tinggi blum? nubi waktu ke bukit tinggi hampir tiap hari makan nasi kapau gan : karena emang sesuai dengan suasana kotanya gan, bikin laper teruuus