Jakarta: Fenomena kemarau basah diperkirakan bisa menyebabkan sebagian wilayah Indonesia tidak mengalami musim kemarau pada tahun ini.

Pasalnya, seperti yang disampaikan Kepala Pusat Iklim Agroklimat & Iklim Maritim Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika (BMKG) Nurhayati, jika kemarau basah yang disebabkan adanya anomali cuaca terjadi di luar prediksi, kemungkinan musim hujan akan terus terjadi sepanjang 2013 bahkan selama musim kemarau.

"Musim kemarau biasanya berlangsung pada Mei hingga September, tapi kemungkinan terparah ialah terjadi kemarau basah hingga awal musim hujan dikarenakan penyimpangan cuaca," jelas Nurhayati di Jakarta, Selasa (5/6).

Namun kemarau basah yang diperkirakan hanya akan terjadi hingga Agustus mendatang dikatakan Nurhayati masih lebih baik ketimbang tiga tahun lalu di mana hujan terus membasahi seluruh wilayah Indonesia sepanjang tahun.

Pada 2013, hanya wilayah selatan khatulistiwa yang akan mengalami kemarau basah karena angin barat yang melintas di kawasan tersebut menghambat angin dari timur sehingga terjadi peningkatan curah hujan.

Lebih lanjut, Nurhayati menambahkan bahwa kejadian anomali cuaca biasanya hanya terjadi dalam hitungan hari dan bahkan hanya sekitar satu pekan.

Ia juga mengatakan musim kemarau panjang pada 1997 dan banjir besar pada 2002 juga disebabkan adanya anomali cuaca. Sumber