Kaskus

News

zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Aksi Demo Sengketa Pilkada di Palembang Berubah jadi Anarkis
[PALEMBANG] Awalnya hanya sebuah aksi sekelompok massa yang menolak dan memprotes keputusan Mahkaman Konstitusi (MK) yang memenangi Romi Herton dan Pasangannya Harnojoyo menjadi Wali Kota Palembang. Karena pada pemilihan Wali Kota yang berlangsung sebulan lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang telah menetapkan Sarimudan – Nelly menjadi pasangan yang menang.

Namun menyusul Keputusan MK ini kemudian dikuatkan oleh KPU Kota Palembang setelahnya. Inilah yang diduga kuat mengakibatkan adanya sekelompok massa simpatisan Sarimuda yang tak senang, lalu mereka melakukan aksi kemarin.

Apa hendak dikata, aksi yang dilakukan Selasa (4/6) kemarin itu – yang tadinya tertib kendati sempat memacetkan Jembatan Ampera – berbuntut pembakaran sebuah ruko milik seorang pengusaha Hermanto Wijaya, yang mereka tengarai sebagai pendukung salah seorang calon wali kota terpilih.

Polisi menduga kebakaran ini memang disengaja, kendati polisi juga tidak bersedia menyimpulkan secara terburu-buru. Namun buntut kasus kebakaran hebat ini, sudah ada 6 orang yang diperiksa Kebakaran hebat di pertokoan elektronik Pasar 16 Ilir Kota Palembang, Selasa 4 Juni 2013, diduga polisi sengaja dilakukan oleh massa demonstran salah satu calon wali kota Palembang yang pagi harinya menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Palembang.

Koordinator aksi massa simpatisan calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang Sarimuda-Nelly Rasdiana, Abror Vandozer, tak menyangkal dugaan itu. “Ketika tiba di Bundaran Air Mancur dari kantor DPRD, 500 orang yang saya pimpin sudah terlihat tak kondusif. Saya meminta mereka untuk segera bubar,” kata Abror di ruang Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Mapolresta Palembang, Rabu 5 Juni 2013.

Dia mengatakan, massa ketika itu telah terpecah-belah dalam melakukan aksi. “Mereka sudah tidak satu komando lagi, sehingga harus saya bubarkan,” ujar dia. Hingga dini hari tadi Abror masih terus menjalani pemeriksaan di Mapolresta Palembang.

Kapolres Kota Palembang Kombes Pol Sabarudin Ginting memaparkan awal mula peristiwa pembakaran pertokoan oleh massa. “Setelah melakukan aksi di kantor DPRD Palembang, massa bergerak menuju kantor gubernur. Tapi sesampainya di Jalan Ampera, massa malah memblokade jalan dan menyebabkan kemacetan panjang. Rambu-rambu lalu lintas juga dirusak massa,” kata dia. Menurut Ginting, sebagian massa pendemo yang tidak diperhitungkan lantas menuju kompleks pertokoan yang berada tak jauh dari Jembatan Ampera. Di sana, mereka langsung membakar toko. Api pun cepat menjalar dan kebakaran tak terhindarkan. Konsentrasi polisi saat itu ada pada aksi demonstrasi di kantor DPRD, sehingga tempat umum lain luput dari penjagaan.

Aniaya Pemilik Toko Dalam aksi pembakaran oleh massa demonstran itu, toko Jaya Raya Elektronik milik Hermanto Wijaya juga ikut luluh-lantak dilalap api. Hermanto sebelumnya sempat masuk bursa bakal calon walikota Palembang, namun batal. Berdasarkan informasi , Hermanto sempat dianiaya oleh massa demonstran yang membakar toko miliknya. Kini tempat tinggal Hermanto di Jalan Dempo Dalam Palembang dijaga ketat aparat polisi dan TNI.

Serahkan Kepolisi
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, sebaiknya penanganan kasus pembakaran ruko milik Hermanto Wijaya yang terjadi Selasa (4/6) siang kemarin, diserahkan kepada aparat kepolisian dan TNI untuk memburu para pelaku aksi pembakaran di kawasan pertokoan elektronik di 16 Ilir Palembang tersebut. Alex Noerdin mengatakan kasus ini diserahkan kepada aparat penegak hukum untuk menyelidikinya hingga tuntas. "Biarkan aparat polisi dan TNI yang menyelidikinya sampai tuntas," ujar Alex Noerdin.

Sementara kepada para pedagang Alex Noerdin meminta untuk tenang dan tidak resah untuk tetap berdagang."Bapak-bapak, ibu-ibu saya minta tenang. Saya minta kejadian ini jangan tertulang lagi, ini belum tentu dibakar, atau terbakar, kita belum tahu pelakunya," ujar Alex ketika berkunjung ke lokasi kemarin.

Terkait terjadinya kebakaran di Toko jaya raya elektronik di kawasan JL Beringin Janggut II, Pasar 16 Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution langsung mendatangi TKP, Selasa (4/6) pukul 13.25 Saat wawancarai Jendrel Bintang Dua ini mengatakan, terkait terjadi kebakaran ini kita masih melakukan penyedilikan." Kita masih terus menyelidiki kasus ini, jika nanti diketahui memang kebakaran ini terjadi oleh oknum, kita akan tindak," ungkapnya

Ditambahkannya, untuk kerugian belum bisa diperkirakan, namun pihak Polda akan mengusut kasus kebakaran ini hingga tuntas. Pihak Polisi juga sudah meminta keterangan kepada 2 orang diduga ikut menjadi pelaku, dan masih dalam pemeriksaan," katanya.

Data yang diterima Suara Pembaruan, sampai pagi Rabu (5/6) sudah enam orang yang dimintai keterangan terkait kasus ini. Puluhan aparat gabungan dari Koramil Ilir Timur II dan polisi berpakaian preman berjaga-jaga di Jalan KS Tubun Dempo Dalam, mulai dari pintu masuk komplek petugas bersiaga hingga tepat di depan kediaman Hermanto Wijaya, pemilik Toko Jaya Raya yang diserang dan dibakar oleh massa tak dikenal. Penjagaan dari aparat dilakukan sebagai antisipasi berlanjutnya penyerangan, karena informasi beredar bila massa mengancam turut mendatangi kediaman Hermanto.

Hingga berita ini dibuat belum ada satupun pihak berwajib yang berjaga memastikan motif penyerangan dan vandalisme meski dampaknya menyebar luas hingga menimbulkan keresahan masyarakat sekitar kejadian di Pasar 16 Ilir dan Jalan KS Tubun.Kawasan Pasar 16 Ilir kini dijaga ketat petugas. Beberapa toko dan kantor di Jalan Veteran, Jalan Dempo, Jalan Kolonel Atmo dan Jalan Jenderal Sudirman dari Pasar Cinde dan Ampera memulangkan pegawai dan tutup lebih cepat untuk menghindari amuk massa dan kerugian materi.

Tutup Lebih Awal
Buntut terbakarnya Toko Jaya Raya Elektronik, sejumlah pertokoan dan kantor dikawasan tersebut memilih tutup lebih cepat. Showroom Yamaha milik PT Thamrin Brothers di Jalan KS Tubun misalnya langsung tutup tak lama berselang mengetahui rusuh yang berjarak sekitar 1 kilometer. Begitu juga dengan kantor notaris yang ada di sebelahnya turut memulangkan para pegawainya

Pemandangan sama juga terlihat di Jalan Veteran dan Jalan Jenderal Sudirman. Aksi massa yang rusuh cukup membuat masyarakat resah. Pilihan menutup toko dan kantor dilakukan sebagai antisipasi bila massa melanjutkan aksinya menyerang kediaman Hermanto Wijaya pemilik toko Jaya Raya di kawasan Lapangan Hatta.

Ditemui di lokasi kejadian Jalan Beringin Janggut II, Palembang, Kapolda Sumatera Selatan Irjend Saud Usman Nasution belum dapat memastikan sebab musabab kebakaran tersebut. Menurutnya, saat ini tim masih mengedepankan proses pemadaman dan melokalisir kejadian agar tidak merembet ke bangunan lainnya. "Kita belum dapat pastikan apa sebabnya karena yang penting kejadian ini tidak mengenai bangunan di sebelahnya," kata Saud Usman, Selasa, 4 kemarin.

Meski polisi masih belum mau mengambil kesimpulan, para pengguna media sosial --di Facebook dan Blacberry Messenger-- sudah menyebarkan informasi kalau toko milik warga Tionghoa itu sengaja dibakar oleh pendukung salah satu pasangan walikota Palembang.

Ketika kebakaran terjadi, memang ada unjuk rasa oleh pendukung kandidat tertentu. Jarak antara lokasi kebakaran dan lolasi unjuk rasa hanya sekitar 100 meter.

Namun kabar tersebut kemerin masih dibantah oleh Kapolda Sumsel. Dia meminta masyarakat untuk tidak mudah terpancing dengan isu yang beredar belakangan ini. Apalagi pada 6 Juni 2013 mendatang rakyat Sumsel akan memilih Gubernur untuk periode 5 tahun ke depan. Yang pasti kami sudah minta keterangan 6 pegawai tokoh dan 2 orang dari warga," ujar Saud Usman.

Pemilik toko Jayaraya Elektronik, Hermanto Wijaya, meminta aparat keamanan dapat bersikap tegas terhadap segala bentuk gangguan keamanan termasuk mencegah dampak negatif dari aksi unjuk rasa. "Kejadian ini menyebabkan para pengusaha terutama warga keturunan Tionghoa di kota Palembang, merasa tak nyaman," kata Hermanto.

Menurut Hermanto, tempat usahanya sengaja dibakar oleh pihak-pihak tertentu. Pasalnya beberapa menit sebelum peristiwa terjadi, ia mendapatkan perlakuan kasar dari orang-orang yang tidak ia ketahui asal usulnya. "Baju saya sobek ditarik-tarik oleh beberapa orang sebelum akhirnya saya diselamatkan oleh para tetangga," ujar Hermanto Wijaya.

Selama ini Hermanto Wijaya dikenal sebagai sosok yang menjadi pendukung pasangan Walikota terpilih, Romi Herton-Harnojoyo. Namun dia tidak dapat memastikan apakah aktifitas politiknya itu yang merupakan sebab terjadinya aksi anarkisme. "Saya tidak tahu apakah karena saya mendukung pak Romi sehingga toko saya jadi seperti ini." Katanya.

Polisi masih terus mengadakan penganalisasin dan penyelidikan atas kasu ini. Pihak polisis berharap semua dapat diungkap dengan baik dan bermanfaat bagi keamanan di Kota Palembang yang kini sarat dengan pembangunan tersebut. [SP/Bangun Lubis]

http://www.suarapembaruan.com/home/a...-anarkis/36584

semoga ga rusuh lagi
0
1.3K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan