PALEMBANG – 12 Juni nanti, bertepatan dengan tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek akan diperingati tradisi makan bakcang. Makanan khas warisan leluhur masyarakat Tionghoa ini terbuat dari ketan yang diisi daging lalu dibungkus dengan daun pandan hingga berbentuk limas segitiga.
“Sekarang ini sudah banyak jenis isinya. Utamanya memang daging, tapi bisa juga diisi dengan sayur, jamur, hingga telur asin. Ada juga yang tidak ada isi apa–apa,” ujar Rudy Arifin, finalis Koko Cici Palembang 2012 di sela-sela demo membuat bakcang di Hotel Wisata, kemarin.
Ia tak sendiri, tapi didampingi Maria Winarti dan Lisa Arista, dua finalis Koko Cici Palembang 2012, Sienny Valensia, wakil I Cici Palembang 2012 dan Selly, wakil II Cici Palembang 2012.
Dikatakan Rudy, perayaan makan bakcang ini dilakukan untuk menyambut datangnya musim panas/kemarau. Pagi hari pada tanggal 12 Juni nanti, masyarakat Tionghoa terlebih dahulu akan mengadakan sembahyang di rumah dengan sesajian bakcang.
“Pada hari itu, kita kumpul keluarga, makan bakcang bersama,” kata Rudy.
Ditambahkan Lisa, memperingati ini pada 8 Juni nanti Koko Cici akan mengadakan acara sosial, berbagi kasih kepada sejumlah masyarakat di kawasan Bukit Besar. ”Kita sudah survei siapa yang akan dikunjungi. Kita bagi-bagi bakcang, dan paket sembako untuk mereka,” jelasnya.
Dalam demo masak itu. Koko dan Cici Palembang itu tampak cukup mahir membuat bakcang. Mulai dari memasang daging ayam cincang, membentuk bakcang, memasukkan isi daging dan mengukusnya. ”Tiap tahun kita bantu orang tua buat, jadi sedikit banyak bisa. Yang sulit itu membungkus agar jadi limas segitiga,” imbuh Lisa.(tha/ce2)
http://www.sumeks.co.id/index.php?op...=61:slide-news

agan2 ada buat bacang?