Kaskus

Entertainment

mubarak.20Avatar border
TS
mubarak.20
Jengkol dan Pete, Aje Gile...
Jengkol dan Pete, Aje Gile...


Jengkol dan pete, inilah sejoli buah yang sama-sama memiliki bau menyengat. Banyak orang yang menghindar, tapi tak sedikit pula yang memburunya. Baunya itu loh, gak nahan, kata mereka yang tak suka. Dulu kedua buah tersebut sering dicap sebagai makanan kelas rendah, karena murah harganya dan baunya gak ketulungan. Tapi kini, entah karena telah naik derajat menjadi makanan berkelas atau jumlah panenan menurun karena pohon pete dan jengkol ditebang untuk jadi bahan bangunan rumah, kedua makanan hasil olahan buah itu membubung tinggi harganya.

Pete dan jengkol boleh saja dicerca lantaran baunya. Tapi di balik bau yang menyengat, ternyata kedua buah tersebut, konon, mengandung banyak manfaat, seperti tertera di bawah ini.

Menurut Pusat Data dan Informasi PERSI (Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia), jengkol (Archidendron pauciflorum), terdiri dari berbagai vitamin, mineral, dan serat yang tinggi. Jengkol memiliki khasiat diuretic yang dapat membantu melancarkan pembuangan urine, dan hal ini sangat menguntungkan bagi penderita penyakit jantung koroner.

Tak cuma itu, seratnya dapat melancarkan buang air besar, dan secara tidak langsung dapat membantu melangsingkan perut yang buncit akibat sulit BAB. Karena itu juga jengkol digunakan sebagai bahan cuci perut yang ampuh selain apel. Manfaat lainnya adalah mencegah penyakit diabetes/kencing manis dikarenakan kandungan asam dan mineralnya. Namun asam jengkolat yang terdapat di jengkol berupa kristal dan tidak mudah larut oleh air. Karena itu saran dalam mengkonsumsi jengkol adalah jangan berlebihan, karena ginjal bisa jadi tidak dapat menyaring asam tersebut dalam jumlah yang kelewat banyak hingga akhirnya mengalami sulit berhenti buang air kecil atau sering disebut anyang-anyangan.

Sedangkan pete (Parkia speciosa hassk), memiliki manfaat yang lebih banyak lagi dibandingkan jengkol. Dan menurut pendapat banyak orang, bau pete lebih menyengat jika dibandingkan saudaranya; jengkol. Yah, mungkin ini bayaran dari banyaknya keuntungan yang didapat jika memakan pete, karena baunya juga lebih menyiksa. Pete mengandung 3 macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa dan dikombinasikan dengan serat tinggi. Kandungan gula ini membuat pete jadi banyak diambil manfaatnya sebagai penambah tenaga.

Kandungan tryptophan dan vitamin B6 di dalam pete juga bisa membantu emosi seseorang untuk menjadi lebih tenang dan bisa mengurangi tingkat depresi. Bagi para penderita tekanan darah tinggi, buah ini juga termasuk makanan yang aman dikonsumsi. Ini karena banyaknya kalium yang terkandung di pete tetapi rendah garam. Begitu tingginya kandungan kalium di pete hingga membuat FDA Amerika member izin kepada perkebunan pete untuk melakukan klaim resmi terhadap kemampuan pete dalam menekan risiko darah tinggi dan stroke.

Kaliumnya yang tinggi juga dapat meningkatkan konsentrasi otak dan secara tidak langsung membantu menumbuhkan kecerdasan anak di usia pertumbuhan. Pete juga bisa membantu orang yang ingin berhenti dari kecanduan rokok. Kandungan vitamin B6, B12, magnesium dan kaliumnya dapat menekan kebutuhan nikotin dan membuat orang tersebut justru merasa tak perlu lagi dengan nikotin. Olesan buah pete pada kulit juga bisa menghindari Anda dari gigitan nyamuk. Jadi tidak perlu membuang uang beberapa ratus perak untuk lotion nyamuk, karena olesan pete pun tak kalah ampuh dan lebih alami. Tapi sayangnya cara ini akan sedikit mengganggu karena dijamin kulit Anda jadi bau pete juga. Hm, yang satu ini kurang efisien, ya.

Selain manfaat-manfaat tersebut, masih banyak lagi segudang manfaat pete yang membuat buah ini menjadi perhatian ahli medis. Antara lain mencegah kegemukan, mengobati anemia, mengobati sembelit, memulihkan seseorang dari mabuk, menyembuhkan luka lambung, mengatur suhu tubuh, bahkan untuk menghaluskan kulit juga—dan pete jadi banyak diekspor ke negara-negara China, Jepang, Korea sebagai bahan kosmetik.

Kenaikan harga juga terjadi untuk beberapa komuditas sayuran lainnya seperti tomat yang tadinya seharga Rp 5.000 I Rp 6.000 per kg, menjadi Rp 8.000 - Rp 10.000 per kg.
Begitu juga dengan cabai merah dari Rp 45 ribu saat ini naik menjadi Rp 60.000 - Rp 70.000 per kg. Sayur bayam yang semula Rp 1.000 menjadi Rp 1.500 per ikat. "Kalau cabai merah, memang telah naik sejak beberapa hari ini. Kabarnya karena panen gagal.

http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...e..Aje.Gile...
0
1.1K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan