JakartaBagusCom. Mulai tahun depan, gelaran Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau dikenal dengan sebutan Jakarta Fair (JF) akan dikembalikan ke lokasi semula, yakni di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Tidak lagi di Kemayoran, seperti dilaksanakan selama beberapa tahun belakangan ini oleh Jakarta International Expo (JIexpo).

Konsepnya sendiri, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama memastikan, akan jauh berbeda dengan yang selama ini diselenggarakan JIExpo di kawasan Kemayoran.

"Jangan bayangi pindahkan sebesar Kemayoran JIExpo ke Monas. Bukan itu teorinya," katanya kepada wartawan di kantornya, Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (5/6).

Wagub yang akrab disapa Ahok itu menyatakan bahwa Gubernur Joko Widodo ingin konsep PRJ nantinya betul-betul menjadi ajang pesta rakyat. Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapat peluang yang lebih besar dalam arena PRJ.

"Transaksi perdagangan untuk kelas-kelas ke bawah," tegas Ahok.

Untuk mewujudkannya, Pemprov akan segera mengevaluasi Peraturan Daerah (Perda) 12/1991 tentang Penyelenggaraan PRJ. Awalnya, pelaksanaan PRJ diatur dalam Perda Nomor 8 /1968 dan dilaksanakan oleh Yayasan Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta di Monumen Nasional (Monas). Kemudian setelah Perda 12/1991 terbit, lokasi PRJ dipindahkan ke Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan area seluas 44 hektar.

"Namanya tetap PRJ. Ada perdanya kok," jelasnya.

Terpenting, ia berharap ke depan festival menyambut HUT kota Jakarta itu dapat mendatangkan keuntungan bagi Pemprov.