"Setidaknya dengan kejadian ini aku jadi tahu siapa kamu sebenarnya ukhti. Jika kamu benar mencintaiku karena Allah pasti kamu akan berusaha tidak melakukan apa yang Allah beci. aku sudah berusaha semampuku, dengan harapan kamu menjadi wanita shalehah. Hanya untaian nasehat yang bisa aku berikan padamu, bukan yang lain karena aku belum halal untukmu. Kini semua ku kembalikan padamu, berubahlah menjadi Ukhti yang disayang Allah, Afwan "

"Di satu sisi aku terlanjur sayang pada Ukhti dan telah berjanji akan menikahinya nanti. bahkan sampai sekarang saya bekerja keras agar bisa nabung untuk masa depan & mulai dikit demi sedikit mencicil agar bisa bikinin ukhti rumah. Itu semua saya lakukan karena saya sangat sayang sama Ukhti. Bahkan cita2 saya pengen bisa bahagiain Uhkti & keluarganya nanti. Aku serasa tak peduli masa mudaku saat ini, ku korbankan agar bisa bahagiain Ukhti nantinya. "

"Sudah beberapa minggu saya seperti orang linglung, tak tahu harus berbuat apa?? seakan apa yang ku lakukan saat ini berakhir sia2. Tiap hari berharap ada telfo atau sms masuk dari Ukhti yang memberiku semangat. Tapisaat kucoba misscall Ukhti, ternyata Ukhti sibuk ngobrol degan pria lain yang bukan mahramnya bahkan sampai larut malam. Buka haya cemburu, tapi itu hal buruk dari wanita yang saat ini ku benci. Karena muslimah itu punya etika, aturan yang dia harus jaga. Tapi Ukhti ?? ."

"PERTANYAANKU yang harus teman-teman jawab sebagai solusi buat saya. Masihkah aku harus berharap padanya? Berharap dia masih bisa berubah menjadi sesosok Musimah & calon Istri sholihah yang selama in aku impikan & bisa aku banggakan?? atau aku harus mengakhirinya ?? Air mataku telah kering, sebenarnya laki2 tak pantas menangis seperti ini. tapi aku tak tahan menahan rasa sakit hatiini yang perih akan kenyataan pahit yang ku alami."

"Tolong sampaikan pesanku tadi pada Dia. agar dia tahu apa isi hatiku & sakit apa yang kurasakan selama ini yang ku hadapi dengan sabar. Aku tak pernah berhenti berharap hidayah datang padanya."

"Tapi disisi lain aku ragu, ragu akan sikapya yang sampai saat ii belum bisa berubah. Meski tak tak henti-hentinya aku mengingatkanya. Aku hanya berharap dia menjadi sesosok muslimah yang bisa menjaga fitrahnya. Bukan hanya menghijabi auratnya, tapi juga menghijabi hatinya. Karena wanita itu itnah, aku ingin dia menjaga sikapnya termasuk pergaulanya agar tak menjadi Fitnah bagi laki2. Tapi kenapa begitu sulit ?? Aku sudah kehabisan cara?? Aku bingung?? aku merasa tak pantas menjadi seorang imam. "

::Pesan dari Nurr*** buat Yuli***