- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jengkol dan Juki: Harga Jengkol Melonjak, Ketua DPR Melunjak?


TS
woknugroho
Jengkol dan Juki: Harga Jengkol Melonjak, Ketua DPR Melunjak?
Selamat siang agan-aganwati sekalian!!
Terima kasih agan-aganwati sekalian sudah menyimak.
Silahkan kometar yang baik dan cerdas, dan kalau berkenan silahkan bantu
atau membagi 
Quote:
LEBAK, KOMPAS.com — Naiknya harga jengkol di sejumlah daerah hingga menyentuh angka Rp 50.000 per kilogram memicu spekulasi soal pemicunya. Apa kira-kira penyebabnya?
Para pedagang di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, misalnya, menduga kenaikan tersebut akibat terjadi kelangkaan di pasaran. Suryani, seorang pedagang sayur-sayuran di Pasar Rangkasbitung mengatakan, sejak tiga pekan terakhir, pasokan jengkol dari petani menghilang.
Menghilangnya pasokan jengkol kemungkinan karena belum memasuki musim panen.
"Karena itu, jika ada jengkol dipastikan harganya melambung hingga mencapai Rp 50.000/kg atau melebihi harga daging ayam sebesar Rp 25.000. Harga normal jengkol bisanya sekitar Rp20 ribu/kg," katanya.
Sementara itu, Soleh, seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung, menduga pasokan jengkol dari sejumlah petani di Kabupaten Lebak berkurang karena banyak pohon jengkol ditebang untuk keperluan bangunan perumahan maupun kerajinan rumah tangga.
"Berkurangnya pasokan jengkol itu karena banyak pohon jengkol beralih fungsi menjadi perumahan maupun perkebunan. Sebelumnya, sentra jengkol di Kabupaten Lebak hampir merata di setiap kecamatan," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini, jengkol di Rangkasbitung dipasok dari Provinsi Lampung dan Palembang.
"Kami berharap petani bisa mengembangkan kembali tanaman jengkol karena permintaan pasar cukup tinggi," katanya.
Kepala Pasar Rangkasbitung Dedi Rahmat mengakui selama ini pasokan jengkol di pasaran menghilang sehingga pedagang terpaksa berjualan komoditas lain. Mereka para pedagang jengkol saat ini beralih menjadi pedagang buah-buahan maupun umbi-umbian akibat kelangkaan tersebut.
"Saya kira kelangkaan jengkol ini kali pertama akibat belum tibanya musim panen juga banyak pohon jengkol digunakan untuk pembangunan rumah," katanya.
Sumber: Apa Penyebab Harga Jengkol Melonjak?
Para pedagang di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, misalnya, menduga kenaikan tersebut akibat terjadi kelangkaan di pasaran. Suryani, seorang pedagang sayur-sayuran di Pasar Rangkasbitung mengatakan, sejak tiga pekan terakhir, pasokan jengkol dari petani menghilang.
Menghilangnya pasokan jengkol kemungkinan karena belum memasuki musim panen.
"Karena itu, jika ada jengkol dipastikan harganya melambung hingga mencapai Rp 50.000/kg atau melebihi harga daging ayam sebesar Rp 25.000. Harga normal jengkol bisanya sekitar Rp20 ribu/kg," katanya.
Sementara itu, Soleh, seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung, menduga pasokan jengkol dari sejumlah petani di Kabupaten Lebak berkurang karena banyak pohon jengkol ditebang untuk keperluan bangunan perumahan maupun kerajinan rumah tangga.
"Berkurangnya pasokan jengkol itu karena banyak pohon jengkol beralih fungsi menjadi perumahan maupun perkebunan. Sebelumnya, sentra jengkol di Kabupaten Lebak hampir merata di setiap kecamatan," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini, jengkol di Rangkasbitung dipasok dari Provinsi Lampung dan Palembang.
"Kami berharap petani bisa mengembangkan kembali tanaman jengkol karena permintaan pasar cukup tinggi," katanya.
Kepala Pasar Rangkasbitung Dedi Rahmat mengakui selama ini pasokan jengkol di pasaran menghilang sehingga pedagang terpaksa berjualan komoditas lain. Mereka para pedagang jengkol saat ini beralih menjadi pedagang buah-buahan maupun umbi-umbian akibat kelangkaan tersebut.
"Saya kira kelangkaan jengkol ini kali pertama akibat belum tibanya musim panen juga banyak pohon jengkol digunakan untuk pembangunan rumah," katanya.
Sumber: Apa Penyebab Harga Jengkol Melonjak?
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Kabar melonjaknya harga jengkol disambut positif Ketua DPR RI, Marzuki Alie. Ia mengaku malah bersyukur harga jengkol naik di sejumlah wilayah Indonesia.
"Kalau harga jengkol naik, saya bersyukur. Artinya ada penghargaan atas produk lokal Indonesia yang sebagian warganya suka makan jengkol," kata Marzuki saat dihubungi, Rabu (5/6/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, harga jengkol di sejumlah wilayah terutama Jawa naik dari biasanya sekitar Rp 10.000 per kilogram menjadi Rp 50.000 per kilogram.
Menurut Marzuki Alie, kenaikan harga jengkol tidak akan terlalu mengganggu stabilitas ekonomi. Sebab, jengkol beda dengan komoditas lain seperti beras yang merupakan bahan pokok.
"Tidak makan jengkol tidak mengakibatkan rakyat menjadi lapar, tetapi justru rakyat atau petani khususnya yang menghasilkan jengkol dapat menikmati hasil kebunnya karena harga yang bagus," kata Marzuki.
Ketika ditanya kalau harga jengkol mahal bukankah akan merugikan konsumen yang menggemarinya, Marzuki menjawab, "Makan jengkol tidak banyak, enggak sampai 1 ons, bisa mabuk jengkol kalau banyak-banyak dimakan."
Sumber: Ketua DPR: Saya Bersyukur Harga Jengkol Naik
"Kalau harga jengkol naik, saya bersyukur. Artinya ada penghargaan atas produk lokal Indonesia yang sebagian warganya suka makan jengkol," kata Marzuki saat dihubungi, Rabu (5/6/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, harga jengkol di sejumlah wilayah terutama Jawa naik dari biasanya sekitar Rp 10.000 per kilogram menjadi Rp 50.000 per kilogram.
Menurut Marzuki Alie, kenaikan harga jengkol tidak akan terlalu mengganggu stabilitas ekonomi. Sebab, jengkol beda dengan komoditas lain seperti beras yang merupakan bahan pokok.
"Tidak makan jengkol tidak mengakibatkan rakyat menjadi lapar, tetapi justru rakyat atau petani khususnya yang menghasilkan jengkol dapat menikmati hasil kebunnya karena harga yang bagus," kata Marzuki.
Ketika ditanya kalau harga jengkol mahal bukankah akan merugikan konsumen yang menggemarinya, Marzuki menjawab, "Makan jengkol tidak banyak, enggak sampai 1 ons, bisa mabuk jengkol kalau banyak-banyak dimakan."
Sumber: Ketua DPR: Saya Bersyukur Harga Jengkol Naik
Spoiler for Jengkol:

Spoiler for Juki:

Quote:
Harga jengkol akhir-akhir ini melonjak tajam, entah kenapa, ada spekulasi disebabkan karena adanya kelangkaan jengkol dampak dari berkurangnya tanaman jengkol sampai spekulasi adanya mafia jengkol. Sangat keterlaluan sebetulnya kalau jengkol saja sampai ada mafianya!
Tapi yang membuat saya heran adalah komentar dari Juki (Marzuki Alie, Ketua DPR RI) terkait dengan melonjaknya harga jengkol. Juki mengatakan, "Kalau harga jengkol naik, saya bersyukur. Artinya ada penghargaan atas produk lokal Indonesia yang sebagian warganya suka makan jengkol,"
Dan, "Tidak makan jengkol tidak mengakibatkan rakyat menjadi lapar, tetapi justru rakyat atau petani khususnya yang menghasilkan jengkol dapat menikmati hasil kebunnya karena harga yang bagus,"
Untuk dua pernyataan ini saya benar-benar tidak paham.
Juki juga berpendapat kalau kenaikan harga jengkol tidak akan terlalu mengganggu stabilitas ekonomi karena jengkol beda dengan komoditas lain seperti beras yang merupakan bahan pokok. Ya, memang ada benarnya, harga jengkol memang tidak akan berpengaruh terhadap perekonomian makro Indonesia, tetapi bagaimana pun akan berpengaruh terhadap perekonomian mikro.
Hal-hal yang Juki tidak ketahui adalah, permintaan terhadap jengkol (di pasar) bersifat elastis, maksudnya permintaan jengkol itu sensitif harga karena ada banyak barang substitusi/penganti. Dengan kata lain, ketika harga jengkol naik, permintaan terhadap jengkol tidak ikut naik tetapi justru akan turun. Jadi sederhananya ketika harga jengkol naik, pilihan dari pembeli adalah mengkonsumsi yang lain seperti pete atau tidak mengkonsumsi jengkol sementara waktu sampai harga jengkol normal kembali. Kalau demikian yang terjadi, petani jengkol bukannya sejahtera tapi malah merugi. Jadi bagaimana rakyat (petani) bisa sejahtera kalau merugi, Juki?
Satu lagi yang saya heran, harga jengkol melonjak kenapa jadi Juki yang berkomentar? Seharusnya yang berkomentar adalah Menteri Pertanian. Apakah pencitraan karena mau melaju ke RI1? Tetapi kalau pun mau pencitraan seharusnya juga dipikir dahulu sebelum komentar. Kalau begini nkan jadi boomerang, bagaimana mau menjadi presiden kalau logika ekonomi sesederhana ini saja tidak menguasai?
Tapi yang membuat saya heran adalah komentar dari Juki (Marzuki Alie, Ketua DPR RI) terkait dengan melonjaknya harga jengkol. Juki mengatakan, "Kalau harga jengkol naik, saya bersyukur. Artinya ada penghargaan atas produk lokal Indonesia yang sebagian warganya suka makan jengkol,"

Dan, "Tidak makan jengkol tidak mengakibatkan rakyat menjadi lapar, tetapi justru rakyat atau petani khususnya yang menghasilkan jengkol dapat menikmati hasil kebunnya karena harga yang bagus,"

Untuk dua pernyataan ini saya benar-benar tidak paham.
Juki juga berpendapat kalau kenaikan harga jengkol tidak akan terlalu mengganggu stabilitas ekonomi karena jengkol beda dengan komoditas lain seperti beras yang merupakan bahan pokok. Ya, memang ada benarnya, harga jengkol memang tidak akan berpengaruh terhadap perekonomian makro Indonesia, tetapi bagaimana pun akan berpengaruh terhadap perekonomian mikro.
Hal-hal yang Juki tidak ketahui adalah, permintaan terhadap jengkol (di pasar) bersifat elastis, maksudnya permintaan jengkol itu sensitif harga karena ada banyak barang substitusi/penganti. Dengan kata lain, ketika harga jengkol naik, permintaan terhadap jengkol tidak ikut naik tetapi justru akan turun. Jadi sederhananya ketika harga jengkol naik, pilihan dari pembeli adalah mengkonsumsi yang lain seperti pete atau tidak mengkonsumsi jengkol sementara waktu sampai harga jengkol normal kembali. Kalau demikian yang terjadi, petani jengkol bukannya sejahtera tapi malah merugi. Jadi bagaimana rakyat (petani) bisa sejahtera kalau merugi, Juki?
Satu lagi yang saya heran, harga jengkol melonjak kenapa jadi Juki yang berkomentar? Seharusnya yang berkomentar adalah Menteri Pertanian. Apakah pencitraan karena mau melaju ke RI1? Tetapi kalau pun mau pencitraan seharusnya juga dipikir dahulu sebelum komentar. Kalau begini nkan jadi boomerang, bagaimana mau menjadi presiden kalau logika ekonomi sesederhana ini saja tidak menguasai?
Terima kasih agan-aganwati sekalian sudah menyimak.
Silahkan kometar yang baik dan cerdas, dan kalau berkenan silahkan bantu


Diubah oleh woknugroho 05-06-2013 12:00
0
1.2K
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan