Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan bidang study/jurusan yang akan diambil.

Caranya adalah dengan melihat pelajaran apa yang disukai di sekolah (utk anak SMA) atau bidang apa yang bisa menunjang pendidikan/pekerjaan yang telah dimiliki sekarang.

Banyak anak SMA yang masih bingung mau mengambil bidang/jurusan apa ketika kuliah nantinya. Kebanyakan kemudian mengambil tes bakat-minat yang sekarang menjamur di mana-mana.

Hal ini boleh-boleh saja, tetapi hasil tes tersebut jangan ditelan bulat-bulat dan dijadikan pegangan mutlak dalam memutuskan bidang study yang akan diambil.
Harus dipertimbangkan juga hal-hal berikut :

- Senangkah kita dengan apa yang akan dipelajari di jurusan itu?

- Nantinya setelah lulus, jurusan itu kerjanya seperti apa? Apa kita senang/betah kalau setiap hari melakukan pekerjaan itu?

- Setelah lulus apakah ingin bekerja di luar negeri atau kembali ke Indonesia? Karena ada beberapa jurusan yang bisa menimbulkan hambatan apabila setelah lulus akan kembali ke Indonesia seperti jurusan Kedokteran dan Hukum. Perlu dipertimbangkan juga apakah jurusan yang kita ambil akan dihargai di Indonesia (bisa dapat gaji besar).

Hal kedua yang perlu dilakukan adalah menentukan negara tujuan untuk melanjutkan study.

Yang perlu dipertimbangkan :

- Jarak dari Indonesia, kemudahan dan biaya kalau ingin pulang atau kalau orang tua dan keluarga mau menjenguk kita di sana

- Biaya kuliah dan biaya hidup di negara tujuan

- Budaya dan gaya hidup di negara tujuan

Dalam memilih Universitas, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan :

- Kualifikasi yang diakui secara internasional. Maksudnya, lulusan universitas itu harus diakui kualitasnya dan bisa bekerja di negara manapun.

- Apakah universitas tersebut menyediakan jurusan yang kita ingini dan kualitas lulusannya baik?

- Biaya kuliah. Ini berkaitan dengan budget masing-masing.

Apabila kita telah menentukan negara dan universitas tujuan, maka kita harus mempersiapkan untuk memenuhi persyaratan masuk ke universitas tersebut.
Setiap universitas memiliki standard dan persyaratan masuk yang berbeda.

Syarat Bahasa:
Umumnya universitas bertaraf internasional akan mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris yang dinilai dengan tes TOEFL atau IELTS.
Untuk level Bachelor (S1) umumnya diminta TOEFL 550 atau IELTS 6.0 (salah satu).
Untuk Master (S2) dan PhD (S3) diminta minimum TOEL 580 atau IELTS 6.5

Syarat Akademis :
Semakin bagus nilai raport/ijazah atau IPK kita, semakin besar kemungkinan kita diterima di universitas yang berkualitas tinggi dan bergengsi.
Untuk Bachelor (S1) umumnya meminta nilai minimum 7.0 - 7.5, untuk Master (S2) dan PhD (S3) umumnya meminta IPK minimum 2.75 dari pendidikan sebelumnya.

Syarat Pengalaman Kerja :
Ada beberapa jurusan seperti Master of Business Administration (MBA) yang meminta syarat pengalaman kerja yang relevan selama minimum 2 tahun.

Untuk pendaftaran ke universitas tujuan, kita bisa melakukannya sendiri atau menggunakan jasa agen pendidikan yang banyak tersedia di mana-mana.

Keuntungan menggunakan agen, kita tidak akan repot atau bingung, cukup kasih documents yang diperlukan ke agen tersebut nanti mereka yang akan daftarkan ke universitas, uruskan visa, cari tempat tinggal, dll. Simple kan?

Yang perlu diingat dalam memilih agen pendidikan :

- Pilihlah agen pendidikan yang besar dan terkenal, sehingga lebih terjamin profesionalitas dan servicenya.

- Pilihlah agen pendidikan yang merupakan agen resmi dari universitas yang kita tuju. Hal ini untuk menjaga supaya tidak ada masalah/kesalahan dalam proses pendaftaran nanti. Universitas akan memberikan training secara berkala kepada para agen pendidikan yang mewakili mereka secara resmi, supaya mereka terupdate terus mengenai perubahan prosedur, syarat, program, dll di universitas tersebut.

- Jangan memilih agents yang meminta uang deposit atau biaya apapun untuk service mereka.
Karena kalau agen itu merupakan agen resmi suatu universitas, maka universitas itu yang akan support mereka, jadi mereka seharusnya tidak menarik biaya lagi kepada clients utk service mereka.
Biaya yang dibayar oleh clients adalah biaya kuliah, biaya aplikasi visa, biaya untuk tempat tinggal di sana, bukan biaya untuk jasa agen.

Setelah semua proses pendaftaran beres termasuk visa dan tiket pesawat, maka yang perlu dipersiapkan adalah mental kita. Kita harus siap untuk menerima dan beradaptasi dengan perbedaan kehidupan dan cara belajar di sana nantinya.
Jangan sampai sudah jauh-jauh dan keluar biaya banyak tidak kerasan di sana, stress, nilai jadi jeblok dan ujung-ujungnya mrotol di tengah jalan

Kalau melanjutkan study ke luar negeri kita harus pro-aktif, apabila ada kesulitan atau ada yang tidak mengerti, kita yang harus bertanya.
Apabila kita diam-diam saja maka akan dianggap kita tidak punya masalah.

Demikian pula dengan disiplin dan manajemen waktu. Semua harus kita yang atur secara teliti dan konsekuen.

Sebagai contoh, untuk pengumpulan tugas kuliah. Biasanya dosen hanya akan mengumumkan sekali saja kapan tugas akan diberikan dan kapan harus dikumpulkan. Dia tidak akan mengingatkan siswanya, "Jangan lupa yah, minggu depan tugas A dikumpulkan". Dia hanya akan menunggu siswa mengumpulkan, yg tidak mengumpulkan tidak akan mendapatkan nilai.

Umumnya beasiswa disediakan untuk students yang akan mengambil program Master atau PhD research, artinya kuliahnya tidak banyak di kampus melainkan lebih banyak melakukan penelitian dan pengambilan data di lapangan.

Beberapa link info beasiswa :

Australia : http://www.australiaawards.gov.au/

Amerika : http://foreign.fulbrightonline.org/

Jerman : http://www.scholars4dev.com/category...-scholarships/
https://www.daad.de/deutschland/stipendium/en/