Foto : IST

WUHAN - Kota Wuhan di China hendak meloloskan undang-undang yang akan menjatuhkan denda ke seorang perempuan yang memiliki anak namun tidak suami. Rancangan undang-undang ini langsung memicu kontroversi di kalangan warga.

Tujuan pemerintah setempat menjatuhkan denda finansial itu adalah untuk mengintensifkan program keluarga berencana di kota tersebut. Mereka juga ingin menjaga kerendahan angka kelahiran di Wuhan, karena Pemerintah China masih menjunjung tinggi program satu anak.

Draf undang-undang itu sudah dirilis secara online. Pemerintah setempat juga siap menerima saran-saran dan komentar publik hingga 7 Juni mendatang. Bila disetujui, peraturan ini akan menggantikan peraturan serupa yang diberlakukan pada 2010. Demikian, seperti diberitakan PTI, Selasa (4/6/2013).

Menurut draf undang-undang itu, seluruh ibu tanpa suami yang sudah memiliki anak harus membayar denda yang sudah disesuaikan sesuai dengan penghasilan perbulannya. Seperti diketahui, pelanggar peraturan kebijakan keluarga berencana China juga diminta membayar denda kompensasi sosial.

"Komisi Wuhan akan menampung opini warga dan mengajukan amandemen regulasi ke kongres rakyat untuk persetujuan, sebelum undang-undang ini akan dilaksanakan," demikian pernyataan komisi keluarga berencana di Kota Wuhan.

Data pada 2011 mennjukan, jumlah ibu tanpa suami meningkat di kota tersebut. Jumlah peningkatan itupun mencapai 20 persen dari total populasi perempuan Wuhan. Meski demikian, salah seorang akademisi dari Univeristas Nankai berpendapat, regulasi itu dipastikan gagal karena warga masih sulit taat pada peraturan.

sumber