Perusahaan teknologi Motorola memberikan beberapa cara inovatif untuk membantu mengakses ponsel tanpa perlu mengingat password.

"Otentikasi adalah hal yang menjengkelkan, sampai-sampai hanya sekitar setengah dari pengguna smartphone yang menggunakannya, padahal ada banyak informasi privat yang ada di dalam ponsel tersebut,” jelas Regina Dugan, pemimpin proyek Motorola Advanced Technology, pada konferensi D11 di Rancho Palos Verdes, California.

Dia menegaskan bahwa "wearables" atau perangkat yang digunakan oleh user untuk berinteraksi dengan teknologi adalah cara alternatif untuk masuk ke masa depan.

Diantara beberapa gagasan yang dibahas pada D11, Motorola mengungkapkan bahwa mereka akan membuat tato elektronik dan pil sebagai alat bantu identifikasi.

Dikembangkan oleh mc10, perusahaan dari Massachusetts, tato elektronik adalah perangkat yang terdiri dari sirkuit elektronik dan sensor yang melekat kepada kulit pemakainya via stempel karet.

Pada awalnya, tato tersebut dirancang untuk membantu para dokter untuk mengukur kesehatan pasien dari jarak jauh dan tanpa memerlukan mesin yang besar dan mahal.

Motorola mengklaim bahwa tato elektronik yang mengandung sensor dan antena built-in itu juga bisa diadaptasi untuk bekerja dengan ponsel dan tablet.

Selain tato, Motorola juga sedang bereksperimen dengan pil berisi password untuk ditelan dan kemudian akan mengirimkan sinyal kepada ponsel. Pil ini sudah memiliki stempel persetujuan dari FDA.

"Pil ini memiliki chip kecil dengan tombol," ujar Dugan. Ketika pengguna menelannya, asam lambung akan mengaktifkan chip tersebut dan mengirimkan 18-bit EKG signal yang membuat seluruh tubuh user menjadi token otentikasi.

"Setelah itu, anda tinggal menyentuh ponsel anda untuk log-in. Tidak perlu password," tambah dia.


jadi inget pelem limitless, minum pil jadi jenius