Ilustrasi high heels. ©Shutterstock/bogdanhoda

Kebanyakan wanita menganggap bahwa dengan memakai high heels atau sepatu hak tinggi, mereka bisa tampil lebih cantik. Padahal 90 persen di antara mereka pernah cedera akibat alas kaki tersebut.

Setiap wanita juga sebenarnya tak mampu pakai high heels dalam waktu yang relatif lama. Setelah satu jam, enam menit, dan 48 detik, tumit akan merasa sakit dan wanita ingin melepaskan high heels yang dikenakannya.

Bahkan survei terbaru menyebutkan kalau para penari yang mengenakan high heels hanya mampu bertahan selama 10 menit saja.

Survei yang dilakukan para pakar dari College of Podiatry tersebut melibatkan 2.000 pria dan wanita, serta 60 ahli bedah kaki. Tujuan dari survei tersebut adalah menguak fenomena antara wanita dan high heels.

"Wanita yang memakai high heels sama saja menempatkan dirinya dalam risiko cedera atas nama fashion. Jika diberi pilihan antara kaki cantik atau sepatu cantik, mereka pasti memilih yang kedua," papar salah satu ahli bedah kaki, Mike O'Neill, seperti yang dikutip dari Daily Mail.

Dr O'Neill kemudian menjelaskan bahwa semakin tinggi high heels, semakin besar usaha wanita memiringkan tubuh ke depan. Hal ini membuat panggul yang berusaha mengimbangi posisi tubuh bergeser dari keselarasan dan menyebabkan kompresi tulang belakang.

High heels juga membuat jari kaki bertindak seperti rem, sehingga kuku bisa tumbuh ke dasar kulit atau memicu kapalan.

"Sepatu hak tinggi membuat jaringan dan sendi rusak, sehingga wanita bisa menderita artritis," tambah Dr O'Neill.

Beberapa wanita bahkan menderita gangguan saraf akibat pakai high heels dan harus menjalani pengobatan untuk meredakan sakitnya.

Dr O'Neill pun memperingatkan, sepatu dengan hak melebihi tinggi 2 cm sebaiknya dihindari. Jika wanita memiliki tinggi badan berlebih, mereka disarankan mengenakan wegdes saja.

Anehnya, meskipun banyak wanita pernah cedera akibat pakai high heels, mereka enggan mencari bantuan pada ahli medis. Wanita menganggap kondisi kakinya adalah masalah sepele. Padahal anggapan tersebut jelas salah besar.

sumber