- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Kisah Pegulat Perempuan Hidup `Sengsara` karena Terlalu Cantik
TS
haruhiroerizawa
Kisah Pegulat Perempuan Hidup `Sengsara` karena Terlalu Cantik
Quote:
Kecantikan tidak selalu membuat wanita bahagia. Seperti yang terjadi pada pegulat perempuan asal Chicago, Amerika Serikat, Dana Adiva. Dia mengaku hidupnya sengsara karena wajahnya terlalu cantik.
Adiva menceritakan bagaimana kehidupannya sejak masih menginjak bangku sekolah. Ia mengaku sangat sulit mendapatkan pacar, karena banyak wanita lain yang cemburu hingga melabraknya.
"Aku tidak perlu menjadi orang pintar, karena wajahku sudah (sangat) cantik," kata Adiva dalam tayangan seri dokumenter MTV True Lives, yang dilansir news.com.au.
Calon pegulat profesional ini bahkan terpaksa keluar dari sekolahnya, karena terus di-bullyteman-teman wanitanya, meski para pria di sekolah banyak yang mendekatinya.
"Aku terpaksa keluar dari sekolah karena banyak wanita yang cemburu," ungkap Adiva.
Atas kesengsaraan yang dialaminya, Adiva pun sempat mengubah penampilannya menjadi 'cupu'. Mengecat rambut dan memakai kacamata besar. Tapi kini dia mulai bersyukur dengan apa yang dimilikinya.
Adiva telah sadar apapun yang terjadi padanya tetap mesti bersyukur. Kecantikan adalah anugerah bagi Adiva. Ia akan merawat kecantikannya dan berencana operasi pembesaran payudara.
Jadi Pengangguran
Kecantikan juga menjadi masalah bagi Laura Fernee, wanita lulusan Ph.D atau strata 3 di bidang sains. Pada 2008-2011, ia bekerja sebagai peneliti di laboratorium medis dengan gaji US$ 47 ribu atau Rp 458 juta setahun. Lumayan.
Namun, sudah 2 tahun belakangan, perempuan 33 tahun itu menjadi pengangguran. Ia mengaku, itu gara-gara tampangnya yang terlalu cantik dan menarik.
Laura mengklaim, penampilannya itu yang menciptakan "masalah besar" di tempat kerjanya. Hingga akhirnya ia tak punya pilihan lain (keluar). Sebab, komentar dari rekan-rekan kerjanya tentang fisiknya yang menarik sudah dirasa kelewatan.
"Aku bukan orang malas atau bimbo (istilah bagi perempuan yang memanfaatkan daya tarik seksual daripada otaknya)," kata dia.
"Yang benar, penampilanku yang menarik menyebabkan masalah besar. Jadi saat itu aku memutuskan pekerjaan itu tak cocok untukku. Itu bukan salahku...Aku tak bisa memutuskan seperti apa penampilanku."
sumber
Adiva menceritakan bagaimana kehidupannya sejak masih menginjak bangku sekolah. Ia mengaku sangat sulit mendapatkan pacar, karena banyak wanita lain yang cemburu hingga melabraknya.
"Aku tidak perlu menjadi orang pintar, karena wajahku sudah (sangat) cantik," kata Adiva dalam tayangan seri dokumenter MTV True Lives, yang dilansir news.com.au.
Calon pegulat profesional ini bahkan terpaksa keluar dari sekolahnya, karena terus di-bullyteman-teman wanitanya, meski para pria di sekolah banyak yang mendekatinya.
"Aku terpaksa keluar dari sekolah karena banyak wanita yang cemburu," ungkap Adiva.
Atas kesengsaraan yang dialaminya, Adiva pun sempat mengubah penampilannya menjadi 'cupu'. Mengecat rambut dan memakai kacamata besar. Tapi kini dia mulai bersyukur dengan apa yang dimilikinya.
Adiva telah sadar apapun yang terjadi padanya tetap mesti bersyukur. Kecantikan adalah anugerah bagi Adiva. Ia akan merawat kecantikannya dan berencana operasi pembesaran payudara.
Jadi Pengangguran
Kecantikan juga menjadi masalah bagi Laura Fernee, wanita lulusan Ph.D atau strata 3 di bidang sains. Pada 2008-2011, ia bekerja sebagai peneliti di laboratorium medis dengan gaji US$ 47 ribu atau Rp 458 juta setahun. Lumayan.
Namun, sudah 2 tahun belakangan, perempuan 33 tahun itu menjadi pengangguran. Ia mengaku, itu gara-gara tampangnya yang terlalu cantik dan menarik.
Laura mengklaim, penampilannya itu yang menciptakan "masalah besar" di tempat kerjanya. Hingga akhirnya ia tak punya pilihan lain (keluar). Sebab, komentar dari rekan-rekan kerjanya tentang fisiknya yang menarik sudah dirasa kelewatan.
"Aku bukan orang malas atau bimbo (istilah bagi perempuan yang memanfaatkan daya tarik seksual daripada otaknya)," kata dia.
"Yang benar, penampilanku yang menarik menyebabkan masalah besar. Jadi saat itu aku memutuskan pekerjaan itu tak cocok untukku. Itu bukan salahku...Aku tak bisa memutuskan seperti apa penampilanku."
sumber
Quote:
menurut agan-agan dimari, dia cantik gak?
0
3.3K
Kutip
19
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan