Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

EdoBachdimAvatar border
TS
EdoBachdim
7 Atlit Yang Meninggal Saat Bertanding
Nih Gan, Ane Mau ngeShare Beberapa Atlit Yang Meninggal saat bertanding emoticon-Turut Berdukaemoticon-Turut Berduka


Spoiler for Ayrton Senna:


Spoiler for Kecelakaan Senna:


1. Ayrton Senna

Senna pernah membalap untuk empat tim yaitu Toleman, Lotus, McLaren, dan Williams.Berpasangan dengan juara dunia Alain Prost untuk tim McLaren pada tahun 1988 ia menjadi juara dunia pertama kali di Formula 1. Perseteruannya dengan Prost sering dikenang sebagai salah satu perseteruan terhebat sekaligus terpahit dalam sejarah Formula 1. Beberapa rival Senna lainnya adalah Nelson Piquet dan Nigel Mansell.
Senna terkenal dengan kehebatannnya dalam mengemudikan mobil Formula 1 di sirkuit basah. Senna sering dijuluki sebagai The Rain Man. Kehebatannya di trek basah dapat dilihat pada GP Monaco 1984 dimana dengan mobil yang kurang mumpuni dia menempati posisi kedua, kemenangan pertamanya yang begitu dominan pada GP Portugal 1985, dan pada GP Eropa 1993. Pada GP Eropa 1993 di sirkuit Donington, Inggris, Senna dalam jarak kurang dari satu lap berhasil menjadi pemimpin lomba setelah sempat berada di posisi kelima. Senna juga sering dijuluki Master of Monaco karena dia menjuarai GP Monako sebanyak 6 kali. Kehebatan Senna lainnya adalah dia sangat piawai dalam kualifikasi. Dia mencatat 65 kali posisi start terdepan dalam 162 balapan sebelum dipecahkan oleh Michael Schumacher yang mencatat 65 kali start terdepan dalam 236 balapan. Kemenangan di GP Brazil tahun 1991 dan GP Jepang tahun 1988 merupakan beberapa contoh penampilan terbaiknya. Sepanjang kariernya, Senna telah memenangi 41 Grand Prix.
Ia meninggal dunia akibat kecelakaan hebat di tikungan Tamburello saat memimpin balapan di GP San Marino di Sirkuit Imola bersama timWilliams pada 1 Mei 1994.
Nama besar Ayrton Senna masih dikenang sampai saat ini. Beberapa pembalap mengenang Senna sebagai salah satu pembalap mobil terbaik sepanjang masa, setara dengan Dale Earnhardt dari NASCAR yang juga tewas usai mengalami kecelakaan saat berlomba di Daytona 500 2001.


Spoiler for Marco Simoncelli:


Spoiler for Kecelakaan Simoncelli:


2.Marco Simoncelli

Marco Simoncelli tak mampu melawan cedera parah yang menimpanya, akibat kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11). "Supersic" akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada pukul 16.56 waktu setempat atau 15.56 WIB, meskipun sempat mendapat perawatan di medical centre sirkuit.
Kecelakaan mengerikan itu terjadi pada lap kedua di Tikungan 11. Simoncelli, yang sedang bertarung dengan Alvaro Bautista dalam perebutan posisi keempat, tak mampu mengendalikan motornya ketika menikung ke kanan, sehingga tergelincir.
Saat jatuh itu, dia dan motornya melintasi sirkuit dan masuk ke jalur milik pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards, dan pebalap Ducati, Valentino Rossi. Kecelakaan horor itu pun tak terhindarkan, karena motor Edwards melindas Simoncelli, tepatnya di kepala.
Edwards pun jatuh di luar trek dengan cedera dislokasi bahu, dan Rossi masih mampu mengendalikan motornya meskipun terpental ke luar lintasan dan Desmosedici GP11.1 tunggangannya mengalami kerusakan. Akan tetapi, Simoncelli menggelepar di atas trek dengan helm sudah terlepas dari kepala (setelah dilindas), dan dia sama sekali tidak bergerak.
Bendera merah langsung dikibarkan usai kecelakaan tragis tersebut. Setelah menunggu beberapa saat, panitia lomba mengumumkan bahwa balapan GP Malaysia itu resmi dibatalkan, karena tim medis fokus untuk menyelematkan Simoncelli, yang akhirnya meninggal pada pukul 16.56.

Spoiler for Morrosini:


Spoiler for Piermario Morosini:



3.Piermario Morrosini

Morosini tiba-tiba kolaps saat menjalani pertandingan di babak pertama Serie B antara Livorno dan Pescara digelar musim lalu. Staf medis mencoba melakukan pertolongan kepada pemain yang dimiliki Udinese ini, namun nyawanya tak tertolong sebelum tiba di rumah sakit.

Hasil autopsi Morosini mengungkapkan bahwa dirinya meninggal akibat kondisi jantung yang cukup langka, arrhythmogenic cardiomyopathy. Kondisi inilah yang juga diklaim menjadi penyebab meninggalnya bek Sevilla Antonio Puerta pada Agustus 2007.

Meski demikian, penyelidikan juga dilakukan terhadap kesigapan staf medis serta upaya-upaya yang mereka lakukan untuk menyelamatkan nyawa Morosini. Hasilnya, staf medis Livorno maupun Pescara, begitu juga kru ambulans yang turut membantu Morosini, diketahui tidak menggunakan defibrillator untuk memompa jantung sang pemain. Demikian dilansir Football Italia.

Defibrillator baru digunakan ketika pemain 25 tahun tiba di rumah sakit, di mana peluangnya untuk sembuh kian tipis.

Kritik lebih tajam ditujukan kepada kru ambulans Vito Molfese. Pasalnya, dia tidak memeriksa apakah defibrillator telah digunakan dan memilih tidak menggunakan mesin itu "di saat kemungkinan bertahan hidup masih cukup tinggi (yakni 60-70 persen)."

Spoiler for Shoya Tomizawa:


4.Shoya Tomizawa

Dalam balapan Moto2, Minggu (5/9/10), terjadi kecelakaan maut, yang merenggut nyawa pebalap Jepang Shoya Tomizawa. Ketika jatuh, dia dilindas oleh dua motor (Alex de Angelis dan Scott Redding) yang persis berada di belakangnya.
Meskipun sudah mendapat pertolongan, kematian tetap menghampiri pebalap berusia 19 tahun ini. Hanya berselang lebih dari 10 menit berada di rumah sakit, Tomizawa meregang nyawa. Cedera parah pada kepala, dada dan perut, membuat dia harus mengakhiri perjalanannya di dunia fana ini.
Berita tersebut menjadi sebuah pukulan telak bagi dunia otomotif, khususnya balap motor. Sebab, Tomizawa merupakan salah satu bintang masa depan adu kecepatan "kuda besi" ini, mengingat reputasinya yang mulai menanjak.
Tomizawa mencatatkan dirinya sebagai pebalap yang pertama kali memenangi kelas Moto2, ketika menjuarai seri pembuka 2010 di Qatar, 11 April lalu. Dia masuk sejarah tersebut, karena kelas Moto2 untuk pertama kalinya dipertandingkan pada tahun ini, menggantikan kelas 250cc.
Sampai dengan balapan di Misano, sebelum kematiannya, Tomizawa sudah tampil di 11 seri dengan mencatat satu kemenangan. Dia berada di peringkat 7 klasemen sementara, dengan raihan 82 poin.
Sebelum tampil di Moto2, nama Tomizawa nyaris tak terdengar. Ini karena bakatnya tertutup oleh mesin motor tunggangannya yang tidak kompetitif pada penampilan perdananya secara penuh di kelas 250cc musim 2009. Waktu itu, dia hanya berada di posisi 17 klasemen akhir, dengan prestasi terbaik sepanjang satu musim itu adalah finis di urutan 10.
Namun saat kelas 250cc dihapus dan diganti kategori Moto2, nama pemilik nomor 48 tersebut langsung melejit. Pada seri perdana di Qatar, Tomizawa naik podium nomor satu, meskipun dia start dari urutan sembilan. Setelah itu, dia menempati pole position dan naik podium pada seri kedua di Jerez.
Tomizawa--yang mulai seri ketiga sudah lengser dari puncak klasemen karena digeser Toni Elias--masih berada di peringkat dua sampai dengan seri ketujuh. Tapi setelah itu, posisinya terus melorot dan "terdampar" di urutan 7. Dalam usahanya untuk merangkak naik lagi, Tomizawa akhirnya harus membayar dengan nyawa karena kecelakaan di Misano pada lap ke-12.
Tomizawa lahir di Chiba, Jepang, pada 10 Desember 1990 dan mulai ikut dan gemar balapan sejak usia 3 tahun. Pada tahun 2006, dia menjadi runner-up untuk All-Japan kelas 125cc dan prestasi serupa terjadi lagi di kelas 250cc pada musim 2008.
Dia melakukan debutnya di kelas 125cc pada tahun 2006 di Sirkuit Motegi, Italia. Waktu itu, dia tampil dengan menggunakan fasilitas wild-card. Tomizawa untuk pertama kalinya berhasil mencapai finis dalam sebuah seri balapan pada event 2007, di mana dia finis di urutan 22.
Setelah itu, performanya terus membaik. Pada balapan ketiga dan terakhir dengan fasilitas wild-card pada kelas 250cc di Motegi tahun 2008, Tomizawa berhasil mencapai urutan 14, yang membuat tim Technomag CIP (menggunakan mesin Honda) tertarik menggaetnya untuk musim 2009--bahkan beberapa jam sebelum kecelakaan yang merenggut nyawanya, Tomizawa telah menandatangani perpanjangan kontrak untuk 2011.
Namun, semua impian CIP bersama Tomizawa harus pupus. Sang pebalap harus lebih cepat "meninggalkan dunia" akibat kecelakaan di Misano tersebut. Ini pula yang membuat wakil presiden Honda Racing Corporation, Shuhei Nakamoto, merasa sedih dan mengaku kehilangan bintang masa depan.
"Kami sudah kehilangan seorang pebalap muda dan sangat berbakat. Shoya punya semangat juang yang tinggi, kami semua sangat merindukannya," ujar Nakamoto.
Kematian Tomizawa, merupakan yang pertama di arena balap motor sejak kisah tragis Daijiro Kato di Sirkuit Suzuka, Jepang, pada tahun 2003. Seperti kebanyakan orang Jepang, Tomizawa membalap dengan nomor 74 di pundaknya, sebagai penghormatan terhadap Kato.

Spoiler for Marc Vivian Foe:


5.Marc Vivian Foe

Seorang pemain sepak bola berkebangsaan Kamerun lahir di Nkolo, Provinsi Tengah 1 Mei 1975. Ia meninggal di Lyon, Perancis, 26 Juni 2003 pada umur 28 tahun. Dia memulai kariernya di klub Union Garoua. Di timnas Kamerun, dia main 64 kali dan mencetak 6 gol. Dia meninggal dunia pada tahun 2003 akibat serangan jantung saat bermain di Piala Konfederasi melawan Kolombia. Dia terjatuh di tengah lapangan secara tiba-tiba tanpa ada satu orang pemain pun di dekatnya, lalu dia meninggal beberapa saat setelah itu.



Semoga Arwah Mereka diterima disisiNya, atas Jasa dan dedikasi mereka yang Luar Biasa di bidang masing-masingemoticon-Turut Berduka
emoticon-Turut Berdukaemoticon-Turut Berduka
Diubah oleh EdoBachdim 05-06-2013 09:08
0
12.9K
24
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan