celeng.bonengAvatar border
TS
celeng.boneng
Bahasan ilmiah fenomena Priyono Nyoto


Menyoal Fenomena “Priyono Nyoto”

Siapa Priyono dan Apa yang Telah Diperbuatnya?

Entah sejak kapan tepatnya, dunia maya seolah “dibombardir” oleh berbagai video upload-an seorang pemuda bernama “Priyono Nyoto” asal Blitar. Situs YouTube dan Kaskus-lah yang untuk pertama kalinya menjadi “korban” aksi pemuda asal Blitar tersebut.

Dalam setiap upload-an videonya, ia selalu menggunakan nama Priyono Nyoto Gaul Keren Ingin Jadi Artis Populer & Ngetop. Tercatat, empat puluh lebih videonya terdapat di YouTube. Apabila kita menyaksikannya, sesungguhnya apa yang ditampilkannya (maaf) tak layak menjadi konsumsi publik.

Tapi caranya bernyanyi berikut memainkan gitar sama sekali tak menunjukkan bakat berikut kepiawaiannya—amat-sangat jauh dari bisa bahkan. Namun, pertanyaan yang muncul kemudian adalah, mengapa pemuda ini dapat sedemikian “PD-nya” meng-upload berbagai aksinya tersebut?

Apa Kemungkinan Motif-motif Priyono?

Dalam setiap video upload-annya, ia selalu tampak serius dan yakin bahwa ia memiliki bakat untuk menjadi artis terkenal. Dari caranya membawakan lagu, Priyono tampak serasa dapat disejajarkan dengan artis-artis papan atas. Tegas dan jelasnya, ia begitu PD-nya berdendang di hadapan kamera, tak tanggung-tanggung, empat puluh video lebih diciptakannya!


Pro dan Kontra

Mereka yang pro terhadapnya menganggap Priyono sebagai “sumber inspirasi” karena tak pantang menyerah dalam mewujudkan impian meski dilingkupi serba kekurangan. Tak sedikit pula yang memujinya “bermental baja”, berani atau “mencerahkan”.

Sedang, mereka yang kontra terhadapnya menganggap Priyono sebagai “orang gila”, sekedar cari sensasi dan mendaulatnya sebagai orang putus asa, “Segitu desperatenya kah untuk jadi tenar?”.


Tinjauan Sosiologis

Televisi hanyalah “penjual mimpi” bagi mereka yang tak mampu, kaum marjinal (masyarakat kecil) hanya dapat terus bermimpi untuk menjadi tokoh-tokoh yang disaksikannya di layar kaca. Hal tersebutlah yang kemudian menciptakan sebuah fenomena yang secara sosiologis diistilahkan sebagai “hiperrealitas” (sesuatu yang melampaui kenyataan).

Di samping konsep hiperrealitas-sosiologis, kiranya konsep masyarakat jaringan dapat pula digunakan dalam menjelaskan fenomena Priyono Nyoto di atas. Dahulu kala, sebelum internet menjadi sangat akrab dalam kehidupan masyarakat kita, arus informasi yang terbangun dari media, televisi terutama, bersifat satu arah. Pemirsa hanya dapat “menonton” dan “bermimpi” tanpa dapat memberikan feedback atasnya. Kini, dengan akrabnya teknologi informasi layaknya internet dalam masyarakat, setiap individu pun dapat memberikan feedback sebagai bentuk respon berikut ekspresi atas apa yang disaksikan, dirasakan dan diinginkannya.

Priyono Nyoto adalah contoh individu yang sadar betul bahwa saat ini kita telah hidup di era masyarakat jaringan. Apa yang dilakukannya adalah bentuk kecerdasannya memanfaatkan jejaring teknologi informasi di era kekinian, tentunya terlepas dari beragam tanggapan yang dituainya kemudian.

Penutup
Pada akhirnya, para audiens-lah yang dapat menilai aksi Priyono Nyoto dengan meng-upload puluhan videoklip-nya sebagai bentuk kreativitas, sampah audio-visual ataukah sebentuk keputusasaan seorang anak manusia. Tegas dan jelasnya, kita semua memahami bahwa baik-buruk berikut bagus-tidaknya segala sesuatu pastilah bersifat “relatif”.

(Diringkas dari sumber)

emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak
0
3.2K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan