- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Warga Kaskus SEPAKAT menolak Rencana Study banding DPRD DKI Jakarta Rp 1,8 Milyar


TS
jakartapeduli
Warga Kaskus SEPAKAT menolak Rencana Study banding DPRD DKI Jakarta Rp 1,8 Milyar
Selamat Pagi agan2 penghuni kaskus. Terimakasih bagi agan2 yang telah menandatangani petisi "DPRD DKI Jakarta : "Batalkan Rencana Kunjungan Kerja Ke luar negeri Rp 1,8 Milyar" . di link http://www.change.org/id/petisi/dprd...-rp-1-8-milyar . Dan makasih buat agan2 yang sudah membaca thread ane di http://www.kaskus.co.id/thread/51a95...a-rp-18-milyar
Dan Makasih buat agan2 yang sudah meninggalkan testimonial di thread itu seperti testimoni2 berikut ini : ( Maaf bila tidak semua testimonial yang bisa dicantumkan disini)
Berkat agan2 semua tanda tangan yang telah terkumpul sudah mencapai 685 tanda tangan di petisi >> http://www.change.org/id/petisi/dprd...-rp-1-8-milyar . Namun ane masih membutuhkan sekitar 315 tanda tangan agan2 lagi agar petisi " DPRD DKI Jakarta : batalkan rencana kunjungan kerja DPRD DKI ke luar negeri Rp 1,8 Milyar" ini dapat ane serahin ke DPRD DKI Jakarta agar rencana kunjungan kerja DPRD DKI Jakarta dapat dibatalkan.
Mohon Bantuannya agan. Kita tak boleh tinggal diam melihat DPRD DKI jakarta yang hamburkan uang hanya untuk jalan2 dengan modus kunjungan kerja.
Terimakasih
salam Jakarta

Quote:
Original Posted By jakartapeduli►
DPRD DKI Anggarkan Rp 1,8 M untuk Kunker ke Tiga Negara
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta akan melakukan kunjungan kerja ke lima kota sister city yang akan menghabiskan Rp 1.812.000.000 (Rp 1,8 M). Kunjungan kerja itu sebagai bentuk kunjungan balasan setelah ada jalinan perjanjian kerja sama dengan Jakarta.
"Kalau kemarin kan anggota DPRD dari lima negara ini sudah melakukan kunjungan kerja. Maka wajar saja kalau DPRD DKI Jakarta mau melakukan kunjungan balasan," kata Manggara, anggota DPRD DKI Jakarta di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Manggara mengungkapkan, anggaran yang disiapkan oleh DPRD untuk melakukan kunjungan kerja sebesar Rp 1,8 M. Mengenai mekanisme kunjungan, DPRD masih menunggu persetujuan dewan pimpinan, dan akan disusun mekanisme terperinci setelah dewan pimpinan menyetujui.
Saat ini, kata Manggara, pimpinan dewan belum memberikan persetujuan untuk mengunjungi lima negara sister city tersebut. Adapun lima kota di tiga negara yang rencananya akan dikunjungi adalah Houston, Los Angeles, New York, Beijing (China), dan Seoul (Korea Selatan).
Sebelumnya, Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan, anggota DPRD DKI Jakarta tidak perlu melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Sebab, empat program Jokowi untuk Jakarta mengenai deep tunnel, monorel, tanggul raksasa (giant sea wall), dan mass rapid transit (MRT) bisa diketahui dari buku, internet, serta paparan ahli.
Jika melakukan studi dengan membaca buku dan internet, maka DPRD dapat menghemat anggaran sebesar Rp 1,8 M. Oleh karena itu, anggaran yang masuk ke pos tak perlu dikeluarkan secara besar-besaran untuk anggaran sekretariat dewan.
Tanggapan Jokowi - Ahok mengenai rencana Kunjungan kerja DPRD DKI Ke Luar negeri dengan budget Rp 1,8 Milyar
Studi Banding DPRD DKI Dianggap Pelesiran, Ahok: Itu Mirip-mirip
Liputan6.com, Jakarta : Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menganggap pernyataan LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang menyatakan DPRD DKI tidak perlu pelesiran alias studi banding keluar negeri, merupakan kritik positif. Kritik itu mengingatkan anggota DPRD sebagai wakil rakyat, yang seharusnya bekerja untuk kepentingan warga Ibukota .
"Sama saja kritik orang-orang waktu DPR studi banding, dianggap jalan-jalan saja. Itu mirip-miriplah," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Ahok menilai kunjungan kerja anggota Dewan baik DPR maupun DPRD, merupakan hal wajar untuk melihat langsung kota yang dikunjungi. Sehingga dapat dilakukan perbandingan dan mempelajari hal-hal yang perlu diterapkan juga di Indonesia secara langsung.
Namun, Ahok juga mengingatkan, setelah kunjungan studi banding dilakukan anggota dewan perlu melaporkan hasil kunjungan kepada masyarakat. Dengan begitu, masyarakat dapat mendapatkan manfaat dari studi banding tersebut.
"Yang penting gini saja, kalau mereka ke sana (kunjungan kerja), masyarakat harus minta hasilnya apa. Lalu laporannya apa," jelas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok mengungkapkan, sewaktu menjabat anggota Komisi II DPR RI dan melakukan kunjungan kerja ke luar daerah maupun luar negeri, laporan yang diberikan cukup detail. Bahkan, Ahok mengaku memaparkan di situs pribadi.
"Kalau dulu waktu jadi anggota DPR, saya bikin laporan perjalanan dinas keluar saya secara terperinci di website saya. Lengkap sampai menit-menitnya. Itu kalau saya pribadi ya," kata Ahok.
LSM Fitra menilai DPRD DKI tidak perlu melakukan pelesiran ke luar negeri. Kunjungan kerja itu terkait 4 program unggulan Jokowi-Ahok yakni yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT). Sebab, jika dilaksanakan maka akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,8 miliar.
Menurut Fitra, dana itu sebenarnya telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2013 untuk kunjungan kerja ke DPRD 5 negara yang menjadi sister city Jakarta, yaitu Houston, Los Angeles, New York (AS), Beijing (China) dan Seoul (Korea Selatan). (Adi/Ism)
DPRD Kunker 3 Negara, Ahok: Kalau Mau Jalan-jalan ya Silakan Saja
Jakarta - DPRD DKI akan melakukan kunjungan kerja ke Malaysia, China, dan Belanda terkait program unggulan Jokowi. Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai kunjungan itu tak perlu, namun tetap mempersilakannya.
"Saya pribadi, itu nggak perlu lah. Tapi itu haknya mereka, kalau ingin jalan-jalan ya silakan saja," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat (31/5/2013).
Menurut Ahok DPRD tidak perlu kunker ke luar negeri untuk mempelajari program-program yang kini dijalani oleh pemerintahannya. Sebab, proyek itu bisa dipelajari melalui internet.
"Di Youtube juga bisa kok," katanya pendek.
Ahok mengatakan bahwa akan ada kritik yang sama nantinya seperti rencana-rencana kunker luar negeri DPR RI.
"Ya tapi harus ada laporan untuk masyarakat ya. Dulu kalau saya kunker selalu ada laporan detail, sampai obrolan-obrolan ada transkripnya. Bisa dilihat di web saya," jelas Ahok.
Diberitakan sebelumnya legislator Kebon Sirih akan melakukan studi banding terkait empat program unggulan Jokowi, yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT). Negara yang dikunjungi di antaranya adalah Belanda, China dan Malaysia. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menyebut kunker tersebut menghabiskan anggaran Rp 1, 8 miliar.
Jokowi Enggan Tanggapi Kunjungan Kerja DPRD DKI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak ingin menanggapi soal isu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang ingin melakukan kunjungan kerja ke luar negeri dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar.
"Saya tidak mau jawab. Tanya sana (ke DPRD). Toh itu tidak menggunakan uang saya," ujarnya di Balaikota, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kunjungan kerja ke luar negeri sah-sah saja, asalkan dapat dipertanggungjawabkan hasil kunjungan tersebut ke masyarakat.
"Yang penting begini saja, kalau mereka ke sana masyarakat harus minta. Hasil Laporannya apa," ucap pria yang akrab disapa Ahok ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) membeberkan informasi bahwa DPRD DKI Jakarta memiliki alokasi anggaran untuk perjalanan dinas luar negeri dengan nama perjalanan dinas luar daerah, dan belanja perjalanan dinas Luar daerah sebesar Rp 1,9 Miliar.
Rincian program kunjungan keluar negeri sebagai berikut:
1. Kaukus perempuan parlemen DPRD DKI Jakarta, anggaran belanja perjalanan dinas luar daerahnya sebesar Rp 100.000.000
2. Kunjungan kerja sister city dan kunjungan kerja balasan, atau dinamakan anggaran belanja perjalanan dinas luar daerah sebesar Rp 1.812.000.000.
Na itulah tanggapan Jokowi - Ahok atas rencana kunjungan kerja anggota DPRD DKI Jakarta. Sekarang tinggal apakah kita warga Jakarta mendukung itu rencana Kunker DPRD DKI ke luar negeri yang menghabiskan uang rakyat Rp 1,8 Milyar ?. Bila agan2 tidak setuju dengan rencana kunker kerja DPRD DKI Jakarta itu, tolong tanda tangani petisi ini http://www.change.org/id/petisi/dprd...-rp-1-8-milyar
Halo!
Saya telah memulai petisi "DPRD DKI JAKARTA: Batalkan Rencana Kunjungan Kerja ke Luar Negeri yang habiskan Rp 1,8 Milyar" dan perlu bantuan Anda agar berhasil.
Maukah Anda menyisihkan 30 detik untuk menandatanganinya sekarang? Berikut tautannya:
http://www.change.org/id/petisi/dprd...-rp-1-8-milyar
Berikutlah mengapa hal ini penting:
DPRD DKI Jakarta baru-baru ini berencana untuk melakukan kunjungan kerja ke luar negeri dengan biaya Rp 1,8 Milyar . Kunjungan kerja itu terkait 4 program unggulan Jokowi-Ahok yakni yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT).
Menurut Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan, anggota DPRD DKI Jakarta tidak perlu melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Sebab, empat program Jokowi untuk Jakarta mengenai deep tunnel, monorel, tanggul raksasa (giant sea wall), dan mass rapid transit (MRT) bisa diketahui dari buku, internet, serta paparan ahli.
Jika melakukan studi dengan membaca buku dan internet, maka DPRD dapat menghemat anggaran sebesar Rp 1,8 M. Oleh karena itu, anggaran yang masuk ke pos tak perlu dikeluarkan secara besar-besaran untuk anggaran sekretariat dewan.
Anda dapat paraf petisi saya dengan klik di http://www.change.org/id/petisi/dprd...-rp-1-8-milyar
Terima kasih!
Koalisi Rakyat Cinta Jakarta
Mari bersatu warga Jakarta. Jangan biarkan DPRD DKI Jakarta "menguras" uang rakyat.

Quote:
DPRD DKI Anggarkan Rp 1,8 M untuk Kunker ke Tiga Negara
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta akan melakukan kunjungan kerja ke lima kota sister city yang akan menghabiskan Rp 1.812.000.000 (Rp 1,8 M). Kunjungan kerja itu sebagai bentuk kunjungan balasan setelah ada jalinan perjanjian kerja sama dengan Jakarta.
"Kalau kemarin kan anggota DPRD dari lima negara ini sudah melakukan kunjungan kerja. Maka wajar saja kalau DPRD DKI Jakarta mau melakukan kunjungan balasan," kata Manggara, anggota DPRD DKI Jakarta di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Manggara mengungkapkan, anggaran yang disiapkan oleh DPRD untuk melakukan kunjungan kerja sebesar Rp 1,8 M. Mengenai mekanisme kunjungan, DPRD masih menunggu persetujuan dewan pimpinan, dan akan disusun mekanisme terperinci setelah dewan pimpinan menyetujui.
Saat ini, kata Manggara, pimpinan dewan belum memberikan persetujuan untuk mengunjungi lima negara sister city tersebut. Adapun lima kota di tiga negara yang rencananya akan dikunjungi adalah Houston, Los Angeles, New York, Beijing (China), dan Seoul (Korea Selatan).
Sebelumnya, Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan, anggota DPRD DKI Jakarta tidak perlu melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Sebab, empat program Jokowi untuk Jakarta mengenai deep tunnel, monorel, tanggul raksasa (giant sea wall), dan mass rapid transit (MRT) bisa diketahui dari buku, internet, serta paparan ahli.
Jika melakukan studi dengan membaca buku dan internet, maka DPRD dapat menghemat anggaran sebesar Rp 1,8 M. Oleh karena itu, anggaran yang masuk ke pos tak perlu dikeluarkan secara besar-besaran untuk anggaran sekretariat dewan.
Tanggapan Jokowi - Ahok mengenai rencana Kunjungan kerja DPRD DKI Ke Luar negeri dengan budget Rp 1,8 Milyar
Quote:
Studi Banding DPRD DKI Dianggap Pelesiran, Ahok: Itu Mirip-mirip
Liputan6.com, Jakarta : Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menganggap pernyataan LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang menyatakan DPRD DKI tidak perlu pelesiran alias studi banding keluar negeri, merupakan kritik positif. Kritik itu mengingatkan anggota DPRD sebagai wakil rakyat, yang seharusnya bekerja untuk kepentingan warga Ibukota .
"Sama saja kritik orang-orang waktu DPR studi banding, dianggap jalan-jalan saja. Itu mirip-miriplah," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Ahok menilai kunjungan kerja anggota Dewan baik DPR maupun DPRD, merupakan hal wajar untuk melihat langsung kota yang dikunjungi. Sehingga dapat dilakukan perbandingan dan mempelajari hal-hal yang perlu diterapkan juga di Indonesia secara langsung.
Namun, Ahok juga mengingatkan, setelah kunjungan studi banding dilakukan anggota dewan perlu melaporkan hasil kunjungan kepada masyarakat. Dengan begitu, masyarakat dapat mendapatkan manfaat dari studi banding tersebut.
"Yang penting gini saja, kalau mereka ke sana (kunjungan kerja), masyarakat harus minta hasilnya apa. Lalu laporannya apa," jelas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok mengungkapkan, sewaktu menjabat anggota Komisi II DPR RI dan melakukan kunjungan kerja ke luar daerah maupun luar negeri, laporan yang diberikan cukup detail. Bahkan, Ahok mengaku memaparkan di situs pribadi.
"Kalau dulu waktu jadi anggota DPR, saya bikin laporan perjalanan dinas keluar saya secara terperinci di website saya. Lengkap sampai menit-menitnya. Itu kalau saya pribadi ya," kata Ahok.
LSM Fitra menilai DPRD DKI tidak perlu melakukan pelesiran ke luar negeri. Kunjungan kerja itu terkait 4 program unggulan Jokowi-Ahok yakni yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT). Sebab, jika dilaksanakan maka akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,8 miliar.
Menurut Fitra, dana itu sebenarnya telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2013 untuk kunjungan kerja ke DPRD 5 negara yang menjadi sister city Jakarta, yaitu Houston, Los Angeles, New York (AS), Beijing (China) dan Seoul (Korea Selatan). (Adi/Ism)
Quote:
DPRD Kunker 3 Negara, Ahok: Kalau Mau Jalan-jalan ya Silakan Saja
Jakarta - DPRD DKI akan melakukan kunjungan kerja ke Malaysia, China, dan Belanda terkait program unggulan Jokowi. Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai kunjungan itu tak perlu, namun tetap mempersilakannya.
"Saya pribadi, itu nggak perlu lah. Tapi itu haknya mereka, kalau ingin jalan-jalan ya silakan saja," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat (31/5/2013).
Menurut Ahok DPRD tidak perlu kunker ke luar negeri untuk mempelajari program-program yang kini dijalani oleh pemerintahannya. Sebab, proyek itu bisa dipelajari melalui internet.
"Di Youtube juga bisa kok," katanya pendek.
Ahok mengatakan bahwa akan ada kritik yang sama nantinya seperti rencana-rencana kunker luar negeri DPR RI.
"Ya tapi harus ada laporan untuk masyarakat ya. Dulu kalau saya kunker selalu ada laporan detail, sampai obrolan-obrolan ada transkripnya. Bisa dilihat di web saya," jelas Ahok.
Diberitakan sebelumnya legislator Kebon Sirih akan melakukan studi banding terkait empat program unggulan Jokowi, yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT). Negara yang dikunjungi di antaranya adalah Belanda, China dan Malaysia. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menyebut kunker tersebut menghabiskan anggaran Rp 1, 8 miliar.
Quote:
Jokowi Enggan Tanggapi Kunjungan Kerja DPRD DKI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak ingin menanggapi soal isu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang ingin melakukan kunjungan kerja ke luar negeri dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar.
"Saya tidak mau jawab. Tanya sana (ke DPRD). Toh itu tidak menggunakan uang saya," ujarnya di Balaikota, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kunjungan kerja ke luar negeri sah-sah saja, asalkan dapat dipertanggungjawabkan hasil kunjungan tersebut ke masyarakat.
"Yang penting begini saja, kalau mereka ke sana masyarakat harus minta. Hasil Laporannya apa," ucap pria yang akrab disapa Ahok ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) membeberkan informasi bahwa DPRD DKI Jakarta memiliki alokasi anggaran untuk perjalanan dinas luar negeri dengan nama perjalanan dinas luar daerah, dan belanja perjalanan dinas Luar daerah sebesar Rp 1,9 Miliar.
Rincian program kunjungan keluar negeri sebagai berikut:
1. Kaukus perempuan parlemen DPRD DKI Jakarta, anggaran belanja perjalanan dinas luar daerahnya sebesar Rp 100.000.000
2. Kunjungan kerja sister city dan kunjungan kerja balasan, atau dinamakan anggaran belanja perjalanan dinas luar daerah sebesar Rp 1.812.000.000.
Na itulah tanggapan Jokowi - Ahok atas rencana kunjungan kerja anggota DPRD DKI Jakarta. Sekarang tinggal apakah kita warga Jakarta mendukung itu rencana Kunker DPRD DKI ke luar negeri yang menghabiskan uang rakyat Rp 1,8 Milyar ?. Bila agan2 tidak setuju dengan rencana kunker kerja DPRD DKI Jakarta itu, tolong tanda tangani petisi ini http://www.change.org/id/petisi/dprd...-rp-1-8-milyar
Quote:
Halo!
Saya telah memulai petisi "DPRD DKI JAKARTA: Batalkan Rencana Kunjungan Kerja ke Luar Negeri yang habiskan Rp 1,8 Milyar" dan perlu bantuan Anda agar berhasil.
Maukah Anda menyisihkan 30 detik untuk menandatanganinya sekarang? Berikut tautannya:
http://www.change.org/id/petisi/dprd...-rp-1-8-milyar
Berikutlah mengapa hal ini penting:
DPRD DKI Jakarta baru-baru ini berencana untuk melakukan kunjungan kerja ke luar negeri dengan biaya Rp 1,8 Milyar . Kunjungan kerja itu terkait 4 program unggulan Jokowi-Ahok yakni yaitu Deep Tunnel, Monorel, Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall) dan Mass Rapid Transit (MRT).
Menurut Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengatakan, anggota DPRD DKI Jakarta tidak perlu melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Sebab, empat program Jokowi untuk Jakarta mengenai deep tunnel, monorel, tanggul raksasa (giant sea wall), dan mass rapid transit (MRT) bisa diketahui dari buku, internet, serta paparan ahli.
Jika melakukan studi dengan membaca buku dan internet, maka DPRD dapat menghemat anggaran sebesar Rp 1,8 M. Oleh karena itu, anggaran yang masuk ke pos tak perlu dikeluarkan secara besar-besaran untuk anggaran sekretariat dewan.
Anda dapat paraf petisi saya dengan klik di http://www.change.org/id/petisi/dprd...-rp-1-8-milyar
Terima kasih!
Koalisi Rakyat Cinta Jakarta
Mari bersatu warga Jakarta. Jangan biarkan DPRD DKI Jakarta "menguras" uang rakyat.

Dan Makasih buat agan2 yang sudah meninggalkan testimonial di thread itu seperti testimoni2 berikut ini : ( Maaf bila tidak semua testimonial yang bisa dicantumkan disini)
Quote:
Original Posted By kaskusergenit►biarin aja mereka pergi,tapi kita semua doain biar pesawat yang di pake mereka meledak biar pada mampus semua tuh orang2 bejat 

Quote:
Original Posted By veriskop►katanya pro rakyat kok jalan2 se
ehehhe
ehehhe
Quote:
Original Posted By teesside►ane udah tanda tangan gan, ane bantu rate biar jadi HT trus kaskuser se jakarta tanda tangan
Quote:
Original Posted By sammy85boy►biarin lah gan itu juga hak anggota dprd kok agan larang
yg di larang mungkin penyimpangannya
yg di larang mungkin penyimpangannya
Quote:
Original Posted By abangijokuning►ane ikut jalan2nya dong gan 

Quote:
Original Posted By dari.sk►udah rahasia umuum itu, ga mungkin bisa dicegah, berdoa aja pesawatnya kecelakaan.
Quote:
Original Posted By elisia►ane prcaya karma gan..btapa buruknya kinerja anggota dpr psti mndptkn balasan yg stimpal dari Yang Maha Kuasa

Quote:
Original Posted By anglingkasmala►pemborosan anggaran negara preeet
apa sih yang dihasilkan dari yang katanya kunjungan kerja?NOL
intinya agar anggarannya bisa keluar trus dibagi2 palingan juga!
bahagianya negeri ini jika tidak ada DPR
apa sih yang dihasilkan dari yang katanya kunjungan kerja?NOL
intinya agar anggarannya bisa keluar trus dibagi2 palingan juga!
bahagianya negeri ini jika tidak ada DPR
Quote:
Quote:
Original Posted By Loe.Joe►mau Jalan-jalan Gratis aja pake alasan Kunker 
Tepok Jidat ,.. lanjut Pak JokHok ..
:

Tepok Jidat ,.. lanjut Pak JokHok ..

Quote:
Quote:
Original Posted By anjunai►Ane setuju banget tuh ama ahok..
Walaupun kata kata yg keluar dri mulut dia agak kasar, yaa wajar lah biar yg dituju tuh sadar
Walaupun kata kata yg keluar dri mulut dia agak kasar, yaa wajar lah biar yg dituju tuh sadar

Quote:
Original Posted By yarrin►Rakyat susah payah nyari duit yg sebagian musti disisihin buat bayar pajak. Duit hasil pajaknya buat bayar gaji+plesiran para hewan. Bukannya mereka sudah banyak duit ya??? 

Quote:
Original Posted By KillerByte►ahok salah, harusnya jangan bilang gtu, ntar aja kalo udah pulang, minta laporannya, pasti langsung kejang2 semua tuh orang 

Quote:
Original Posted By ritellia►rakyat biasa jaki kodong, bayar pajak perseorangan 10 persen, terus belanja hariankena ppn 10 persen, kalo ada proyek kena lagi ppd 30 persen..
Quote:
Original Posted By jazz007►Kesempatan terakhir nikmati duit rakyat,plesiran duonggng...

Quote:
Original Posted By xagsx►
DPR dan kroco2nya... kalian hanya SAMPAH di mata kami

Quote:
Original Posted By tukanglotre....►kunker ko ke kota tujuan wisata 

Quote:
Original Posted By smgc168►pak jokowi dengan kartu sehatnya saja mau dimakzulkan katanya, sekarang ini mau plesiran pake uang rakyat dianggap sah - sah saja maunya apa para wakil rakyat ini
Quote:
Original Posted By oviz.►Namun, Ahok juga mengingatkan, setelah kunjungan studi banding dilakukan anggota dewan perlu melaporkan hasil kunjungan kepada masyarakat. Dengan begitu, masyarakat dapat mendapatkan manfaat dari studi banding tersebut.
"Yang penting gini saja, kalau mereka ke sana (kunjungan kerja), masyarakat harus minta hasilnya apa. Lalu laporannya apa," jelas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok mengungkapkan, sewaktu menjabat anggota Komisi II DPR RI dan melakukan kunjungan kerja ke luar daerah maupun luar negeri, laporan yang diberikan cukup detail. Bahkan, Ahok mengaku memaparkan di situs pribadi.
"Kalau dulu waktu jadi anggota DPR, saya bikin laporan perjalanan dinas keluar saya secara terperinci di website saya. Lengkap sampai menit-menitnya. Itu kalau saya pribadi ya," kata Ahok
(itu baru pemikiran penjabat yang pro rakyat salut ama bang ahok)

"Yang penting gini saja, kalau mereka ke sana (kunjungan kerja), masyarakat harus minta hasilnya apa. Lalu laporannya apa," jelas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok mengungkapkan, sewaktu menjabat anggota Komisi II DPR RI dan melakukan kunjungan kerja ke luar daerah maupun luar negeri, laporan yang diberikan cukup detail. Bahkan, Ahok mengaku memaparkan di situs pribadi.
"Kalau dulu waktu jadi anggota DPR, saya bikin laporan perjalanan dinas keluar saya secara terperinci di website saya. Lengkap sampai menit-menitnya. Itu kalau saya pribadi ya," kata Ahok
(itu baru pemikiran penjabat yang pro rakyat salut ama bang ahok)

Quote:
Original Posted By 202.152.240.50►wajar saja?
kalo mau keluar negri pake duit sndiri aja jgn pake duit negara
kalo mau keluar negri pake duit sndiri aja jgn pake duit negara

Quote:
Original Posted By mbs123►bener tuh kata ahok..
pelajari aja lewat internet..
gitu aja kog repot.
pelajari aja lewat internet..
gitu aja kog repot.

Quote:
Original Posted By lidyaprasetya►klo rapat tidur klo jalan2 bangun
Berkat agan2 semua tanda tangan yang telah terkumpul sudah mencapai 685 tanda tangan di petisi >> http://www.change.org/id/petisi/dprd...-rp-1-8-milyar . Namun ane masih membutuhkan sekitar 315 tanda tangan agan2 lagi agar petisi " DPRD DKI Jakarta : batalkan rencana kunjungan kerja DPRD DKI ke luar negeri Rp 1,8 Milyar" ini dapat ane serahin ke DPRD DKI Jakarta agar rencana kunjungan kerja DPRD DKI Jakarta dapat dibatalkan.
Mohon Bantuannya agan. Kita tak boleh tinggal diam melihat DPRD DKI jakarta yang hamburkan uang hanya untuk jalan2 dengan modus kunjungan kerja.
Terimakasih
salam Jakarta

0
5K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan