KEPADA ORANG YANG SUKA CERAMAH ATAU MENCERAMAHI ORANG LAIN
Spoiler for Ilustrasi:
Ane ingin membahas tentang orang YANG SUKA MEMERINTAHKANuntuk melaksanakan kebaikan dan MELARANG KEMUNGKARAN tetapi DIRINYA SENDIRI TIDAK melakukan kebaikan yang diucapkannya dan malah melakukan kemungkaran yang dia ucapkan sendiri!... tentunya menurut Al-Qur'an dan al Hadits.
Menurut Surah di Al-Qur'an :
Allah Ta'ala berfirman:
"Adakah engkau semua memerintahkan kepada kebaikan, sedangkan engkau semua melalaikan dirimu sendiri, padahal engkau semua juga membaca Alkitab, apakah engkau semua tidak menggunakan akal?" (al-Baqarah: 44)
Allah Ta'ala berfirman pula:
"Hai sekalian orang-orang yang beriman, mengapa engkau semua mengucapkan apa-apa yang tidak engkau semua lakukan? Besar sekali dosanya di sisi Allah, jikalau engkau semua mengucapkan apa-apa yang tidak engkau semua lakukan." (as-Shaf: 2-3)
sedangkan menurut hadits
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Pada hari kiamat nanti akan didatangkan seorang lelaki kemudian dilemparkan ke neraka hingga ususnya terburai keluar dan berputar-putar dineraka seperti keledai mengitari alat penumbuk gandumnya, kemudian penduduk neraka bertanya: Hai fulan! Apa yang menimpamu, bukankah dulu kau memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran? Ia menjawab: Benar, dulu saya memerintahkan kebaikan tapi saya tidak melakukannya dan saya melarang kemungkaran tapi saya melakukannya.
(Shahih Muslim 2989-51)
Na’udzubillahimindzalik Semoga Kita semua Terhindar dari Hal Yang Demikian..
Spoiler for Tambahan dari kaskuser lain:
Quote:
Original Posted By blankdocument►ANJURAN MENCARI NAFKAH & SEORANG DA’I TIDAK BOLEH BERGANTUNG KEPADA MAD’U (MURID) NYA
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
WAHAI USTADZ, WAHAI DA'I, WAHAI PENDAKWAH....! JANGANLAH KALIAN MEMINTA BAYARAN ATAU UPAH ATAS DAKWAH YANG TELAH KALIAN LAKUKAN..! SUNGGUH AGAMA INI BUKAN UNTUK DITUKAR DENGAN DUNIA...
Cukuplah Allaah dan akhirat untuk kalian
........................
Katakanlah (hai Muhammad): “Aku tidak meminta upah sedikitpun kepadamu atas dakwahku, dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan. Al Qur`an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al Qur`an setelah beberapa waktu lagi”. [QS Shad : 86-88]
Allah Subhanhu wa Ta'ala berfirman: Katakanlah hai Muhammad, kepada orang-orang musyrik itu “Aku tidak meminta upah kepada kalian (yang kalian berikan) berupa harta benda dunia atas penyampaian risalah dan nasihat ini”.
(Dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan). Artinya, aku tidak menghendaki dan menginginkan kelebihan atas risalah yang disampaikan oleh Allah Ta’ala kepadaku, bahkan aku tunaikan apa yang diperintahkanNya kepadaku, aku tidak menambah dan mengurangi, aku hanya mengharap wajah Allah l dan negeri akhirat.
.....................
Sufyan Ats Tsauri berkata dari Al A’masy dan Manshur, dari Abudh Dhuha, bahwa Masruq bekata: Kami mendatangi Abdullah bin Mas’ud z . Lalu dia berkata: “Wahai sekalian manusia, barangsiapa mengetahui sesuatu, maka hendaklah ia mengatakannya. Dan barangsiapa tidak mengetahuinya, maka katakanlah Allahu a’lam (Allah lebih mengetahui). Karena sesungguhnya termasuk bagian dari sebuah ilmu, bahwa seseorang mengatakan ‘Allahu a’lam (Allah lebih mengetahui)’ apa yang diketahuinya”. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada nabi kalian
(Katakanlah (hai Muhammad): “Aku tidak meminta upah sedikitpun kepadamu atas dakwahku, dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan)”. [HR Al Bukhari, no. 4809, Tafsir Ibnu Katsir IV/ 47].
.........................
Dari Abu Darda’ Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Barangsiapa mengambil sebuah busur sebagai upah dari mengajarkan Al Qur`an, niscaya Allah akan mengalungkan kepadanya busur dari api neraka pada hari Kiamat". [Hasan lighairihi, diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir dalam kitab Tarikh Dimasyq (II/427), Al Baihaqi dalam Sunan-nya (VI/126) dari jalur Utsman bin Sa’id Ad Darimi, dari Abdurrahman bin Yahya bin Isma’il bin Ubaidillah, dari Al Walid bin Muslim, dari Sa’id bin Abdul ‘Aziz, dari Ismail bin Ubaidillah, dari Ummu Darda’ Radhiyallahu 'anha].
............................
Diriwayatkan dari ‘Ubadah bin Ash Shamit Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: “Aku mengajarkan Al Qur`an dan menulis kepada ahli Shuffah. Lalu salah seoarang dari mereka menghadiahkan sebuah busur kepadaku. Kata hatiku, busur ini bukanlah harta, toh dapat kugunakan untuk berperang fi sabilillah. Aku akan mendatangi Rasulullah dan menanyakan kepada Beliau. Lalu aku pun menemui Beliau dan berkata: “Wahai Rasulullah, seorang lelaki yang telah kuajari menulis dan membaca Al Qur`an telah menghadiahkan sebuah busur kepadaku. Busur itu bukanlah harta berharga dan dapat kugunakan untuk berperang fi sabilillah”. Rasulullah bersabda:
"Jika engkau suka dikalungkan dengan kalung dari api neraka, maka terimalah! " [Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud, Bab Abwabul Ijarah Fi Kasbil Muallim (3416); Ibnu Majah (2157); Ahmad (V/315 dan 324); Al Hakim (II/41, III/356); Al Baihaqi (VI/125) dan selainnya dari dua jalur].