Taipei – Taiwan saat ini sedang mempersiapkan pengoperasian unit Cyberwar ke-4 yang dijadwalkan akan dibuka pada tanggal 1 Juli. Sesuai dengan kabar yang disampaikan melalui surat kabar lokal yang berbasis di Taipei (United Evening News), pembentukan unit ke-4 ini merupakan suatu bentuk reaksi terhadap semakin tingginya ancaman keamanan yang mulai berkembang dari para peretas Cina. Fokus unit ini akan diarahkan untuk melawan serangan cyber terhadap situs pemerintah setempat.

Seperti yang terjadi di negara lain, situs pemerintahan Taiwan pun tidak luput dari berbagai serangan terutama dari China. Menurut salah satu otoritas militer setempat, hal ini tidak lain dikarenakan adanya perselisihan yang terjadi di antara kedua belah pihak.

Sesuai dengan informasi dari Liberty Times, sampai bulan Juni pada tahun 2012 lalu, dalam kurun waktu 6 bulan, situs milik biro keamanan Nasional Taiwan (Taiwan NSB – National Security Bureau) telah diserang lebih dari 1 juta kali.

Pihak Taiwan NSB pun memberikan sedikit penjelasan di dalam suatu laporan yang telah dibuatnya seperti yang telah dikutip oleh Liberty Times: “China’s cyberwar capabilities were organised by the military and government units, using Internet viruses to attack Taiwan’s government, economic and military websites.”

Sekedar informasi, hubungan antara Taipei dan Beijing telah semakin membaik sejak Ma Ying-jeou (dari partai Kuomintang) berkuasa pada tahun 2008. Ma pun terpilih kembali untuk memegang jabatan terkait pada Januari 2012 lalu dengan masa jabatan selama empat tahun.

Hingga saat ini, China masih menganggap Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya dan masih menunggu reunifikasi walaupun sejak akhir perang saudara di tahun 1949, pulau itu telah memisahkan dirinya.