hasanizzudienAvatar border
TS
hasanizzudien
Tiga Kali Ngeden, Alhamdulillah Brojol Lahir… (Sharing)
Pada kesempatan kali ini kami ingin berbagi pengalaman ketika istri melahirkan dengan sangat mudah Alhamdulillah. Dua kali melahirkan waktunya sangat singkat kurang dari 3 atau 5 menit, cukup tiga kali ngeden (isnyaAllah, ingatnya segitu) langsung brojol lahir. Dibandingkan selama kami membantu persalinan ketika masa sekolah co-ass dahulu, Ini adalah persalinan tercepat. Persalinan terkadang membutuhkan waktu agak lama, atau perlu bantuan dengan vakum (yang melihat terkadang tidak tega dengan bayinya) atau dengan drip oksitosin (terasa sakit bagi sang ibu) atau jalan terakhir operasi caesar (silahkan baca: Agar kehamilan tidak berujung pisau bedah--> http://muslimafiyah.com/agar-kehamil...ga-part-2.html)

Semoga ini adalah (تحدث بالنعمة) “tahadduts bin ni’mah” yaitu menceritakan kenikmatan yang didapat untuk kemashlahatan, bukan untuk menyombongkan diri.

Allah ta’ala berfirman,

وَأَما بِنِعْمَةِ رَبكَ فَحَدثْ
“Dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu ceritakanlah.” (Adh Dhuha: 11).
Ibnu Katsir membawa perkataan Al-Hasan bin Ali, beliau berkata menafsirkan,
ما عملت من خير فَحَدث إخوانك
“Kebaikan apa saja yang kalian perbuat, maka ceritakanlah pada saudara kalian.” [1]
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullah berkata menafsirkan,
وهذا يشمل النعم الدينية والدنيوية {فَحَدثْ} أي: أثن على الله بها، وخصصها بالذكر إن كان هناك مصلحة. وإلا فحدث بنعم الله على الإطلاق
“Yang dimaksud dalam ayat tersebut mencakup nikmat agama maupun nikmat dunia. Adapun “fahaddits” bermakna “pujilah Allah atas nikmat tersebut”. Bentuk syukur di sini adalah dengan lisan dan disebut khusus dalam ayat, dibolehkan jika memang mengandung maslahat.”[2]
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah memberikan contoh,
حدث بنعمة الله قل: كنت يتيماً فآواني الله، كنت ضالاً فهداني الله، كنت عائلاً فأغناني الله، لكن تحدث بها إظهاراً للنعمة وشكراً للمنعم، لا افتخاراً بها على الخلق؛ لأنك إذا فعلت ذلك افتخاراً على الخلق كان هذا مذموماً

“Menyebut nikmat Allah (misalnya) berkata, dahulu saya yatim kemudian Allah memberikan pelindung, dahulunya saya tersesat kemudian Allah memberikan hidayah, dahulunya saya miskin kemudian Allah memberika kekayaan. Akan tetapi ditampakkan yaitu dilakukan dalam rangka syukur kepada pemberi nikmat (yaitu Allah Ta’ala), bukan dalam rangka menyombongkan diri pada yang lain. Karena jika hal itu dilakukan karena sombong, maka itu jadi tercela.”[3]

Quote:




Spoiler for SUMBER:

artikel dari www.muslimafiyah.com
Diubah oleh hasanizzudien 29-05-2013 09:26
0
3.6K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan