- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ramai-ramai KJS, Apa Sih INA-CBG's Itu?
TS
kaskusjournal
Ramai-ramai KJS, Apa Sih INA-CBG's Itu?
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com- Mendadak, INA-CBG' s menjadi deretan aksara yang kerap muncul di pemberitaan media massa, terutama menyusul ramainya pro-kontra masalah Kartu Jakarta Sehat (KJS). Apakah INA-CBG's itu?
Kepanjangan dari deretan huruf tersebut adalah Indonesia Case Base Groups. Gara-gara INA-CBG's ini, 16 rumah sakit sempat menyatakan berniat mundur dari KJS, salah satu program unggulan Pemerintah DKI Jakarta. Jadi, apa sebenarnya INA-CBG's?
Kepala Dinas Kesehatan DKI, Dien Emmawati mengatakan INA-CBG's adalah sebuah sistem pembayaran dengan sistem "paket", berdasarkan penyakit yang diderita pasien. KJS menerapkan sistem pembayaran ini untuk pelayanan baru kesehatan bagi warga Jakarta.
Untuk lebih gamblang, sebuah contoh dipaparkan Dien. Misalnya, seorang pasien menderita demam berdarah. Maka, sistem INA-CBG's sudah "menghitung" layanan apa saja yang akan diterima pasien tersebut, berikut pengobatannya, sampai dinyatakan sembuh.
"Paket" layanan kesehatan yang didapat pasien merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan. Termasuk di dalamnya adalah jenis obat dan kelas perawatan bila harus menjalani rawat inap.
"Sistem ini sangat efisien. Sehingga ada standar mutu pelayanan yang seragam bagi warga se-Jakarta," kata Dien kepada wartawan di sela pembagian KJS, Selasa (28/5/2013). Dia pun mengatakan konsep INA-CBG's disusun Kementerian Kesehatan, dan program KJS menjadi semacam "pilot project" penerapannya.
Rencananya, imbuh Dien, sistem pembayaran ini akan diterapkan di seluruh Indonesia pada 2014. Syaratnya, bila "uji coba" di Jakarta dinyatakan berhasil.
Berbeda dengan program jaminan kesehatan yang pernah ada sebelumnya, kata Dien, INA-CBG's dapat dikontrol dengan lebih baik. Perbedaan paling mendasar adalah ada atau tidaknya standar layanan kesehatan. "Dulu, klaim yang diajukan rumah sakit tidak terkontrol. Model paket pelayanan esensial rumah sakit itu seolah-olah tidak ada batasan klaim pasien. Hingga berpengaruh di pelayanan yang bervariasi atau tidak merata," papar dia.
Dengan sistem sebelumnya, lanjut Dien, rumah sakit juga punya kemungkinan memberikan obat yang terlalu mahal sementara ada obat dengan kemanjuran serupa yang lebih murah. Sistem INA-CBG's, kata dia, mengantisipasi hal-hal semacam itu terus terjadi. "INA-CBG's, rumah sakit dituntut memberikan pelayanan sesuai standar. Dan yang paling penting, tak mengejar profit semata."
Editor :Palupi Annisa Auliani
source
jadi dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan membuat rs dan pasien sama2 enak.
pasien terima standar pelayanan baku sehingga gag kebingungan.
rs pun gag pusing menghadapi klaim pasien yang gag sesuai standar.
begitu analisa saya kira2.
Alhamdulilah dapet HT #4
Thanks Kaskuser, momod, mimin..
Spoiler for HT #4:
analisa dan share dari agan2 :
Quote:
Original Posted By TamanBinatang►hanya dengan baca arti Case Base Group, kira2 tanpa cari lebih lanjut ane bisa mikir kalo CBG itu pembayaran berdasarkan klasifikasi masalah yang ada,
anggep aja kek paket A, B, C, D di hokben, jadi seandaikan pasien menderita penyakit apa, uangnya udah ditakarin,
misal, tipes dibayarnya 1jt, dbd dibayarnya 800rb, diare 500rb ya kurang lebih gitu lah,
tapi ini ane belom liat definisi yang ada di kertas loh, baru mengutarakan pendapat ane aja kalo ngeliat arti dari CBG
anggep aja kek paket A, B, C, D di hokben, jadi seandaikan pasien menderita penyakit apa, uangnya udah ditakarin,
misal, tipes dibayarnya 1jt, dbd dibayarnya 800rb, diare 500rb ya kurang lebih gitu lah,
tapi ini ane belom liat definisi yang ada di kertas loh, baru mengutarakan pendapat ane aja kalo ngeliat arti dari CBG
Quote:
Original Posted By pentahana►o gitu. bagus tuh penjelasannya ibu Dien.
jd kalo diluar limit paket, ya apes aja lah ya. modar2 deh.
smoga si INA-CBG ini tumbuh jd cantik.
jd kalo diluar limit paket, ya apes aja lah ya. modar2 deh.
smoga si INA-CBG ini tumbuh jd cantik.
Quote:
Original Posted By satrianegara77►ooo ngerti2
ini maksudnya selain standard pelayanan semua RS, juga mencegah RS untuk memberi obat yg nggak perlu pada pasien.
walopun ada kelemahannya yaitu penyakit yg diderita pasien belum tentu standar. Seorang tg kena thypus belum tentu sama dengan orang lain yg kena thypus juga. Tergantung daya tahan orang itu.
ini maksudnya selain standard pelayanan semua RS, juga mencegah RS untuk memberi obat yg nggak perlu pada pasien.
walopun ada kelemahannya yaitu penyakit yg diderita pasien belum tentu standar. Seorang tg kena thypus belum tentu sama dengan orang lain yg kena thypus juga. Tergantung daya tahan orang itu.
Quote:
Original Posted By muamay►coba gan follow twitter nya @apotekcare
dia pernah ngebahas yang namanya INA-CBGs
ane kebetulan apoteker, ane ga ngerti masalahnya dimana ...
kan gapapa kaya gtu juga, nah ane belum tau kalo biaya pengobatannya kurang harus bagaimana
ane mantau aja.. belum berani komentar takut ribut antar profesi hehehee
dia pernah ngebahas yang namanya INA-CBGs
ane kebetulan apoteker, ane ga ngerti masalahnya dimana ...
kan gapapa kaya gtu juga, nah ane belum tau kalo biaya pengobatannya kurang harus bagaimana
ane mantau aja.. belum berani komentar takut ribut antar profesi hehehee
Quote:
Original Posted By Activators►INA CBG's ini sebetulnya sistem yang cukup bagus. Sistem ini dilandasi pada pengertian bahwa untuk treatment satu penyakit dari awal diagnosis sampe sembuh sebetulnya hanya butuh satu biaya. Tentu saja untuk mencapai titik ini setiap rumah sakit harus mengikuti SOP atau clinical guidelines yang sama. Permasalahannya:
1. Tidak setiap rumah sakit mempunyai clinical guidelines
2. Rumah sakit mempunyai tingkat biaya dan target keuntungan yang berbeda
3. Sering sekali terjadi konflik kepentingan dimana pasien memperoleh terapi atau melakukan pemeriksaan dengan peralatan yang tidak begitu diperlukan.
Kalau anggota dewan ngga ngerti INA CBG? Wajar aja, toh tidak semua anggota dewan orang kesehatan atau orang asuransi kan. Tapi kalau mereka ngga ngerti bukan berarti harus gangguin orang yang lagi sibuk kerja dong. Mereka toh bisa nyewa konsultan atau akademisi untuk bicara mengenai INA CBG atau apapun itu. Just a friendly advice
1. Tidak setiap rumah sakit mempunyai clinical guidelines
2. Rumah sakit mempunyai tingkat biaya dan target keuntungan yang berbeda
3. Sering sekali terjadi konflik kepentingan dimana pasien memperoleh terapi atau melakukan pemeriksaan dengan peralatan yang tidak begitu diperlukan.
Kalau anggota dewan ngga ngerti INA CBG? Wajar aja, toh tidak semua anggota dewan orang kesehatan atau orang asuransi kan. Tapi kalau mereka ngga ngerti bukan berarti harus gangguin orang yang lagi sibuk kerja dong. Mereka toh bisa nyewa konsultan atau akademisi untuk bicara mengenai INA CBG atau apapun itu. Just a friendly advice
Quote:
Original Posted By estemjeh►Yang jadi persoalan sekarang itu adalah standarnya gan...belum ada standar baku berdasarkan case base nya di indonesia. sebelum kemunculan INA-CBG, sudah ada sebelumnya INA-DRG--->Indonesian Diagnosis Related Groups. Padahal kita tau di indonesia banyak penyakit infeksi dan degeneratif, dimana satu pasien itu penyakitnya gak cuma satu tapi komplikasi. klo contoh penyakit seperti DBD misalnya itu udah jelas mungkin protokol terapinya. sedangkan pasien DM yang komplikasi dengan gagal ginjal misalnya...apakah ada paketnya?... Tapi apapun itu ane berharap dan terus berharap ada sistem yg baik bagi kesehatan masyarakat indonesia. Yg ane tau CBGs diterapkan di aussie...dan indonesia mengadopsi dari sana tapi sayang kemudian konsultannya mari malaysia dan akan mencontoh penerapan dari malaysia.
Quote:
Original Posted By darth.maul►secara teori bagus gan, tapi secara praktek gak segampang itu. manusia ciptaan Allah, bukan buatan manusia. gak ada "manual book"-nya. buktinya penyakit terus berkembang, yg dulu gak ada flu burung, babi, dll sekarang ada. 2 orang dg penyakit yg sama belum tentu ketika diberikan obat yg sama akan sembuh dlm waktu yg sama. ada yg alergi obat, ada yg mengalami komplikasi, dan sebagainya...
Quote:
Original Posted By choomeng►Hahahaha.....yg sakit nanti bisa pilih paket perawatan yah ?
Jd kaya paket melahirkan seperti di RS ibu dan anak.
Tapi yang jd pertanyaan klo misal di paket perawatan suatu penyakit selama 5 hari, nah kalo tuh pasien udh hari ke 5 blom sembuh jg gimana yah ?
Nanti masuk media lagi deh " RS dan Dokter Menolak Pasien "
Jd kaya paket melahirkan seperti di RS ibu dan anak.
Tapi yang jd pertanyaan klo misal di paket perawatan suatu penyakit selama 5 hari, nah kalo tuh pasien udh hari ke 5 blom sembuh jg gimana yah ?
Nanti masuk media lagi deh " RS dan Dokter Menolak Pasien "
Quote:
Original Posted By notusemyname►maksudnya tuh gan, misalnya nih ya : kalo masyarakat kena tipes di obatin dong dengan harga perawatan dan obat total habis 2,5 juta misalnya. sedangkan kalo pasien KJS kalo kena tipes di obatin juga tapi dengan harga obat total abis misalnya 2 juta saja, ya dikurangin lah takaran atau komposisi obatnya berbeda dengan yang 2,5 juta (dibaca kualitasnya) gitu begitu cara si PT.ASKES mengelompokkan pembagian pembayarannya
Quote:
Original Posted By amem►mirip-mirip system asuransi di kantor ane nih,
memang terbilang dan terlihat efisien, tp klo misalnya ada pasien udah ambil paket (misal paket A) dan ga sembuh-sembuh2 sedangkan batas pagu paketnya udah abis, mau ga mau harus bayar kelebihannya sendiri...
memang terbilang dan terlihat efisien, tp klo misalnya ada pasien udah ambil paket (misal paket A) dan ga sembuh-sembuh2 sedangkan batas pagu paketnya udah abis, mau ga mau harus bayar kelebihannya sendiri...
Quote:
Original Posted By tweedledoom►smoga aja lebih baik dan ada jalan keluar buat KJS, kalo sistem KJS yg sekarang emang aneh cz budged buat perpasien cuma 23rb, berobat di puskesmas aja kalo segitu!!
oia pasien nya juga kadang-kadang lebay!cuma sakit pilek ama batuk aja sampe ke rumah sakit!!emang ada ya mati gara-gara pilek?ya di optimalisasi aja kinerja puskesmas nya, jangan langsung ke rumah sakit nah di puskesmas pake KJS biar gratis!!
oia pasien nya juga kadang-kadang lebay!cuma sakit pilek ama batuk aja sampe ke rumah sakit!!emang ada ya mati gara-gara pilek?ya di optimalisasi aja kinerja puskesmas nya, jangan langsung ke rumah sakit nah di puskesmas pake KJS biar gratis!!
Quote:
Original Posted By Hmutahar►
yg dicover asuransi ya cuma sebatas biaya paket tsb..
memang tetap ada kelemahan dan kebaikannya..
sisi positifnya sih mencegah pihak rs untuk over treatment, mentang2 diganti asuransi terus perawatan yg ga perlu jadi diada2kan..
sisi negatifnya memang ada beberapa kasus penyakit sama tapi durasi perawatan lebih lama..
yg dicover asuransi ya cuma sebatas biaya paket tsb..
memang tetap ada kelemahan dan kebaikannya..
sisi positifnya sih mencegah pihak rs untuk over treatment, mentang2 diganti asuransi terus perawatan yg ga perlu jadi diada2kan..
sisi negatifnya memang ada beberapa kasus penyakit sama tapi durasi perawatan lebih lama..
Quote:
Original Posted By wienter►
gan..perlu ditelaah lagi, kenapa para dokter demo sampe turun ke jalan, menurut ane pemerintah harus adil, menggratiskan biaya rumah sakit tapi harus juga memperhatikan kesejahteraan pegawai RS nya, sekolah dokter kan mahal gan, klo kaga digaji dengan layak apa iya mereka masih mau kerja dgn baik, jadi dokter itu dilema gan, dokter juga manusia...
gan..perlu ditelaah lagi, kenapa para dokter demo sampe turun ke jalan, menurut ane pemerintah harus adil, menggratiskan biaya rumah sakit tapi harus juga memperhatikan kesejahteraan pegawai RS nya, sekolah dokter kan mahal gan, klo kaga digaji dengan layak apa iya mereka masih mau kerja dgn baik, jadi dokter itu dilema gan, dokter juga manusia...
Quote:
Original Posted By choomeng►
Nah lo.....nanti dianggap tidak memperlakukan pasien KJS sama dengan pasien yang lain lagi.
Terus nanti klo ternyata biaya total udh maksimal 2jt tuh pasien KJS blom sembuh jg gimana ? atau ternyata sakitnya bukan hanya tipes saja gimana ?
Ya biasa.... "kambing hitam" kan RS lagi hanya mengejar profit
Nah lo.....nanti dianggap tidak memperlakukan pasien KJS sama dengan pasien yang lain lagi.
Terus nanti klo ternyata biaya total udh maksimal 2jt tuh pasien KJS blom sembuh jg gimana ? atau ternyata sakitnya bukan hanya tipes saja gimana ?
Ya biasa.... "kambing hitam" kan RS lagi hanya mengejar profit
Quote:
Original Posted By kyuubi007►ini maksudnya selain standard pelayanan semua RS, juga mencegah RS untuk memberi obat yg nggak perlu pada pasien.
walaupun ada kelemahannya yaitu penyakit yg diderita pasien belum tentu standar. Seorang tg kena thypus belum tentu sama dengan orang lain yg kena thypus juga. Tergantung daya tahan orang itu.
walaupun ada kelemahannya yaitu penyakit yg diderita pasien belum tentu standar. Seorang tg kena thypus belum tentu sama dengan orang lain yg kena thypus juga. Tergantung daya tahan orang itu.
Quote:
Original Posted By poang►kebetulan ane jga kerja di RS, rs yg mundur itu karena dirasa standart harga yang ada mungkin fdibawah tarif mereka, jd gak mau rugi.soalnya inacbgs ini tdk membeda-bedakan daerahnya tp hanya golongan tipe rs nya..kalo di rs ane karena didaerah malah untung gan soalnya tarif rs dibawah inacbg, mereka ganti lebih tinggi, nah masalhnya gak hanya di jkt yang luar jawa misal kalimantan banyak yg protes jga soalnya tau sendiri lah investasi dll mahal, tp karena RS daerah masih bisa disubidi dr daerah walau nomboki terus.
Quote:
Original Posted By marcondol►Ane kerja di Rumah Sakit gan.. dan udah biasa denger INACBG
Sebenarnya konsep INA CBG sudah di terapkan cukup lama gan.. tapi digunakan untuk pasien JAMKESMAS... terus untuk tarif INACBG nya sebenarnya juga tidak terlalu rendah sih.. jika dibandingkan dengan tarif di RS tempat ane bekerja...
Ane bekerja di RSUD gan jadi tarifnya mengacu pada peraturan Walikota... dan Type RS nya B...
bahkan kalau melihat claim.. kadang RS diuntungkan.. walaupun sedikit... gan.. berbeda dengan sistem claim dengan paket seperti pada asuransi yang lain... contoh ASK*S atau JAMS*S**K.. Kalau claim dari yang 2 ini biasanya dibawah tarif RS gan...
Ini pengalaman ane gan.. kalau di RS lain ane tidak tahu..
Kalau berkenan Page one ya gan
Sebenarnya konsep INA CBG sudah di terapkan cukup lama gan.. tapi digunakan untuk pasien JAMKESMAS... terus untuk tarif INACBG nya sebenarnya juga tidak terlalu rendah sih.. jika dibandingkan dengan tarif di RS tempat ane bekerja...
Ane bekerja di RSUD gan jadi tarifnya mengacu pada peraturan Walikota... dan Type RS nya B...
bahkan kalau melihat claim.. kadang RS diuntungkan.. walaupun sedikit... gan.. berbeda dengan sistem claim dengan paket seperti pada asuransi yang lain... contoh ASK*S atau JAMS*S**K.. Kalau claim dari yang 2 ini biasanya dibawah tarif RS gan...
Ini pengalaman ane gan.. kalau di RS lain ane tidak tahu..
Kalau berkenan Page one ya gan
0
37.2K
Kutip
346
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan