- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Manusia Membawa Sel Bakteri Lebih Banyak Daripada Tubuhnya Sendiri


TS
jarangnongol
Manusia Membawa Sel Bakteri Lebih Banyak Daripada Tubuhnya Sendiri
Quote:
Manusia Membawa Sel Bakteri Lebih Banyak Daripada Tubuhnya Sendiri
Quote:
Kita diharuskan untuk mencuci tangan, menyemprot atau mengolesi cairan pembunuh kuman, kita akan menghindar ketika seseorang bersin di dekat kita, pada kenyataannya kita melakukan segala kemampuan kita untuk menghindari bersentuhan dengan dunia kuman. Tapi sebenarnya tubuh kita seperti mangkuk tempat berkembang biaknya kuman, tubuh kita penuh dengan koloni bakteri dari kulit kita sampai ke relung terdalam usus kita.
Menurut Carolyn Bohach, seorang ahli mikrobiologi di University of Idaho (UI), juga dari beberapa studi ilmiah bahwa semua bakteri yang hidup di dalam tubuh Anda dapat mengisi setengah galon air, ada 10 kali lebih sel bakteri dalam tubuh Anda dibanding dengan sel tubuh anda sendiri. (Meskipun jumlah mereka besar, bakteri tidak mengambil banyak ruang karena bakteri jauh lebih kecil dari sel-sel manusia.) Meskipun kedengarannya cukup banyak, tapi sebenarnya suatu hal yang sangat baik.
Dimulai saat lahir: Bayi menelan dan mencerna bakteri selama melahirkan dan mengambil banyak bakteri dari kulit ibu mereka dan susu selama menyusui, kelenjar susu menjadi sarang bakteri. "Saat bayi berinteraksi dengan ibunya merupakan kontaminasi mikroba terbesar yang didapatkan bayi tersebut," kata Gary Huffnagle, mikrobiolog dan internis di University of Michigan di Ann Arbor. Dan itu hanyalah sebuah awal: Sepanjang hidup kita, kita mengkonsumsi bakteri dalam makanan dan air "dan siapa yang tahu di mana lagi," kata Huffnagle.
Mulai dari mulut, hidung atau lubang lainnya, mikroba ini berjalan melalui kerongkongan, lambung dan usus, lokasi di mana sebagian besar dari mereka mendirikan kemah. Meskipun diperkirakan ada lebih dari 500 spesies yang hidup pada satu waktu dalam usus orang dewasa, mayoritas terdiri dari dua jenis yaitu Firmicutes (termasuk Streptococcus, Clostridium dan Staphylococcus), dan Bacteroidetes (termasuk Flavobacterium).
Untuk waktu yang lama, para ilmuwan berasumsi bahwa bakteri ini, jika jumlah mereka banyak, akan banyak merugikan kita dan tidak baik. Namun dalam dekade terakhir, para peneliti telah merubah pikiran mereka.
Huffnagle menjelaskan, untuk satu hal, bakteri menghasilkan bahan kimia yang membantu kita memanfaatkan energi dan nutrisi dari makanan kita. Tikus yang bebas kuman harus mengkonsumsi hampir sepertiga lebih banyak kalori daripada tikus yang normal untuk mempertahankan berat badan mereka, dan ketika hewan yang sama kemudian diberi dosis bakteri, kadar lemak tubuh mereka melonjak, bahkan jika mereka makan lebih sedikit dari sebelumnya.
Bakteri usus juga tampak menjaga sistem kekebalan tubuh kita agar sehat. Beberapa studi menunjukkan bahwa mikroba mengatur populasi dan kepadatan sel kekebalan usus dengan membantu dalam pengembangan jaringan limfoid usus yang terkait dengan berbagai fungsi kekebalan tubuh.
Bakteri tampaknya juga mempengaruhi fungsi sel-sel kekebalan tubuh seperti sel dendritik, sel T dan sel B, meskipun para ilmuwan tidak tahu dengan pasti mekanismenya. Dalam salah satu kimia yang dilepaskan oleh bakteri Bacteroides fragilis mampu mengarahkan sistem kekebalan tubuh berkembang dengan baik.
Selanjutnya, suplemen makanan probiotik yang mengandung mikroba menguntungkan telah diproduksi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Tidak hanya bakteri usus "membantu melindungi terhadap bakteri penyebab penyakit yang mungkin berasal dari makanan dan minuman," kata Huffnagle, "mereka benar-benar mewakili bantuan untuk sistem kekebalan tubuh."
Tentu saja, mereka tidak dapat melindungi terhadap setiap serangan, itulah sebabnya mengapa kita masih harus bergantung pada antibiotik untuk menyingkirkan beberapa infeksi penyebab penyakit. Tapi antibiotik tidak hanya membunuh mikroba yang "jahat" tapi mereka juga membunuh mikroba yang "baik". Itulah mengapa penggunaan antibiotik dapat menyebabkan diare dan gangguan perut: Obat-obatan mengganggu keseimbangan flora bakteri kita, membuat kita sakit", jelas Huffnagle.
Bakteri telah membuat kontribusi lain untuk gen manusia. Segera setelah Human Genome Project menerbitkan hasilnya pada awal tahun 2001, sekelompok ilmuwan mengumumkan bahwa ada gen manusia saat ini sekitar 40 tampaknya berasal dari bakteri.
Bagaimanapun ada pertanyaan yang tersisa yaitu adalah bagaimana tepatnya mereka sampai di sana. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa bakteri berpindah ke dalam gen manusia terjadi baru-baru ini dalam sejarah evolusi, karena gen tersebut tidak ditemukan di moyang hewan terdekat kita. Yang lainnya berpendapat bahwa mereka mungkin peninggalan kuno dari peristiwa evolusi yang terjadi di awal sejarah spesies kita dan tidak diketahui bahwa gen tersebut telah hilang pada leluhur kita. Untuk saat ini belum dapat diketahui penyebabnya.
"Perlu diketahui bahwa saya tidak jelas akan kasus tentang gen manusia yang baru saja diakuisisi dari bakteri," kata Cédric Feschotte, seorang ahli biologi di University of Texas di Arlington. "Ini tidak berarti tidak ada, hanya saja mereka tidak terdokumentasi dengan baik."
Menurut Carolyn Bohach, seorang ahli mikrobiologi di University of Idaho (UI), juga dari beberapa studi ilmiah bahwa semua bakteri yang hidup di dalam tubuh Anda dapat mengisi setengah galon air, ada 10 kali lebih sel bakteri dalam tubuh Anda dibanding dengan sel tubuh anda sendiri. (Meskipun jumlah mereka besar, bakteri tidak mengambil banyak ruang karena bakteri jauh lebih kecil dari sel-sel manusia.) Meskipun kedengarannya cukup banyak, tapi sebenarnya suatu hal yang sangat baik.
Dimulai saat lahir: Bayi menelan dan mencerna bakteri selama melahirkan dan mengambil banyak bakteri dari kulit ibu mereka dan susu selama menyusui, kelenjar susu menjadi sarang bakteri. "Saat bayi berinteraksi dengan ibunya merupakan kontaminasi mikroba terbesar yang didapatkan bayi tersebut," kata Gary Huffnagle, mikrobiolog dan internis di University of Michigan di Ann Arbor. Dan itu hanyalah sebuah awal: Sepanjang hidup kita, kita mengkonsumsi bakteri dalam makanan dan air "dan siapa yang tahu di mana lagi," kata Huffnagle.
Mulai dari mulut, hidung atau lubang lainnya, mikroba ini berjalan melalui kerongkongan, lambung dan usus, lokasi di mana sebagian besar dari mereka mendirikan kemah. Meskipun diperkirakan ada lebih dari 500 spesies yang hidup pada satu waktu dalam usus orang dewasa, mayoritas terdiri dari dua jenis yaitu Firmicutes (termasuk Streptococcus, Clostridium dan Staphylococcus), dan Bacteroidetes (termasuk Flavobacterium).
Untuk waktu yang lama, para ilmuwan berasumsi bahwa bakteri ini, jika jumlah mereka banyak, akan banyak merugikan kita dan tidak baik. Namun dalam dekade terakhir, para peneliti telah merubah pikiran mereka.
Huffnagle menjelaskan, untuk satu hal, bakteri menghasilkan bahan kimia yang membantu kita memanfaatkan energi dan nutrisi dari makanan kita. Tikus yang bebas kuman harus mengkonsumsi hampir sepertiga lebih banyak kalori daripada tikus yang normal untuk mempertahankan berat badan mereka, dan ketika hewan yang sama kemudian diberi dosis bakteri, kadar lemak tubuh mereka melonjak, bahkan jika mereka makan lebih sedikit dari sebelumnya.
Bakteri usus juga tampak menjaga sistem kekebalan tubuh kita agar sehat. Beberapa studi menunjukkan bahwa mikroba mengatur populasi dan kepadatan sel kekebalan usus dengan membantu dalam pengembangan jaringan limfoid usus yang terkait dengan berbagai fungsi kekebalan tubuh.
Bakteri tampaknya juga mempengaruhi fungsi sel-sel kekebalan tubuh seperti sel dendritik, sel T dan sel B, meskipun para ilmuwan tidak tahu dengan pasti mekanismenya. Dalam salah satu kimia yang dilepaskan oleh bakteri Bacteroides fragilis mampu mengarahkan sistem kekebalan tubuh berkembang dengan baik.
Selanjutnya, suplemen makanan probiotik yang mengandung mikroba menguntungkan telah diproduksi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Tidak hanya bakteri usus "membantu melindungi terhadap bakteri penyebab penyakit yang mungkin berasal dari makanan dan minuman," kata Huffnagle, "mereka benar-benar mewakili bantuan untuk sistem kekebalan tubuh."
Tentu saja, mereka tidak dapat melindungi terhadap setiap serangan, itulah sebabnya mengapa kita masih harus bergantung pada antibiotik untuk menyingkirkan beberapa infeksi penyebab penyakit. Tapi antibiotik tidak hanya membunuh mikroba yang "jahat" tapi mereka juga membunuh mikroba yang "baik". Itulah mengapa penggunaan antibiotik dapat menyebabkan diare dan gangguan perut: Obat-obatan mengganggu keseimbangan flora bakteri kita, membuat kita sakit", jelas Huffnagle.
Bakteri telah membuat kontribusi lain untuk gen manusia. Segera setelah Human Genome Project menerbitkan hasilnya pada awal tahun 2001, sekelompok ilmuwan mengumumkan bahwa ada gen manusia saat ini sekitar 40 tampaknya berasal dari bakteri.
Bagaimanapun ada pertanyaan yang tersisa yaitu adalah bagaimana tepatnya mereka sampai di sana. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa bakteri berpindah ke dalam gen manusia terjadi baru-baru ini dalam sejarah evolusi, karena gen tersebut tidak ditemukan di moyang hewan terdekat kita. Yang lainnya berpendapat bahwa mereka mungkin peninggalan kuno dari peristiwa evolusi yang terjadi di awal sejarah spesies kita dan tidak diketahui bahwa gen tersebut telah hilang pada leluhur kita. Untuk saat ini belum dapat diketahui penyebabnya.
"Perlu diketahui bahwa saya tidak jelas akan kasus tentang gen manusia yang baru saja diakuisisi dari bakteri," kata Cédric Feschotte, seorang ahli biologi di University of Texas di Arlington. "Ini tidak berarti tidak ada, hanya saja mereka tidak terdokumentasi dengan baik."
Kesimpulannya:
Quote:
Satu hal yang pasti: kehidupan kita dan bahkan identitas kita sangat berkaitan erat dengan dunia mikroba, lebih dari apa yang kita bayangkan. Bakteri melakukan banyak hal untuk membuat kita tetap sehat, dan ilmuwan baru saja mulai mengungkap rahasia berharga mereka. Seperti yang dikatakan Bohach UI: "Kami tidak terlalu memahami dampak dari flora bakteri dalam tubuh kita untuk kesehatan dan fisiologi kita."
Spoiler for Bacteria:
Sumber :http://www.scientificamerican.com/ar...han-human-ones
Jangan lupa komen dan ratenya.
Kalau ada yang segar kirim ane

Diubah oleh jarangnongol 29-05-2013 09:15
0
1.8K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan