JAKARTA - Selama dua tahun mengaudit proyek Hambalang, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah memeriksa 182 saksi. Ketua BPK Hadi Poernama mengungkapkan, Selasa 28 Mei 2013, beberapa saksi itu sudah ditahan penegak hukum.

Untuk proyek Hambalang di Bogor itu, BPK sudah menjalani dua tahapan audit. Pada tahapan pertama, BPK memeriksa 100 saksi. Dan 82 saksi pada Hambalang II," jelas Hadi Poernama di Gedung BPK, Jakarta.

Para saksi yang diperiksa pun memiliki latar belakang beragam, mulai dari pengusaha, hingga legislatif dan eksekutif. Mereka mempunyai peran masing-masing dalam laporan keuangan proyek bernama Pusat Pendidikan, Latihan, dan Sekolah Olahraga Nasional itu.

Saat ditanya siapa saja yang sudah diperiksa, Hadi enggan menjawab. "Sesuai peraturan, kami tidak boleh sebutkan," katanya.

Hadi hanya mencontohkan bagaimana pelanggaran itu dilakukan. "Misalnya, ada ajuan di APBN yang dibintangi. Namun, saat pembayaran tidak. Dan sebaliknya. Ini anomali yang banyak ditemukan dalam laporan keuangan," katanya.

Hadi juga enggan menjelaskan berapa kerugian negara dalam megaproyek senilai Rp2,5 triliun yang digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga itu. Menurut Hadi, hal ini masalah etika.

Lagipula, kata dia, BPK belum mendapat data pembanding dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) soal konstruksi. Diberitakan sebelumnya, BPK menggandeng Kementerian PU untuk menganalisis proyek ini. Kementerian PU khusus mengaudit soal konstruksi. Selain itu, BPK juga belum melaporkan hasil audit ke DPR.(sumber)

kelamaan periksanya pakk,,, uang korupsinya dah abis dibagi-bagi,,,