Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Liputan6.com, Jakarta : Sebagian rumah sakit mengalami kerugian akibat ikut serta dalam program Kartu Jakarta Sehat (KJS) selama hampir 2 bulan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan, pihaknya tak akan memberikan ganti rugi.

"Dari April dan Mei kita tidak akan beri ganti. Kan kita sudah sepakat di bulan Maret lalu, kita sudah buat kesepakatan, jadi nggak ada penggantian," ujar Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu (28/5/2013).

Menurut Ahok, bila rumah sakit mengalami kerugian, terutama bagi rumah sakit swasta seperti Rumah Sakit MH Thamrin, maka mereka dipersilakan mengajukan permohonan hibah kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Kalau rumah sakit anda payah, anda ajukan hibah sosial, kita kasih hibah sosial kok, Rumah Sakit Thamrin kita kasih hibah kok," kata Ahok.

Pihak rumah sakit menilai kerugian disebabkan sistem pembayaran INA CBG's yang tidak sepenuhnya menerima klaim pembayaran rumah sakit kepada PT Askes. Terkait hal itu, Ahok justru menyalahkan rumah sakit yang sejak awal sudah menandatangani untuk ikut program tersebut.

"Kita tidak memaksakan swasta. Kalau tidak mau, ya tidak usah ditandatangan. Tidak usah ikut yang kita tawarkan itu," jelas dia.

Namun, bila tidak ikut program tersebut, lanjut Ahok, Pemprov DKI berhak meminta penjelasan dan prosedur penanganan penyakit rumah sakit tersebut.

"Kita berhak, tarif dibilang kemurahan, kasih saya dong tarif anda, kalau mereka tidak bisa kasih tarifnya mereka melakukan pidana loh, saya bisa tutup rumah sakit anda kalau anda pidana. Saya bukannya ngancam. Biar kita lihat clinical pathway-nya," papar Ahok. (Ais/*)
Sumber

Kebiasaan main ancam
Pemaksaan kehendak itu dilarang, melanggar HAM itu
Asal utk kebaikan, semua boleh ya