Yang Baru-baru ini banyak di obrolkan..
Ratusan pelayat saat menghantarkan jenazah
Yoga Cahyadi
Photo: KOMPAS.com/Yustinus wijaya
kusuma
YOGYAKARTA, KOMPAS.com -
Seniman kenamaan Yogyakarta,
Djaduk Ferianto menilai wajar
merebaknya kabar miring penyebab
kematian Yustinus Yoga Cahyadi (37)
atau lebih dikenal Bobby Yoga.
Menurutnya, manusia tidak ada yang
sempurna.
"Manusia tak ada yang sempurna.
Terlepas dari isu yang berkembang,
dia (alm Yoga) merupakan seorang
pribadi yang tanggung jawab,"
tandas Djaduk Ferianto saat ditemui
di rumah duka Pogungrejo, Rt 13 Rw
51, Sinduadi, Mlati, Sleman, Senin
(27/5/2013)
Djaduk mengungkapkan bahwa Yoga
memiliki banyak andil besar dalam
perkembangan musik di
Yogyakarata. Bahkan dia merupakan
orang yang memiliki komitmen dan
tanggung jawab tinggi.
"Dia (Yoga Cahyadi) adalah salah
satu pemuda yang mempunyai jiwa
semangat yang tinggi. Apa yang
telah dilakukannya dalam berkarya,
semestinya menjadi perenungan
serta inspirasi," terang Djaduk
Ferianto .
Sementara itu, pagi tadi ratusan
pelayat terlihat mendatangi rumah
duka Yustinus Yoga Cahyadi (37) di
Pogungrejo, Rt 13 Rw 51, Sinduadi,
Mlati, Sleman. Puluhan karangan
bunga pun berjejer di gang masuk
rumah. Termasuk karangan bunga
dari Gubernur terpilih Jawa Tengah
Ganjar Pranowo yang turut
menyampaikan bela sungkawa atas
kematian Yoga yang merupakan
promotor musik Locstock #2.
Pukul 11.00 Wib jenazah dibawa
dengan menggunakan ambulan SAR
menuju ke peristirahatan terakhirnya
di pemakaman keluarga Gajahan,
Seloboro Salam, Muntilan, Magelang.
Seperti yang diberitakan
sebelumnya, Yoga tewas secara
mengenaskan setelah tertabrak
kereta api Sri Tanjung yang melintas
di Dusun Gowok, Caturtunggal,
Depok, Sleman, Minggu (26/05)
sekitar pukul 08.00 WIB. Kabar
beredar bahwa korban sengaja
menabrakan diri ke kereta tersebut.
Sumber:regional.kompas.com/read/2013/05/27/18540680/Kematian.Promotor.Musik.Djaduk.Manusia.Tak.Ada.yang.Sempurna