- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Diabetes neuropati
TS
saltatoir
Diabetes neuropati
Cuma mau share aja gan, sekalian coba-coba ngepost. Semoga bermanfaat ya..
Diabetes neuropati (dalam hal ini akan kita singkat sebagai DN) adalah salah satu komplikasi tersering dari diabetes melitus. Pertama-tama, apa itu diabetes melitus (dalam hal ini akan kita singkat sebagai DM)?
DM adalah suatu kumpulan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, yang disebabkan gangguan produksi atau penggunaan insulin, maupun keduanya. Secara umum DM dibagi menjadi 2 jenis menurut patogenesisnya, yaitu:
DM tipe 1, yang disebabkan proses autoimun dari tubuh yang menyerang sel β pankreas. Sel
β ini adalah sel yang memproduksi insulin, sehingga rusaknya sel ini akan mengurangi produksi insulin. Sehingga banyak glukosa dalam darah yang tidak terproses. Dan terjadilah hiperglikemia. DM tipe 1 ini umumnya terjadi karena faktor genetik. Dan mulai terdiagnosis pada umur <30tahun.
DM tipe 2, yang disebabkan proses resistensi tubuh terhadap insulin. Ini dikarenakan tingginya kadar glukosa dalam darah, sehingga terjadi produksi insulin yang tinggi secara terus-menerus. Namun, lama-kelamaan tubuh menjadi jenuh, dan membutuhkan insulin yang lebih dari sebelumnya untuk memproses glukosa. Sehingga kebutuhan insulin akan meningkat, meskipun produksinya sudah maksimal. DM tipe 2 ini, umumnya terjadi pada individu yang obesitas (BMI >25) dan berumur >30 tahun.
Lalu, jika status diabetes ini tidak dikontrol, ini dapat berkembang menjadi lebih lanjut. 13-26%nya akan berkembang menjadi DN kronis. DN adalah munculnya gejala dari disfungsi saraf tepi setelah semua penyebab lain dieksklusi. Gejala yang muncul dapat berupa:
Nyeri tertusuk,
Nyeri terbakar
Nyeri tersetrum
Nyeri yang berlebih (hiperestesia)
Terasa kebas (parestesia)
Gejala-gejala ini dapat memberat pada malam hari. Awalnya, nyeri terasa di ujung kaki lalu mulai merambat hingga betis. Ketika sudah mencapai betis, nyeri mulai muncul di ujung jari tangan. Lalu, jika kadar gula darah masih tak terkontrol, manifestasi ini akan semakin berat.
Sayangnya, sebagian besar DM bersifat asimptomatik (tidak bergejala). Bahkan pada DM tipe 2, dapat dikenali 10 tahun kemudian dari mulainya penyakit. Dan >50% penderita DM tipe 2 sudah berkomplikasi saat diagnosis ditegakkan. Salah satunya DN.
DN ini juga akan berkomplikasi lebih lanjut jika tidak segera dikontrol. Sebagian besar penyebab amputasi non-traumatik disebabkan oleh diabetes neuropati. Selain itu, pada DN terjadi gangguan saraf dan pembuluh darah disekitarnya, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri ketika luka. Maka tak heran, pada penderita DM maupun DN susah sembuh jika sudah terluka. Selain itu ini juga dikarenakan penderita kurang awas dan peduli terhadap perawatan kakinya. Ini dikarenakan sensasi saraf di kaki yang berkurang. Lama-lama akan terjadi infeksi dan dapat berujung pada amputasi.
Bagaimana DM dapat berkembang menjadi DN?
Secara umum ada 4 besar jalur patogenesisnya, yaitu:
Polyol pathway
AGEs (Advanced Glycation End-products) pathway
Aktivasi PKC (Protein Kinase C) pathway
Hexosamine pathway
Disini saya tidak akan menjelaskan lebih lanjut bagaimana jalur-jalur ini dapat menyebabakan DN. Namun, jalur-jalur ini umumnya akan menyebabkan peningkatan ROS (reactive oxygen species) atau dikenal sebagai radikal bebas. Ini dapat disebabkan melalui penghambatan produksi anti oksidan yang diproduksi tubuh (glutathione), maupun dengan meningkatkan keadaan stres oksidatif.
Seperti yang sudah diketahui, keadaan stres oksidatif dan meningkatnya ROS akan merusak sel-sel yang terkena. Dalam hal ini adalah sel saraf. Namun, hingga saat ini baru diketahui proses ini lebih berdampak pada kapiler-kapiler sekitar saraf. Kapiler yang sempit ini akan semakin menyempit, sehingga kebutuhan oksigen dan nutrien saraf tidak tercukupi. Dan terjadi proses degenerasi. Selain itu, beberapa penelitian juga mengatakan pada proses ini juga terjadi proses autoimun. Di sekitar saraf akan terbentuk keadaan radang. Makrofag (salah satu bentuk sel darah putih) yang berkumpul di sana dapat menyerang sel saraf itu sendiri. Sehingga aliran konduksi saraf menjadi berkurang kecepatannya dan lama-lama akan rusak.
Bagaimana cara mendeteksinya?
Ada satu metode diagnosis yang cukup sering digunakan, yaitu:
Neuropathy Symptom Score (NSS). Pada metode ini akan dilakukan anamnesis (wawancara) oleh dokter. Dan akan digunakan sistem scoring, yaitu:
Apakah anda pernah merasakan sensaru terbakar, kebas, atau mati rasa di kaki? Jika salah satu hal ini terjadi pada anda, maka beri nilai 2.
Apakah anda pernah merasakan lemas, kram, atau nyeri di kaki? Jika salah satu hal ini terjadi pada anda, maka beri nilai 1.
Apakah nyeri, mati rasa, lemas, dan gejala-gejala di atas tadi terjadi di kaki, tungkai bagian bawah, atau di manapun? Jika terdapat di kaki, maka diberi nilai 2, jika di tungkai bawah diberi nilai 1, dan jika di manapun diberi nilai 0.
Apakah nyeri memburuk di malam hari, sepanjang hari, atau di siang hari? Jika di malam hari beri nilai 2, sepanjang hari nilai 1, dan di siang hari nilai 0.
Apakah nyeri ini dapat membangunkan anda dari tidur? Jika iya, maka beri nilai 1, jika tidak, maka beri nilai 0.
Apakah nyeri bertambah jika anda berjalan, atau berdiri, atau duduk maupun berbaring? Jika memburuk saat berjalan, maka beri nilai 2, nilai 1 jika saat berdiri, dan nilai 0 jika saat duduk atau berbaring.
Neuropathy Deficit Score (NDS). Pada metode akan dilakukan oleh dokter. Anda akan diperiksa refleks di kaki dengan palu refleks. Sensitisitas terhadap suhu dengan air dingin dan hangat. Dan sensasi vibrasi dengan garpu tala.
Jika skor >2, maka anda positif terkena DN. Tentunya jangan sampai anda menemukan diri anda bernilai >2. Lebih baik mencegah bukan? Karena DN adalah penyakit kronis, dan akan membutuhkan perawatan yang intens untuk mencegah komplikasi lainnya, terutama ulkus di kaki, yang dapat berujung amputasi.
Sumber untuk patogenesis:
Feldman, E.L., dan Vincent, A.M. 2004. The prevalence, impact, and multifactorial pathogenesis of diabetic peripheral neuropathy. Adv Stud Med; 4(8A): S642-S649.
Vincent, A.M., dan Feldman, E.L. 2004. New insights into the mechanism of diabetic neuropathy. Review in endocrine and metabolic disorder; 5: 227-236
nb: jika terdapat kekeliruan, mohon koreksinya. Terima kasih
sumber: http://saltatoir.blogspot.com/2013/0...neuropati.html
Diabetes neuropati (dalam hal ini akan kita singkat sebagai DN) adalah salah satu komplikasi tersering dari diabetes melitus. Pertama-tama, apa itu diabetes melitus (dalam hal ini akan kita singkat sebagai DM)?
DM adalah suatu kumpulan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, yang disebabkan gangguan produksi atau penggunaan insulin, maupun keduanya. Secara umum DM dibagi menjadi 2 jenis menurut patogenesisnya, yaitu:
DM tipe 1, yang disebabkan proses autoimun dari tubuh yang menyerang sel β pankreas. Sel
β ini adalah sel yang memproduksi insulin, sehingga rusaknya sel ini akan mengurangi produksi insulin. Sehingga banyak glukosa dalam darah yang tidak terproses. Dan terjadilah hiperglikemia. DM tipe 1 ini umumnya terjadi karena faktor genetik. Dan mulai terdiagnosis pada umur <30tahun.
DM tipe 2, yang disebabkan proses resistensi tubuh terhadap insulin. Ini dikarenakan tingginya kadar glukosa dalam darah, sehingga terjadi produksi insulin yang tinggi secara terus-menerus. Namun, lama-kelamaan tubuh menjadi jenuh, dan membutuhkan insulin yang lebih dari sebelumnya untuk memproses glukosa. Sehingga kebutuhan insulin akan meningkat, meskipun produksinya sudah maksimal. DM tipe 2 ini, umumnya terjadi pada individu yang obesitas (BMI >25) dan berumur >30 tahun.
Lalu, jika status diabetes ini tidak dikontrol, ini dapat berkembang menjadi lebih lanjut. 13-26%nya akan berkembang menjadi DN kronis. DN adalah munculnya gejala dari disfungsi saraf tepi setelah semua penyebab lain dieksklusi. Gejala yang muncul dapat berupa:
Nyeri tertusuk,
Nyeri terbakar
Nyeri tersetrum
Nyeri yang berlebih (hiperestesia)
Terasa kebas (parestesia)
Gejala-gejala ini dapat memberat pada malam hari. Awalnya, nyeri terasa di ujung kaki lalu mulai merambat hingga betis. Ketika sudah mencapai betis, nyeri mulai muncul di ujung jari tangan. Lalu, jika kadar gula darah masih tak terkontrol, manifestasi ini akan semakin berat.
Sayangnya, sebagian besar DM bersifat asimptomatik (tidak bergejala). Bahkan pada DM tipe 2, dapat dikenali 10 tahun kemudian dari mulainya penyakit. Dan >50% penderita DM tipe 2 sudah berkomplikasi saat diagnosis ditegakkan. Salah satunya DN.
DN ini juga akan berkomplikasi lebih lanjut jika tidak segera dikontrol. Sebagian besar penyebab amputasi non-traumatik disebabkan oleh diabetes neuropati. Selain itu, pada DN terjadi gangguan saraf dan pembuluh darah disekitarnya, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri ketika luka. Maka tak heran, pada penderita DM maupun DN susah sembuh jika sudah terluka. Selain itu ini juga dikarenakan penderita kurang awas dan peduli terhadap perawatan kakinya. Ini dikarenakan sensasi saraf di kaki yang berkurang. Lama-lama akan terjadi infeksi dan dapat berujung pada amputasi.
Bagaimana DM dapat berkembang menjadi DN?
Secara umum ada 4 besar jalur patogenesisnya, yaitu:
Polyol pathway
AGEs (Advanced Glycation End-products) pathway
Aktivasi PKC (Protein Kinase C) pathway
Hexosamine pathway
Disini saya tidak akan menjelaskan lebih lanjut bagaimana jalur-jalur ini dapat menyebabakan DN. Namun, jalur-jalur ini umumnya akan menyebabkan peningkatan ROS (reactive oxygen species) atau dikenal sebagai radikal bebas. Ini dapat disebabkan melalui penghambatan produksi anti oksidan yang diproduksi tubuh (glutathione), maupun dengan meningkatkan keadaan stres oksidatif.
Seperti yang sudah diketahui, keadaan stres oksidatif dan meningkatnya ROS akan merusak sel-sel yang terkena. Dalam hal ini adalah sel saraf. Namun, hingga saat ini baru diketahui proses ini lebih berdampak pada kapiler-kapiler sekitar saraf. Kapiler yang sempit ini akan semakin menyempit, sehingga kebutuhan oksigen dan nutrien saraf tidak tercukupi. Dan terjadi proses degenerasi. Selain itu, beberapa penelitian juga mengatakan pada proses ini juga terjadi proses autoimun. Di sekitar saraf akan terbentuk keadaan radang. Makrofag (salah satu bentuk sel darah putih) yang berkumpul di sana dapat menyerang sel saraf itu sendiri. Sehingga aliran konduksi saraf menjadi berkurang kecepatannya dan lama-lama akan rusak.
Bagaimana cara mendeteksinya?
Ada satu metode diagnosis yang cukup sering digunakan, yaitu:
Neuropathy Symptom Score (NSS). Pada metode ini akan dilakukan anamnesis (wawancara) oleh dokter. Dan akan digunakan sistem scoring, yaitu:
Apakah anda pernah merasakan sensaru terbakar, kebas, atau mati rasa di kaki? Jika salah satu hal ini terjadi pada anda, maka beri nilai 2.
Apakah anda pernah merasakan lemas, kram, atau nyeri di kaki? Jika salah satu hal ini terjadi pada anda, maka beri nilai 1.
Apakah nyeri, mati rasa, lemas, dan gejala-gejala di atas tadi terjadi di kaki, tungkai bagian bawah, atau di manapun? Jika terdapat di kaki, maka diberi nilai 2, jika di tungkai bawah diberi nilai 1, dan jika di manapun diberi nilai 0.
Apakah nyeri memburuk di malam hari, sepanjang hari, atau di siang hari? Jika di malam hari beri nilai 2, sepanjang hari nilai 1, dan di siang hari nilai 0.
Apakah nyeri ini dapat membangunkan anda dari tidur? Jika iya, maka beri nilai 1, jika tidak, maka beri nilai 0.
Apakah nyeri bertambah jika anda berjalan, atau berdiri, atau duduk maupun berbaring? Jika memburuk saat berjalan, maka beri nilai 2, nilai 1 jika saat berdiri, dan nilai 0 jika saat duduk atau berbaring.
Neuropathy Deficit Score (NDS). Pada metode akan dilakukan oleh dokter. Anda akan diperiksa refleks di kaki dengan palu refleks. Sensitisitas terhadap suhu dengan air dingin dan hangat. Dan sensasi vibrasi dengan garpu tala.
Jika skor >2, maka anda positif terkena DN. Tentunya jangan sampai anda menemukan diri anda bernilai >2. Lebih baik mencegah bukan? Karena DN adalah penyakit kronis, dan akan membutuhkan perawatan yang intens untuk mencegah komplikasi lainnya, terutama ulkus di kaki, yang dapat berujung amputasi.
Spoiler for efek DN pada kaki:
Spoiler for aliran darah pada penderita DM:
Sumber untuk patogenesis:
Feldman, E.L., dan Vincent, A.M. 2004. The prevalence, impact, and multifactorial pathogenesis of diabetic peripheral neuropathy. Adv Stud Med; 4(8A): S642-S649.
Vincent, A.M., dan Feldman, E.L. 2004. New insights into the mechanism of diabetic neuropathy. Review in endocrine and metabolic disorder; 5: 227-236
nb: jika terdapat kekeliruan, mohon koreksinya. Terima kasih
sumber: http://saltatoir.blogspot.com/2013/0...neuropati.html
Spoiler for Tambahan info:
0
2.7K
16
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan