- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bandara Soekarno Hatta smakin tidak aman..


TS
Champs
Bandara Soekarno Hatta smakin tidak aman..
Quote:
Bagasi Berisi Tas Louis Vuitton Rp 15 Juta Dibobol di Bandara
Selasa, 28/05/2013 10:34 WIB
Nala Edwin - detikNews
Jakarta - Pencurian isi bagasi diduga terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Maling menyasar sebuah kopor penumpang pesawat yang terbang dari AS. Tas Louis Vuitton senilai Rp 15 juta yang ada di kopor itu pun diembat.
Humas Polda Metro Jaya menyatakan peristiwa pencurian itu terjadi pada Sabtu (25/5) sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu Julianti (41) baru saja pulang dari AS. Setelah proses imigrasi selesai, warga Jakarta Timur itu langsung menuju tempat pengambilan bagasi di Terminal II Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Julianti hendak mengambil barang bawaan yang berjumlah 9 bagasi. Setelah diperiksa ternyata ada 2 bagasi yang telah terbuka restletingnya dan barang-barang berharga miliknya telah hilang. Salah satu barang yang hilang adalah tas selempang abu-abu bermerek Louis Vuitton senilai Rp 15 juta.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta AKBP CH Patoppoi, Selasa (28/5/2013), mengatakan saat ini kasus tersebut masih diselidiki Polres Bandara. Dia menyatakan, saat korban melihat bagasinya, gemboknya sudah tidak ada.
"Kita masih selidiki kasus kehilangan tersebut," katanya.
Selasa, 28/05/2013 10:34 WIB
Nala Edwin - detikNews
Jakarta - Pencurian isi bagasi diduga terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Maling menyasar sebuah kopor penumpang pesawat yang terbang dari AS. Tas Louis Vuitton senilai Rp 15 juta yang ada di kopor itu pun diembat.
Humas Polda Metro Jaya menyatakan peristiwa pencurian itu terjadi pada Sabtu (25/5) sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu Julianti (41) baru saja pulang dari AS. Setelah proses imigrasi selesai, warga Jakarta Timur itu langsung menuju tempat pengambilan bagasi di Terminal II Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Julianti hendak mengambil barang bawaan yang berjumlah 9 bagasi. Setelah diperiksa ternyata ada 2 bagasi yang telah terbuka restletingnya dan barang-barang berharga miliknya telah hilang. Salah satu barang yang hilang adalah tas selempang abu-abu bermerek Louis Vuitton senilai Rp 15 juta.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta AKBP CH Patoppoi, Selasa (28/5/2013), mengatakan saat ini kasus tersebut masih diselidiki Polres Bandara. Dia menyatakan, saat korban melihat bagasinya, gemboknya sudah tidak ada.
"Kita masih selidiki kasus kehilangan tersebut," katanya.
Sumber: [URL="http://news.detik..com/read/2013/05/28/103441/2257669/10/bagasi-berisi-tas-louis-vuitton-rp-15-juta-dibobol-di-bandara?9911012"]Bagasi Berisi Tas Louis Vuitton Rp 15 Juta Dibobol di Bandara [/URL]
Kalo ini kejadian Januari 2013 di Soekarno Hatta juga, dan malingnya ketangkep.. Banyakan Porter yang ngembat, dan caranya canggih euy..
Spoiler for Polisi Tangkap Pencuri Tas Bagasi Pesawat :
Minggu, 13 Januari 2013 | 13:57 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta menangkap lima pencuri tas penumpang pesawat yang melakukan aksinya dengan cara merusak gembok tas. Keempat tersangka adalah Dedi Gunawan, Rahmat, Juniar, M. Hasan, dan Zakaria yang merupakan porter. Kini mereka meringkuk di tahanan Polres Bandara-Soekarno Hatta. "Mereka melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan dijerat Pasal 363 KUHP," ujar Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Besar CH Patoppoi, Sabtu, 12 Januari 2013.
Menurut Kapolres, pencurian tas penumpang ini terungkap setelah pihaknya menerima laporan dari korban, Toshiaki Uda, yang mengaku telah kehilangan uang sebesar Rp 10.400.000 dalam kopernya pada 25 Desember 2012 di terminal II F Bandara Soekarno-Hatta. "Korban kaget kopernya rusak dan setelah dicek uang dalam amlop senilai Rp 10.400.000 hilang dan langsung lapor," kata Patoppoi.
Selanjutnya, Polres Bandara Soekarno-Hatta membentuk tim dan melakukan penyelidikan. Setelah mendapatkan keterangan dari sejumlah saksi, polisi langsung mengecek bagian handling pesawat. "Kami mencurigai gerak-gerik seorang porter," kata Patoppoi.
Kecurigaan polisi terbukti. Ternyata, para pelaku merupakan porter di bagian handling pesawat. Polisi kemudian mencokok lima tersangka.
Kepada penyidik para tersangka mengaku baru sekali melakukan aksi pencurian tersebut. Mereka melakukan pencurian dengan saling berbagi peran saat memuat barang-barang bagasi milik penumpang pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 234 tujuan Jakarta-Semarang.
Ketika dalam lambung pesawat, Dedi Gunawan merusak kunci tas dengan cara mematahkan gembok yang dipasang di koper yang belakangan diketahui milik Toshiaki Uda. Kemudian tersangka Rahmat bertugas membukan koper yang ternyata di dalamnya terdapat amplop berisi uang.
Selanjutnya Dedi dan Rahmat, dengan dibantu Juniar, masing-masing mengambil uang yang berada di dalam amplop cokelat tersebut kemudian memasukkannya ke dalam kaus kaki dan sarung tangan masing-masing. Setelah mereka selesai memuat semua bagasi penumpang pesawat, mereka berkumpul dan menitipkan uang tersebut ke Zakaria di toilet khusus karyawan Ground Handling terminal II F.
Pendodosan tas penumpang pesawat merupakan tindakan kejahatan yang palung banyak terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Sepanjang tahun 2012, sebanyak 17 kasus pencurian barang dalam koper terjadi, sedangkan pada 2011 terjadi 16 kasus. Adapun barang yang dilaporkan hilang adalah uang, kamera, laptop, dan perhiasan.
Humas Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Ajun Komisaris Agus Tri, mengatakan ada tiga titik rawan terjadi pendodosan barang penumpang pesawat, yaitu di lambung pesawat, make up area, dan break down area. "Tiga tempatnya tidak terpantau kamera closed-circuit television (CCTV)," katanya.
Agus Tri mengatakan, karena para pelaku adalah orang di dalam bandara yang paham sekali situasi dan kondisi, mereka dapat melakukan aksi pencurian itu dengan sangat cepat serta menguasai trik untuk menghindari CCTV.
Dari sekian banyak kasus yang terungkap, kata Agus, sebagian besar pendodosan tas penumpang dilakukan dari break down area lalu barang penumpang diletakkan di conveyor belt, yang kemudian baru diambil penumpang. "Sebaliknya, pada saat penumpang hendak terbang, barang yang hilang kemungkinan juga diambil di make up area."
Umumnya, kata Agus Tri, para penumpang tidak menyadari barangnya hilang. Sebab, begitu mengambil barang dari conveyor belt kedatangan, mereka tidak mengecek dulu isi tasnya. "Mereka baru tahu barang hilang setelah di rumah. Ini yang menyulitkan proses pelacakan," katanya.
Korban yang melapor lebih cepat kemungkinan kasusnya terungkap lebih cepat. "Kami berharap korban segera melapor jika tasnya mengalami kerusakan dan ada barang-barang yang hilang, agar proses pelacakan bisa dilakukan dengan cepat," Agus Tri menambahkan.
Manajer Umum Kantor Cabang PT Angkasa Pura II, Yudis Tiawan, akan menambah jumlah CCTV di titik rawan pencurian tersebut. "Pengawasan dan keamanan di ground handling telah kami tingkatkan," katanya. Untuk CCTV, kata dia, tahun 2013 ini akan dipasang di 102 titik rawan tindak kejahatan di bandara.
Menurutnya, pengelola bandara sudah memberikan imbaun kepada para penumpang pesawat untuk tidak meletakkan barang-barang berharga kedalam koper. "Jika memang masih bisa dibawa dalam tas tenteng akan lebih baik dan aman," kata Yudis.
JONIANSYAH
TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta menangkap lima pencuri tas penumpang pesawat yang melakukan aksinya dengan cara merusak gembok tas. Keempat tersangka adalah Dedi Gunawan, Rahmat, Juniar, M. Hasan, dan Zakaria yang merupakan porter. Kini mereka meringkuk di tahanan Polres Bandara-Soekarno Hatta. "Mereka melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan dijerat Pasal 363 KUHP," ujar Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Komisaris Besar CH Patoppoi, Sabtu, 12 Januari 2013.
Menurut Kapolres, pencurian tas penumpang ini terungkap setelah pihaknya menerima laporan dari korban, Toshiaki Uda, yang mengaku telah kehilangan uang sebesar Rp 10.400.000 dalam kopernya pada 25 Desember 2012 di terminal II F Bandara Soekarno-Hatta. "Korban kaget kopernya rusak dan setelah dicek uang dalam amlop senilai Rp 10.400.000 hilang dan langsung lapor," kata Patoppoi.
Selanjutnya, Polres Bandara Soekarno-Hatta membentuk tim dan melakukan penyelidikan. Setelah mendapatkan keterangan dari sejumlah saksi, polisi langsung mengecek bagian handling pesawat. "Kami mencurigai gerak-gerik seorang porter," kata Patoppoi.
Kecurigaan polisi terbukti. Ternyata, para pelaku merupakan porter di bagian handling pesawat. Polisi kemudian mencokok lima tersangka.
Kepada penyidik para tersangka mengaku baru sekali melakukan aksi pencurian tersebut. Mereka melakukan pencurian dengan saling berbagi peran saat memuat barang-barang bagasi milik penumpang pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 234 tujuan Jakarta-Semarang.
Ketika dalam lambung pesawat, Dedi Gunawan merusak kunci tas dengan cara mematahkan gembok yang dipasang di koper yang belakangan diketahui milik Toshiaki Uda. Kemudian tersangka Rahmat bertugas membukan koper yang ternyata di dalamnya terdapat amplop berisi uang.
Selanjutnya Dedi dan Rahmat, dengan dibantu Juniar, masing-masing mengambil uang yang berada di dalam amplop cokelat tersebut kemudian memasukkannya ke dalam kaus kaki dan sarung tangan masing-masing. Setelah mereka selesai memuat semua bagasi penumpang pesawat, mereka berkumpul dan menitipkan uang tersebut ke Zakaria di toilet khusus karyawan Ground Handling terminal II F.
Pendodosan tas penumpang pesawat merupakan tindakan kejahatan yang palung banyak terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Sepanjang tahun 2012, sebanyak 17 kasus pencurian barang dalam koper terjadi, sedangkan pada 2011 terjadi 16 kasus. Adapun barang yang dilaporkan hilang adalah uang, kamera, laptop, dan perhiasan.
Humas Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Ajun Komisaris Agus Tri, mengatakan ada tiga titik rawan terjadi pendodosan barang penumpang pesawat, yaitu di lambung pesawat, make up area, dan break down area. "Tiga tempatnya tidak terpantau kamera closed-circuit television (CCTV)," katanya.
Agus Tri mengatakan, karena para pelaku adalah orang di dalam bandara yang paham sekali situasi dan kondisi, mereka dapat melakukan aksi pencurian itu dengan sangat cepat serta menguasai trik untuk menghindari CCTV.
Dari sekian banyak kasus yang terungkap, kata Agus, sebagian besar pendodosan tas penumpang dilakukan dari break down area lalu barang penumpang diletakkan di conveyor belt, yang kemudian baru diambil penumpang. "Sebaliknya, pada saat penumpang hendak terbang, barang yang hilang kemungkinan juga diambil di make up area."
Umumnya, kata Agus Tri, para penumpang tidak menyadari barangnya hilang. Sebab, begitu mengambil barang dari conveyor belt kedatangan, mereka tidak mengecek dulu isi tasnya. "Mereka baru tahu barang hilang setelah di rumah. Ini yang menyulitkan proses pelacakan," katanya.
Korban yang melapor lebih cepat kemungkinan kasusnya terungkap lebih cepat. "Kami berharap korban segera melapor jika tasnya mengalami kerusakan dan ada barang-barang yang hilang, agar proses pelacakan bisa dilakukan dengan cepat," Agus Tri menambahkan.
Manajer Umum Kantor Cabang PT Angkasa Pura II, Yudis Tiawan, akan menambah jumlah CCTV di titik rawan pencurian tersebut. "Pengawasan dan keamanan di ground handling telah kami tingkatkan," katanya. Untuk CCTV, kata dia, tahun 2013 ini akan dipasang di 102 titik rawan tindak kejahatan di bandara.
Menurutnya, pengelola bandara sudah memberikan imbaun kepada para penumpang pesawat untuk tidak meletakkan barang-barang berharga kedalam koper. "Jika memang masih bisa dibawa dalam tas tenteng akan lebih baik dan aman," kata Yudis.
JONIANSYAH
Temen ane juga kemaren habs berpergian dari solo begitu ambil koper gemboknya udah ilang smua..


Kalo udah kayak bgini koper mau ditaro dimana lagi?


Isi uler aja kali ya

Diubah oleh Champs 29-05-2013 09:19
0
6.8K
Kutip
60
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan