- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
SINI MASUKK!!! 28 Orang tewas, Pemerintah tak berani Hukum Freeport


TS
afani.faris
SINI MASUKK!!! 28 Orang tewas, Pemerintah tak berani Hukum Freeport
Gak nyangka rupanya Thread Ane Jadi HT gan
HT Pertama ane nih gan, makasih Min Mod

baca pelan pelan gan dan hayati, sebelum baca ceritanya lebih baik baca ini dulu
oooh itu kecelakaan ya?
sejak tahun lalu sampai kecelakaan baru di nego lagi ya?
kecelakaan=imbas hasil naik 3.5 %
Bangsa yang baik adalah bangsa yang mau menghargai hasil karya orang lain,
gak dikasih cendol malah dibata ane, salah ane apa ya?

maksudnya apa ya?
HT Pertama ane nih gan, makasih Min Mod

Spoiler for HT:
baca pelan pelan gan dan hayati, sebelum baca ceritanya lebih baik baca ini dulu
Spoiler for first:
Quote:
Original Posted By bujangmiayam►tanpa terasa ane merinding sambil netes (idung gan) baca komen2nya,, sedihnya ane belum bisa berbuat apa2 buat negara,,,, entah harus dimulai darimana buat berubah,,
Spoiler for renegosiasi freeport:
Quote:
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersikap santai meski banyak terdengar pertanyaan soal gagalnya upaya negosiasi kontrak karya dengan perusahaan tambang asing, seperti Freeport, termasuk Indonesia.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengakui banyak wacana renegosiasi selepas insiden runtuhnya atap terowongan Big Gossan di area Freeport, Tembagapura, Papua, dua pekan lalu. Dia menilainya sebagai desakan keliru, karena renegosiasi dan kecelakaan kerja tak berkaitan.
"(Kecelakaan Big Gossan) enggak ada kaitannya, Freeport masih belum mau (negosiasi), kontrak itu bagian dari renegosiasi, itu urusan lain," kata Susilo di kantornya, Senin (27/5).
Bahkan, Wamen menjamin, Freeport tidak akan mendapat hukuman akibat insiden yang menewaskan 28 pekerja itu. Meski tim independen masih bekerja, Susilo menilai besar kemungkinan kejadian 14 Mei lalu itu musibah.
"Kalau itu musibah masa Freeport di-punish lagi, enggak mungkin lah," tandasnya.
Sempat pula beredar kabar, perusahaan asal Amerika Serikat itu akan meningkatkan imbal hasil untuk pemerintah menjadi 3,5 persen selepas insiden. Saat ini, keuntungan yang didapat negara dari penambangan emas dan perak di Grasberg itu hanya 1 persen. "Gosip saja itu," tuturnya singkat.
Meski demikian, Susilo yakin pada waktunya Freeport akan menyepakati beberapa klausul renegosiasi. Sebab sesuai undang-undang, perusahaan asing itu harus menerima perubahan kontrak karya.
"Kalau renegosiasi kan berdasar undang-undang, jadi harus mau," tegasnya.
Sejak tahun lalu, Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM mengupayakan renegosiasi kontrak karya dengan tambang-tambang milik asing. Target utama pembahasan ulang itu adalah Freeport Indonesia dan Newmont Nusa Tenggara.
Ada enam poin yang masih harus dibahas bersama terkait renegosiasi, yaitu luas wilayah kerja, perpanjangan kontrak, penerimaan negara atau royalti, kewajiban pengolahan dan pemurnian, kewajiban divestasi dan kewajiban penggunaan barang atau jasa pertambangan dalam negeri.
Sampai sekarang, pembahasan mandeg karena Freeport dan Newmont menolakbeberapa klausul yang diajukan pemerintah.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengakui banyak wacana renegosiasi selepas insiden runtuhnya atap terowongan Big Gossan di area Freeport, Tembagapura, Papua, dua pekan lalu. Dia menilainya sebagai desakan keliru, karena renegosiasi dan kecelakaan kerja tak berkaitan.
"(Kecelakaan Big Gossan) enggak ada kaitannya, Freeport masih belum mau (negosiasi), kontrak itu bagian dari renegosiasi, itu urusan lain," kata Susilo di kantornya, Senin (27/5).
Bahkan, Wamen menjamin, Freeport tidak akan mendapat hukuman akibat insiden yang menewaskan 28 pekerja itu. Meski tim independen masih bekerja, Susilo menilai besar kemungkinan kejadian 14 Mei lalu itu musibah.
"Kalau itu musibah masa Freeport di-punish lagi, enggak mungkin lah," tandasnya.
Sempat pula beredar kabar, perusahaan asal Amerika Serikat itu akan meningkatkan imbal hasil untuk pemerintah menjadi 3,5 persen selepas insiden. Saat ini, keuntungan yang didapat negara dari penambangan emas dan perak di Grasberg itu hanya 1 persen. "Gosip saja itu," tuturnya singkat.
Meski demikian, Susilo yakin pada waktunya Freeport akan menyepakati beberapa klausul renegosiasi. Sebab sesuai undang-undang, perusahaan asing itu harus menerima perubahan kontrak karya.
"Kalau renegosiasi kan berdasar undang-undang, jadi harus mau," tegasnya.
Sejak tahun lalu, Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM mengupayakan renegosiasi kontrak karya dengan tambang-tambang milik asing. Target utama pembahasan ulang itu adalah Freeport Indonesia dan Newmont Nusa Tenggara.
Ada enam poin yang masih harus dibahas bersama terkait renegosiasi, yaitu luas wilayah kerja, perpanjangan kontrak, penerimaan negara atau royalti, kewajiban pengolahan dan pemurnian, kewajiban divestasi dan kewajiban penggunaan barang atau jasa pertambangan dalam negeri.
Sampai sekarang, pembahasan mandeg karena Freeport dan Newmont menolakbeberapa klausul yang diajukan pemerintah.
oooh itu kecelakaan ya?

sejak tahun lalu sampai kecelakaan baru di nego lagi ya?

kecelakaan=imbas hasil naik 3.5 %

Spoiler for sedih atau harus seneng?:
Bangsa yang baik adalah bangsa yang mau menghargai hasil karya orang lain,
gak dikasih cendol malah dibata ane, salah ane apa ya?

maksudnya apa ya?

Spoiler for Sejarah Free Port:
Quote:
Original Posted By al.corpss►Kalau Soekarno-JFK masih hidup, Freeport tak akan keruk Papua
John Fitzgerald Kennedy (JFK), presiden Amerika Serikat ke-35 ini merupakan sahabat dekat Soekarno. Kedua pemimpin ini cocok bergaul. Hubungan Indonesia dan AS yang sempat renggang pada masa presiden Eisenhower, kembali membaik saat Kennedy berkuasa.
Saat Soekarno datang ke AS, Kennedy menyambutnya dengan hangat. Bahkan Kennedy memberi Soekarno kenang-kenangan sebuah helikopter. Kennedy pun berjanji akan mengunjungi Indonesia tahun 1964. Soekarno begitu gembira melihat tawaran persahabatan dari JFK.
Soekarno bahkan membangun sebuah paviliun khusus di Istana Negara. Bangunan itu rencananya akan dijadikan tempat Kennedy menginap saat di Jakarta. Sayang, Kennedy tak pernah menempati bangunan itu.
Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Berakhirlah hidup politikus cerdas itu. Kematian Kennedy masih menjadi misteri hingga saat ini.
"Kennedy berpikiran progresif. Ketika aku membicarakan masalah bantuan kami, dia mengerti. Dia setuju. Seandainya Presiden Kennedy masih hidup tentu kedua negara tak akan berseberangan sejauh ini," kata Soekarno menyesali tragedi ini dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams.
Sebagian pihak menilai pembunuhan Kennedy penuh nuansa politis. Apa hubungan Kennedy dengan penggalian emas PT Freeport?
Lisa Pease membeberkan hal itu dalam artikel berjudul 'JFK, Indonesia, CIA, and Freeport' di majalah Probe tahun 1996. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC.
Freeport ternyata sudah lama mengincar Papua. Tahun 1959, perusahaan Freeport Sulphur nyaris bangkrut karena tambang mereka di Kuba dinasionalisasi oleh Fidel Castro.
Dalam artikel itu disebut berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan.
Di tengah kondisi perusahaan yang terancam hancur itu pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur menemui Direktur Pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen.
Gruisen bercerita dirinya menemukan laporan penelitian di Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Disebutkan tembaga di gunung ini tak perlu susah-susah digali. Ibarat kata tinggal meraup, karena tembaga berada di atas tanah.
Wilson tertarik dan mulai mengadakan survei ke Papua. Dia setengah gila kegirangan karena menemukan gunung itu tak hanya berisi tembaga tapi emas! Ya, dia menemukan gunung emas di Papua.
Tahun 1960, suasana di Papua tegang. Soekarno berusaha merebut Papua dari Belanda lewat operasi militer yang diberi nama Trikora. Freeport yang mau menjalin kerjasama dengan Belanda lewat East Borneo Company pun belingsatan. Kalau Papua jatuh ke Indonesia bisa runyam urusannya. Mereka jelas tak mau kehilangan gunung emas itu.
Wilson disebutkan berusaha meminta bantuan John F Kennedy. Tapi si Presiden AS itu malah kelihatan mendukung Soekarno. John pula yang mengirimkan adiknya Bob Kennedy untuk menekan pemerintah Belanda agar tak mempertahankan Papua. JFK juga yang mengancam Belanda akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat.
Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II, terpaksa menurut.
Agaknya Belanda pun tak tahu ada gunung emas di Papua sehingga mereka menurut saja disuruh mundur oleh AS.
Kontrak Freeport pun buyar. Apalagi Soekarno selalu menolak perusahaan asing menancapkan kaki mereka di Papua. Pada perusahaan minyak asing yang sudah kadung beroperasi di Riau, Soekarno meminta jatah 60 persen untuk rakyat Indonesia.
Kekesalan mereka bertambah, Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia.
Sebutir peluru menghentikan langkah Kennedy. Kebijakan pengganti Kennedy langsung bertolak belakang. Indonesia pun makin jauh dari AS dan semakin mesra dengan Blok Timur yang berbau komunis.
Tragedi September 1965 menghancurkan Soekarno. Dia yang keras menolak modal asing, digantikan Soeharto.
Setelah dilantik, Soeharto segera meneken pengesahan Undang-undang Penanaman Modal Asing pada 1967.
Freepot menjadi perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Soeharto.
Ironisnya, pemerintah Indonesia hanya dapat jatah 1 persen. Kontras sekali dengan apa yang diperjuangkan Soekarno.
Sumber : Merdeka
pejwan bro
John Fitzgerald Kennedy (JFK), presiden Amerika Serikat ke-35 ini merupakan sahabat dekat Soekarno. Kedua pemimpin ini cocok bergaul. Hubungan Indonesia dan AS yang sempat renggang pada masa presiden Eisenhower, kembali membaik saat Kennedy berkuasa.
Saat Soekarno datang ke AS, Kennedy menyambutnya dengan hangat. Bahkan Kennedy memberi Soekarno kenang-kenangan sebuah helikopter. Kennedy pun berjanji akan mengunjungi Indonesia tahun 1964. Soekarno begitu gembira melihat tawaran persahabatan dari JFK.
Soekarno bahkan membangun sebuah paviliun khusus di Istana Negara. Bangunan itu rencananya akan dijadikan tempat Kennedy menginap saat di Jakarta. Sayang, Kennedy tak pernah menempati bangunan itu.
Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Berakhirlah hidup politikus cerdas itu. Kematian Kennedy masih menjadi misteri hingga saat ini.
"Kennedy berpikiran progresif. Ketika aku membicarakan masalah bantuan kami, dia mengerti. Dia setuju. Seandainya Presiden Kennedy masih hidup tentu kedua negara tak akan berseberangan sejauh ini," kata Soekarno menyesali tragedi ini dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams.
Sebagian pihak menilai pembunuhan Kennedy penuh nuansa politis. Apa hubungan Kennedy dengan penggalian emas PT Freeport?
Lisa Pease membeberkan hal itu dalam artikel berjudul 'JFK, Indonesia, CIA, and Freeport' di majalah Probe tahun 1996. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC.
Freeport ternyata sudah lama mengincar Papua. Tahun 1959, perusahaan Freeport Sulphur nyaris bangkrut karena tambang mereka di Kuba dinasionalisasi oleh Fidel Castro.
Dalam artikel itu disebut berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan.
Di tengah kondisi perusahaan yang terancam hancur itu pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur menemui Direktur Pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen.
Gruisen bercerita dirinya menemukan laporan penelitian di Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Disebutkan tembaga di gunung ini tak perlu susah-susah digali. Ibarat kata tinggal meraup, karena tembaga berada di atas tanah.
Wilson tertarik dan mulai mengadakan survei ke Papua. Dia setengah gila kegirangan karena menemukan gunung itu tak hanya berisi tembaga tapi emas! Ya, dia menemukan gunung emas di Papua.
Tahun 1960, suasana di Papua tegang. Soekarno berusaha merebut Papua dari Belanda lewat operasi militer yang diberi nama Trikora. Freeport yang mau menjalin kerjasama dengan Belanda lewat East Borneo Company pun belingsatan. Kalau Papua jatuh ke Indonesia bisa runyam urusannya. Mereka jelas tak mau kehilangan gunung emas itu.
Wilson disebutkan berusaha meminta bantuan John F Kennedy. Tapi si Presiden AS itu malah kelihatan mendukung Soekarno. John pula yang mengirimkan adiknya Bob Kennedy untuk menekan pemerintah Belanda agar tak mempertahankan Papua. JFK juga yang mengancam Belanda akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat.
Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II, terpaksa menurut.
Agaknya Belanda pun tak tahu ada gunung emas di Papua sehingga mereka menurut saja disuruh mundur oleh AS.
Kontrak Freeport pun buyar. Apalagi Soekarno selalu menolak perusahaan asing menancapkan kaki mereka di Papua. Pada perusahaan minyak asing yang sudah kadung beroperasi di Riau, Soekarno meminta jatah 60 persen untuk rakyat Indonesia.
Kekesalan mereka bertambah, Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia.
Sebutir peluru menghentikan langkah Kennedy. Kebijakan pengganti Kennedy langsung bertolak belakang. Indonesia pun makin jauh dari AS dan semakin mesra dengan Blok Timur yang berbau komunis.
Tragedi September 1965 menghancurkan Soekarno. Dia yang keras menolak modal asing, digantikan Soeharto.
Setelah dilantik, Soeharto segera meneken pengesahan Undang-undang Penanaman Modal Asing pada 1967.
Freepot menjadi perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Soeharto.
Ironisnya, pemerintah Indonesia hanya dapat jatah 1 persen. Kontras sekali dengan apa yang diperjuangkan Soekarno.
Sumber : Merdeka
pejwan bro

Quote:
Spoiler for Komeng Bermutu:
Quote:
Original Posted By bonekprdna►padahal udah banyak loh lulusan teknik perminyakan dan pertambangan tapi tetep aja dikuasain ma orang luar.
UUD 1945 pasal 33 berbunyi
"Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat"
lalu buat apa UUD 1945 ini dibuat kalo seperti itu. apa pemerintah nggak pernah tau isi pasal-pasal UUD?
tolong isi UUD 1945 ini ditaroh di pejwan.
UUD 1945 pasal 33 berbunyi
"Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat"
lalu buat apa UUD 1945 ini dibuat kalo seperti itu. apa pemerintah nggak pernah tau isi pasal-pasal UUD?
tolong isi UUD 1945 ini ditaroh di pejwan.
Quote:
Original Posted By ivanpaska►Yang bilang enakan jaman Soeharto berarti orang itu "GUOBLOK!!"
Maaf ane
kalo denger kata-kata itu keluar dari orang lain.
apa si kelebihannya?
Harga lebih murah?
ya iya lah..itu buat nutupin korupnya masa orde baru.
Soeharto (Alm) termasuk dalam sepuluh besar orang terkorup di dunia.
banyak kerja sama dengan negara lain yang lebih menguntungkan mereka dibanding Indonesia sendiri.
Zaman Soeharto (Alm):
1. Kebebasan orang lain di kekang terutama dalam menyampaikan pendapat.
2. Banyak perjanjian yang justru merugikan Indonesia di masa mendatang, sekarang udah terasa nih gimana efeknya kebijakannya saat beliau memimpin.
3. Terlalu banyak konspirasi, apalagi di dunia politik.
4. masih banyak lagi deh pokoknya..
Maaf gan no offense.
Ane sekedar mengambil inti dari literatur2 yang pernah ane baca.
Dan ane tau bagaimana bobrokny negara ini di masa dulu (Pasca Soekarno mundur).
Semoga Indonesia menajadi lebih baik ke depannya.


Maaf ane

apa si kelebihannya?
Harga lebih murah?
ya iya lah..itu buat nutupin korupnya masa orde baru.
Soeharto (Alm) termasuk dalam sepuluh besar orang terkorup di dunia.
banyak kerja sama dengan negara lain yang lebih menguntungkan mereka dibanding Indonesia sendiri.
Zaman Soeharto (Alm):
1. Kebebasan orang lain di kekang terutama dalam menyampaikan pendapat.
2. Banyak perjanjian yang justru merugikan Indonesia di masa mendatang, sekarang udah terasa nih gimana efeknya kebijakannya saat beliau memimpin.
3. Terlalu banyak konspirasi, apalagi di dunia politik.
4. masih banyak lagi deh pokoknya..
Maaf gan no offense.
Ane sekedar mengambil inti dari literatur2 yang pernah ane baca.
Dan ane tau bagaimana bobrokny negara ini di masa dulu (Pasca Soekarno mundur).
Semoga Indonesia menajadi lebih baik ke depannya.


Quote:
Original Posted By takeshi.hongo►Masih ada yang bilang lebih enak jaman suharto??
Papua itu dijual ama suharto ke Amerika, bahkan UU Penanaman Modal Asing itu dibuat untuk kepentingan Amerika di Papua.
Entah gimana lagi caranya bisa ngembaliin Freeport ini jadi milik Indonesia lagi..
Papua itu dijual ama suharto ke Amerika, bahkan UU Penanaman Modal Asing itu dibuat untuk kepentingan Amerika di Papua.
Entah gimana lagi caranya bisa ngembaliin Freeport ini jadi milik Indonesia lagi..
Quote:
Original Posted By bocah.imuth►komnas ham pada molor ...
presiden nya galau ....
mustinya 90 : 10
kita 90 persen, heran gw, ko pada ga pake akal ama hati ya pejabat sini ...
rakyat selalu di nomor duakan ...
emang butuh pemimpin yang diktator dan pro rakyat ga takut asing dan siap buat pasang badan untuk rakyat bukannya rakyat yang pasang badan buat presiden ...
presiden nya galau ....
mustinya 90 : 10
kita 90 persen, heran gw, ko pada ga pake akal ama hati ya pejabat sini ...
rakyat selalu di nomor duakan ...
emang butuh pemimpin yang diktator dan pro rakyat ga takut asing dan siap buat pasang badan untuk rakyat bukannya rakyat yang pasang badan buat presiden ...
Quote:
Original Posted By osmondmandagi►gak ada harganya nyawa pekerja kita dimata pemerintah di jakarta , APALAGI CUMAN ORANG PAPUA, EXPENDABLE GAN
Quote:
Original Posted By c0ma►Biasa gan, deal2 para penguasa.. Makin kaya aja tuh orang amrik, keruk emas di indonesia.
Cadangan emas Freeport 2.418 ton emas atau setara Rp 1.329 triliun..
Kalo ditulis manual Rp 1.329.000.000.000.000,00 (bener gak y)
Cadangan emas Freeport 2.418 ton emas atau setara Rp 1.329 triliun..
Kalo ditulis manual Rp 1.329.000.000.000.000,00 (bener gak y)
Quote:
Original Posted By rhozo87►[size="6"][FONT="Impact"]krn freeport ATM nya pemerintah indon...makanya mreka ga brani hukum!!!




Quote:
Original Posted By stoving►pengurus negara kampret ,,yg punya minyak doang jadi negara kaya,, kita punya gunung emas malah rakyat miskin

Quote:
Original Posted By .frestea.►A njing ni pemerintah, masak cuma dapet 1%, menidng di kelola sendiri
putra bangsa juga sanggup dan lebih pinter dari amrik.
putra bangsa juga sanggup dan lebih pinter dari amrik.

Quote:
Original Posted By kesatriasenja►kalau ada calon presiden yg berani mengusir prusahaan asing (freeport dan newmont) ane bakal pilih gan,,
soalnya indonesia cuma dapat 1% , gile bener gak tuh gan... bayangkan berapa keuntungan 99% yang dibawa keluar negeri..
ane yakin 1000000% para pemuda pemudi dan prusahaan lokal pasti bisa mengelolanya gan.. jd gak perlu pakai perusahaan asing segala...
KORUPSI...KORUPSI... apa gak mikir tuh para pejabat...
soalnya indonesia cuma dapat 1% , gile bener gak tuh gan... bayangkan berapa keuntungan 99% yang dibawa keluar negeri..
ane yakin 1000000% para pemuda pemudi dan prusahaan lokal pasti bisa mengelolanya gan.. jd gak perlu pakai perusahaan asing segala...
KORUPSI...KORUPSI... apa gak mikir tuh para pejabat...
Quote:
Original Posted By belatung kuda►mungkin dari awalnya udah ngga jelas gan kontrak karyanya, trs uud minerba pada waktu itu masih lemah jadi gini deh.. setau ane emg freeport ini pajaknya buat negara kita ngga memenuhi kriteria, dibawah std yg ditentuin, tapi bingung kenapa msh boleh ber operasi, mungkin ada dana lain yg msk ke oknum juga, yah ngga tau jg deh..
pada jaman itu juga, setau ane negara kita ngga punya alat2 yg mumpuni buat jalanin usaha pertambangan, cuma SDA nya aja yg melimpah, jadi yaa semua dikelola sama negara asing.. tapi kalo jaman skrg menurut ane sih udah bisa, apalagi didukung sama SDM yg makin baik, udah banyak bgt engineer2 indonesia yang berkualitas internasional.. bravo engineer2 Indonesia!!
pada jaman itu juga, setau ane negara kita ngga punya alat2 yg mumpuni buat jalanin usaha pertambangan, cuma SDA nya aja yg melimpah, jadi yaa semua dikelola sama negara asing.. tapi kalo jaman skrg menurut ane sih udah bisa, apalagi didukung sama SDM yg makin baik, udah banyak bgt engineer2 indonesia yang berkualitas internasional.. bravo engineer2 Indonesia!!
Quote:
Original Posted By kamijo69►berhubung ane kuliah di jurusan ini mau coba komen ah,
Memang seharusnya bentuk perjanjiannya dirubah, biar posisi di Indonesia sebagai pemilik bahan galian lebih diuntungkan. Sekarang kan bentuknya masih Kontrak Karya, hasil dari UU No 11 tahun 1967. Dalam kontrak karya, baik Indonesia maupun Freeport sama kuat posisinya. Kalau mau merubah isinya, kedua belah pihak harus setuju. Satu gak setuju, ya gak bisa dirubah. berhubung Freeport perpanjang KK-nya, kira2 baru habis tahun 2027 (setau ane KK-nya 30 tahun, kalau KK pertama habis tahun 1997, KK kedua baru habis kira2 2027
).
Walau UU Minerba udah terbit yang baru yaitu UU No.4 2009 yg isinya gak ada lagi namanya Kontrak Karya, tapi adanya IUP (Izin Usaha Pertambangan, negara sebagai pemilik bisa mencabut izinnya), tapi kontrak yang udah keburu ditandatanganin ya harus dihabisin dulu. Kita gak bisa memaksa Freeport buat mengubah bentuk perjanjiannya. Mereka udh punya izin resmi dan bisa ngelapor ke Mahkamah Internasional kalau ada apa2. Mahkamah Internasional cuma ngeliat isi dalam KK, gak ngeliat faktor lain macam freeport bikin Indonesia miskin, dll. Yang jelas posisi kita pasti kalah.
Jadi, tidak segampang membalikkan telapak tangan buat renegosiasi.
Jadi inget kata2 profesor ane waktu kuliah :
"Sewaktu Freeport ingin dapet izin di Eastberg tahun 60-an, mereka dianggap gila dan gak waras. Perusahaan mana yang ingin nambang di tengah pulau, dimana akses dari dan keluar susahnya setengah mati buat zaman itu."
tapi hasilnya, hoalahhh ternyata sampai sekarang gak abis2, mereka juga dahulu cuma mendaftarkan tembaganya aja. Jadi emas dan peraknya gak kena royalti
, skrng udh didaftarin, tp ya begitu cuma 1%, memang tidak adil rasanya
tapi ya mengingat tahun 60-an, ahli2 geologi dan tambang kita belum mampu buat mengolahnya (dosen2 en profesor ane masih bocah2 waktu itu), ya dikasih ke luar, dan nyeseknya hasilnya malah kyk gini
ya semoga Pemerintah mencari jalan keluar yang terbaik
Memang seharusnya bentuk perjanjiannya dirubah, biar posisi di Indonesia sebagai pemilik bahan galian lebih diuntungkan. Sekarang kan bentuknya masih Kontrak Karya, hasil dari UU No 11 tahun 1967. Dalam kontrak karya, baik Indonesia maupun Freeport sama kuat posisinya. Kalau mau merubah isinya, kedua belah pihak harus setuju. Satu gak setuju, ya gak bisa dirubah. berhubung Freeport perpanjang KK-nya, kira2 baru habis tahun 2027 (setau ane KK-nya 30 tahun, kalau KK pertama habis tahun 1997, KK kedua baru habis kira2 2027

Walau UU Minerba udah terbit yang baru yaitu UU No.4 2009 yg isinya gak ada lagi namanya Kontrak Karya, tapi adanya IUP (Izin Usaha Pertambangan, negara sebagai pemilik bisa mencabut izinnya), tapi kontrak yang udah keburu ditandatanganin ya harus dihabisin dulu. Kita gak bisa memaksa Freeport buat mengubah bentuk perjanjiannya. Mereka udh punya izin resmi dan bisa ngelapor ke Mahkamah Internasional kalau ada apa2. Mahkamah Internasional cuma ngeliat isi dalam KK, gak ngeliat faktor lain macam freeport bikin Indonesia miskin, dll. Yang jelas posisi kita pasti kalah.
Jadi, tidak segampang membalikkan telapak tangan buat renegosiasi.
Jadi inget kata2 profesor ane waktu kuliah :
"Sewaktu Freeport ingin dapet izin di Eastberg tahun 60-an, mereka dianggap gila dan gak waras. Perusahaan mana yang ingin nambang di tengah pulau, dimana akses dari dan keluar susahnya setengah mati buat zaman itu."
tapi hasilnya, hoalahhh ternyata sampai sekarang gak abis2, mereka juga dahulu cuma mendaftarkan tembaganya aja. Jadi emas dan peraknya gak kena royalti

tapi ya mengingat tahun 60-an, ahli2 geologi dan tambang kita belum mampu buat mengolahnya (dosen2 en profesor ane masih bocah2 waktu itu), ya dikasih ke luar, dan nyeseknya hasilnya malah kyk gini

ya semoga Pemerintah mencari jalan keluar yang terbaik

Spoiler for saksi yang kerja di pertambangan:
Quote:
Original Posted By yukirinakb48►tidak ada yang bisa diperbuat oleh indonesia terhadap freeport
kita hanya bisa menunggu kontraknya habis
waktu ane TA disana pun, sungguh ironi melihat masyarakat asli tembagapura yang tidak mendapatkan fasilitas sebaik karyawan, padahal karyawan menumpang disana kepada mereka. Mereka mendapatkan makanan bak binatang yang tidak terjamin kebersihan nya, tempat tinggal mereka dipindahkan dari kamp para karyawan freeport, ke daerah lebih rendah yang notaben nya dekat aliran sungai, dan sering meluap banjir.
ane pun jd sedih ada salah satu orang yang ane pernah berbincang dan menjadi orang bertukar pikiran sewaktu ane disana, menjadi korban. Pray for Muthadim Ahmad
kita hanya bisa menunggu kontraknya habis

waktu ane TA disana pun, sungguh ironi melihat masyarakat asli tembagapura yang tidak mendapatkan fasilitas sebaik karyawan, padahal karyawan menumpang disana kepada mereka. Mereka mendapatkan makanan bak binatang yang tidak terjamin kebersihan nya, tempat tinggal mereka dipindahkan dari kamp para karyawan freeport, ke daerah lebih rendah yang notaben nya dekat aliran sungai, dan sering meluap banjir.

ane pun jd sedih ada salah satu orang yang ane pernah berbincang dan menjadi orang bertukar pikiran sewaktu ane disana, menjadi korban. Pray for Muthadim Ahmad

Quote:
Original Posted By joblue►
ane kerja di coal mining gan, sdikit nambahin
orang dianaker / orang esdm / dan dinas" yg berhubungan dgn tambang kalo ketambang itu minta amplop aja gan
jadi klo ada temuan" maka perusahaan akan kasih amplop biar cepet kelar temuan" dari mereka itu
ane kerja di coal mining gan, sdikit nambahin
orang dianaker / orang esdm / dan dinas" yg berhubungan dgn tambang kalo ketambang itu minta amplop aja gan
jadi klo ada temuan" maka perusahaan akan kasih amplop biar cepet kelar temuan" dari mereka itu
Spoiler for yang paling nyesek:
Quote:
Original Posted By ipodev►Freeport adalah hadiah yang nyata dari kebodohan masa lalu dan pemerintahan masa lalu (dan sekarang juga )..
dan akan menjadi hadiah . selama reformasi di Indonesia belum (sedikit) bener
Oh Indonesia Tanah Air ku
Tanah dan air sudah bukan milik rakyat seutuhnya ..
dan akan menjadi hadiah . selama reformasi di Indonesia belum (sedikit) bener
Oh Indonesia Tanah Air ku
Tanah dan air sudah bukan milik rakyat seutuhnya ..
Quote:
Original Posted By holyrabbit►pemerintah indonesianya aja yg kelewat busuk dari jaman orba dulu.
kekayaan orang indonesia diserahin ke orang bule utk ditambang emas, trus dijual masuk indonesia lagi dengan harga mahal..kan tolol bgt.
ky kasus minyak bumi, minyak bumi indonesia itu bagus, tp pertamina ga bisa membuat bensin-avtur dan kawan2nya sendiri, jd djual dulu keluar, trus indonesia beli lagi bensin-avtur yg kadarnya jelek buat mobil2 di indonesia..
cape liatnya, sampe kiamat jg ga akan pernah bisa bener..
masa kontrak tambang sampe puluhan tahun di jayapura, pas uda pertengahan tambangnya di cek masi bnyk hasil buminya, minta perpanjang..tololnya dikasi ijin perpanjang lg..hadeh
kekayaan orang indonesia diserahin ke orang bule utk ditambang emas, trus dijual masuk indonesia lagi dengan harga mahal..kan tolol bgt.
ky kasus minyak bumi, minyak bumi indonesia itu bagus, tp pertamina ga bisa membuat bensin-avtur dan kawan2nya sendiri, jd djual dulu keluar, trus indonesia beli lagi bensin-avtur yg kadarnya jelek buat mobil2 di indonesia..
cape liatnya, sampe kiamat jg ga akan pernah bisa bener..
masa kontrak tambang sampe puluhan tahun di jayapura, pas uda pertengahan tambangnya di cek masi bnyk hasil buminya, minta perpanjang..tololnya dikasi ijin perpanjang lg..hadeh
Quote:
Original Posted By cowboyindonesia►ITU PERPANJANGAN KONTRAK KARYA KALO NGA SALAH SAMPE 90 TAHUN YA.....
PARAH...

PARAH...

Quote:
Original Posted By fantamelon►PLASADANA.COM - Kendati investigasi penyebab longsornya terowongan milik perusahaan pertambangan asal Amerika, Freeport Indonesia masih berjalan, pemerintah mempersilakan perusahaan itu mulai produksi kembali.
Informasi ini disampaikan oleh Eko Gunaro dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kepada Reuters. Kata dia, yang tidak boleh di operasikan hanya produksi bawah tanah. Di atas sudah boleh.
Bencana longsor di tambang Freepor menewaskan 28 pekerja. Operasional perusahaan ini sempat ditutup untuk dilakukan penyelidikan oleh tim investigasi.
Di tengah masih berjalannya penyelidikan, diam-diam, pemerintah sudah mengizinkan perusahaan tambang tersebut untuk beroperasi kembali.
Manajemen Freeport yang dikonfirmasi Reuters tidak ada yang bersedia memberikan keterangan tentang masalah ini.
Sementara Virgo Solossa, Keua Serikat Pekerja Freeport Indonesia menegaskan, "masalah keamanan adalah prioritas kami."
Karena itulah, dia menyatakan tidak mungkin memberikan izin produksi kembali produksi di pertambangan terbuka, semetara fasilitas bawah tanah masih tidak boleh. Sebab terowongan itu digunakan sebagai sarana transportasi bijih tambang ke pabrik.
"Jadi pernyataan pemerintah itu membingungkan," tandasnya.
Ada apa di balik izin yang tergesa-gesa ini?
Penulis: Hikmatul Adrianto
Sumber
Informasi ini disampaikan oleh Eko Gunaro dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kepada Reuters. Kata dia, yang tidak boleh di operasikan hanya produksi bawah tanah. Di atas sudah boleh.
Bencana longsor di tambang Freepor menewaskan 28 pekerja. Operasional perusahaan ini sempat ditutup untuk dilakukan penyelidikan oleh tim investigasi.
Di tengah masih berjalannya penyelidikan, diam-diam, pemerintah sudah mengizinkan perusahaan tambang tersebut untuk beroperasi kembali.
Manajemen Freeport yang dikonfirmasi Reuters tidak ada yang bersedia memberikan keterangan tentang masalah ini.
Sementara Virgo Solossa, Keua Serikat Pekerja Freeport Indonesia menegaskan, "masalah keamanan adalah prioritas kami."
Karena itulah, dia menyatakan tidak mungkin memberikan izin produksi kembali produksi di pertambangan terbuka, semetara fasilitas bawah tanah masih tidak boleh. Sebab terowongan itu digunakan sebagai sarana transportasi bijih tambang ke pabrik.
"Jadi pernyataan pemerintah itu membingungkan," tandasnya.
Ada apa di balik izin yang tergesa-gesa ini?
Penulis: Hikmatul Adrianto
Sumber
Quote:
Original Posted By onta.seksi►Sejak Soeharto negeri ini sudah di jual kepada berbagai pihak terutama Amerika dan kroninya. Sekarang diperparah lagi karena nyawa manusia (pekerja di Freeport) tidak terlalu berharga lagi.
Dan pemerintah Indonesia tidak punya nyali untuk menghukum perusahaan yang membunuh warganya sendiri dinegeri sendiri pula.
Setelah Papua dirusak, mereka kini masuk ke Kalimantan untuk mengeruk hasil alam Pulau itu.
Dan cucu cicit kita akan gigit jari jika terus dibiarkan. Dicari Presiden Indonesia yang berani mengakhiri atau menasinalisasi semua perusahaan tambang dan migas di Indonesia. Tidak perlu ditendang keluar.
Taro di pejwan kalo berkenan...
Dan pemerintah Indonesia tidak punya nyali untuk menghukum perusahaan yang membunuh warganya sendiri dinegeri sendiri pula.
Setelah Papua dirusak, mereka kini masuk ke Kalimantan untuk mengeruk hasil alam Pulau itu.
Dan cucu cicit kita akan gigit jari jika terus dibiarkan. Dicari Presiden Indonesia yang berani mengakhiri atau menasinalisasi semua perusahaan tambang dan migas di Indonesia. Tidak perlu ditendang keluar.
Taro di pejwan kalo berkenan...
Spoiler for sumber:
Diubah oleh afani.faris 29-05-2013 21:37
0
38.8K
Kutip
478
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan