fadzlicious
TS
fadzlicious
Derby Della Capitale, Derby Terpanas Italia yang Gak Hanya Soal Sepakbola.
Bukti No Repost

Spoiler for norepost:


Assalamualaikum dan Selamat pagi agan dan aganwati semua.
Kemarin kalo ente menyaksikan final Coppa Italia pasti tau dong siapa yang masuk final dan akhirnya jadi juara? dan yak! Final Coppa Italia menghadirkan S.S Lazio vs A.S Roma.

Spoiler for derby:


Tapi apakah agan tau bahwa derby ini adalah derby terpanas di seantero negeri Italia? Bahkan Derby ini mengalahkan derby Della Madoninna (AC Milan vs Inter Milan) dan Derby Della Mole ( Juventus vs Torino).

Hal ini dikarenakan derby Della Capitale adalah tidak hanya soal Sepakbola, melainkan sudah menjalar ke Faham Fasisme dan Sosialis Demokrasi yang dianut oleh supporter mereka.

Curva Nord, Lazio.

Spoiler for fans:


Spoiler for fans:


Spoiler for fans:


Spoiler for fans:


Gambar di atas adalah fans Lazio yang terkenal sangat fanatik. Berbagai hukuman sudah mereka dapatkan karena kerusuhan bahkan pembunuhan. Suporter Lazio adalah suporter penganut aliran sayap kanan yakni Fasisme yang mengacu pada Benito Musolini dan Hitler. Bahkan ketika Tottenham menghadapi Lazio di Europa League 2012, fans Tottenham yang ketika itu sedang berada di sebuah bar di kota Roma diserbu dan ditusuk oleh fans Lazio. Alasannya jelas, bukan soal sepakbola. Tetapi Tottenham adalah klub yang basis massanya adalah orang Yahudi. Seperti kita ketahui, Yahudi adalah musuh dari Hitler dkk.

Spoiler for stabbed:


Curva Sud, Roma.

Spoiler for fans:


Spoiler for fans:


Spoiler for fans:


Spoiler for fans:


Kerusuhan Derby Della Capitale

Spoiler for riot:


Dua insiden ekstrim telah meninggalkan jejak buruk pada sejarah derby ini. Pada tahun 1979, seorang pendukung Lazio, Vincenzo Paparelli dipukul di bagian mata dan terbunuh oleh mercon yang ditembakkan oleh seorang pendukung Rioma dari ujung stadion. Ia menjadi korban tewas pertama akibat kekerasan di sepak bola Italia, pada derby berikutnya para ultras Lazio membalas dengan membunuh fans Rioma.Pada tahun 2004 sebuah peristiwa yang tak terduga terjadi ketika pendukung ultras Rioma memaksa permainan untuk ditunda setelah tersebar desas-desus palsu bahwa seorang anak telah dibunuh oleh polisi sebelum awal permainan.
Dalam derby terakhir pada bulan Desember 2009 musim lalu, wasit juga terpaksa harus menghentikan pertandingan selama sekitar tujuh menit pada saat pertandingan masih berjalan 13 menit di babak pertama. Pemicunya adalah kembang api yang dilemparkan ultras Lazio ke dalam lapangan.

Rivalitas Abadi yang Sudah Terlanjur Menjadi Budaya

Spoiler for derby:


Spoiler for derby:


Spoiler for derby:


Penduduk Roma sepertinya ingin mengatakan kepada dunia bahwa Derby della Capitale lebih dari sekedar permainan. Klub AS Roma didirikan sebagai hasil penggabungan dari tiga tim, Roman, Alba-Audace dan Fortitudo, yang merupakan perintah dari rezim fasis yang berkuasa dan diprakarsai oleh Italo Foschi. Hal itu disengaja oleh diktator fasis Benito Mussolini untuk membuat sebuah klub asal Roma yang kuat untuk menantang dominasi klub utara. Namun berkat pengaruh salah satu Jendral Fasis, Giorgio Vaccaro, Lazio memberanikan diri menjadi satu-satunya tim utama dari Roma yang menolak merger tersebut, yang kemudian membuat semacam persaingan dengan AS Roma dari tahun ke tahun.
Pertandingan pertama antara kedua tim diselenggarakan pada tanggal 8 Desember 1929 dan Roma berhasil keluar sebagai juaranya dan persaingan dengan cepat tumbuh di antara kedua tim. Sebenarnya penggemar kedua tim memiliki kesamaan yang dasar yaitu sangat membenci arogansi tim utama Italia bagian utara. Namun karena fakta bahwa Lazio dan Rioma tidak banyak memenangkan piala dibandingkan dengan raksasa dari utara, maka derby ini seperti menjadi pelampiasan bagi mereka untuk membuktikan siapa yang paling dominan di ibukota. Ketidakmampuan mereka untuk dominan di Italia dialihkan untuk menguasai Roma.

Pandangan kedua pendukung yang sempit semakin memperpanas persaingan. Mereka menganggap pertandingan ini sebagai pertempuran antara dua klub untuk memperjuangkan hak untuk mewakili kota-kota di seluruh negara. Bahkan pada tahun 2010, ketika itu A.S Roma sedang bersaing sengit dengan Inter Milan dalam memperebutkan Scudetto Serie A, Supporter Lazio meminta klub diluar batas kewajaran, meminta Lazio untuk mengalah dari Inter Milan! Padahal ketika itu Lazio sedang berada di papan bawah, hanya terpaut 4 poin dari zona degradasi. Alih-alih mendukung klub untuk bermain penuh semangat untuk dapat poin, mereka malah meminta timnya untuk kalah. Alasannya hanya satu, agar Roma tidak mendapatkan Scudetto. Fernando Muslera yang ketika itu menjadi penjaga gawang dibuatkan spanduk bertuliskan "Jika sampai menit ke 80 Lazio menang, kami akan menyerbu ke lapangan!, Nando!" "biarkan bola melewatimu, dan kami akan tetap menyayangimu"! dan kemudian ada juga spanduk untuk Striker Lazio asal Argentina, Mauro Zarate yang bertuliskan "Zarate, satu gol saja kau cetak, kami paketkan kau ke Buenos Aires!". Pada akhirnya Lazio pun bermain seperti orang bingung dan benar-benar kalah waktu itu dan Inter berhasil mendapatkan Scudetto. Alih-alih meratapi kekalahan, suporter Lazio pun malah berpesta untuk 'kekalahan' Lazio sambil membentangkan spanduk yang isinya mengejek A.S Roma bahwa perburuan scudetto telah usai. Ya, Roma Kalah. Berbagai kecaman pun datang kepada Lazio termasuk dari Presiden Roma sendiri yang menyebut fans lazio anti fairplay. Bahkan Jose Mourinho yang ketika itu membesut Inter Milan hanya geleng-geleng kepala sambil berucap "saya belum pernah melihat pertandingan semacam ini". Terkadang sepakbola memang diluar batas nalar.

Quote:


Selain itu, penyebab lainnya adalah mengenai asal usul kedua tim. Lazio yang didirikan di distrik Prati pada awalnya berlatih dan bermain di lapangan Rondinella. Sedangkan Roma mulai bermain di Motovelodromo Appio dan kemudian ketika stadion baru mereka selesai dibangun, mereka pindah ke sekitar Testaccio. Hal ini membuat pernyataan ironis, yang dikenal sebagai Sfottò, yang berbicara pada asal usul pendukung kedua tim. Laziale dianggap sebagai orang luar karena mereka diduga berasal dari luar kota Roma. Namun mereka menjawabnya dengan menyatakan bahwa Lazio masuk ke Roma pada tahun 1900, lebih cepat dari AS Rioma yang baru didirikan pada tahun 1927.
Derby Roma juga telah menjadi tempat aksi yang berkaitan dengan politik, sosial dan ekonomi dari beberapa basis pendukung. Kelompok ultras Lazio sering menggunakan swastika dan simbol fasis di spanduk mereka dan mereka telah memperlihatkan perilaku rasis dalam beberapa kesempatan selama pertandingan. Terutama pada derby musim 1998-99 ketika Laziale membentangkan sebuah spanduk berukuran 50 meter bertuliskan, “Auschwitz is your town, the ovens are your houses”. Pemain berkulit hitam dari Roma adalah sasaran dari perilaku rasis dan ofensif tersebut.
Sebuah banner kelompok ultras Lazio juga pernah memajang tulisan “Team of blacks followed by Jews” untuk membalas kelompok ultras Roma yang sebelumnya mengejek dengan tulisan “Team of sheep followed by shepherds”. Pada tahun 2000 pendukung Lazio menunjukkan dukungan mereka untuk kelompok nasionalis Serbia dan penjahat perang Arkan.
Secara resmi, pihak klub telah menjauhkan diri dari pendukung-pendukung semacam ini, yang membentuk kelompok-kelompok minoritas bergaris keras, dan berjuang untuk memerangi tindakan-tindakan mereka yang merugikan.

Di kota Roma sendiri juga ada pemahaman bahwa kedua suporter dari Lazio maupun A.S Roma tidak bisa memakai jersey di kota mereka sendiri kecuali saat pertandingan berlangsung. Dan menjelang derby kemarin, walaupun sudah mendapat himbauan dari pemerintah, saking tetep "ngeyelnya" fans menjelang final Derby kemarin Daniele De Rossi sampai harus mengadakan konferensi pers dan meminta supporter Roma untuk tidak membawa pisau ke stadion! wow!

Quote:


Spoiler for menerima:


Spoiler for menolak:
Diubah oleh fadzlicious 27-05-2013 05:26
0
3.9K
13
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan