Kaskus

News

cow.shakeAvatar border
TS
cow.shake
|Tambah Puyeng dgn Kasus Korupsi BJB| Anis Matta Disebut Terima Miliaran Rupiah
Senin, 27 Mei 2013 | 10:47 WIB
Anis Matta Disebut Terima Miliaran Rupiah



TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka pembobol Bank Jabar Banten, Yudi Setiawan, membeberkan ke mana saja uangnya mengalir. Di antaranya, dia mengaku menyerahkan duit Rp 8,82 miliar untuk Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta--kini menjabat Presiden PKS.

Menurut Yudi, dana yang diberikan melalui Ahmad Fathanah untuk memuluskan proyek yang akan digarapnya di sejumlah kementerian. "Pemberian uang kepada Anis melalui Fathanah untuk alokasi anggaran yang merupakan jatah PKS," kata Yudi kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Dia melanjutkan, "Jatah anggaran itu sudah dikomunikasikan dulu dengan Luthfi Hasan Ishaaq." Luthfi juga menjadi tersangka kasus suap izin impor daging sapi. Setelah ditahan KPK pada akhir Januari lalu, Luthfi mundur sebagai Presiden PKS dan digantikan Anis Matta.

Catatan Yudi menyebutkan, duit untuk Anis ditransfer melalui Fathanah sebanyak tujuh kali pada 21-29 September 2012. Jumlah paling kecil Rp 600 juta dan terbanyak Rp 1,74 miliar.

Sumber Tempo di Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan duit itu tak langsung mengalir ke Anis. Fathanah diduga memberikan duit itu melalui Saldi Matta, adik Anis. Karena itulah, kata sumber ini, komisi antikorupsi pada 7 Mei lalu memeriksa Saldi.

|Tambah Puyeng dgn Kasus Korupsi BJB| Anis Matta Disebut Terima Miliaran Rupiah


|Tambah Puyeng dgn Kasus Korupsi BJB| Anis Matta Disebut Terima Miliaran Rupiah

[Pengacara Eben menunjukkan foto pertemuan Luthfi dan Fathanah dengan Yudi Setiawan (GATRAnews/Iwan Sutiawan)]


Sebelumnya, Yudi mengatakan Luthfi pernah menemuinya di kantornya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, untuk membicarakan target pencarian dana Rp 2 triliun untuk PKS. Target itu direncanakan didapat melalui penggarapan proyek di tiga kementerian.

Merasa didukung petinggi PKS, Yudi-kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, karena tersangkut korupsi proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala-mengikuti tender.

Saat itulah, kata Yudi, para petinggi PKS mulai meminta duit. Salah satunya, melalui Fathanah, Yudi pernah memberikan US$ 30 ribu yang akan diserahkan kepada Anis. Duit itu rencananya digunakan untuk mengisi kas partai yang tengah kosong.

Pengacara Fathanah, Ahmad Rozi, pada Jumat pekan lalu mengatakan kliennya belum bercerita tentang duit yang diberikan untuk Anis. Sedangkan Saldi, setelah diperiksa KPK, mengaku pernah menerima Rp 50 juta dari Fathanah.

"Dikirim ke rekening pribadi karena dia utang Rp 50 juta," kata Saldi, yang mengaku dekat dengan Fathanah. Saldi membantah jika disebut menjadi perantara Anis untuk menerima duit dari Fathanah.


Kuasa hukum Luthfi, M. Assegaf, mengaku belum menanyakan ihwal keterkaitan itu kepada kliennya. "Perlu diketahui, banyak informasi yang justru kami tanyakan setelah mendapat informasi dari wartawan, seperti yang Anda tanyakan," katanya kemarin.

Anis Matta juga mengelak. Dia menganggap pernyataan Yudi tak benar. "Saya bahkan tak kenal siapa itu Yudi. Semua itu tidak benar," katanya Jumat pekan lalu. Anis yakin Yudi tak pernah memberikan sumbangan untuk partainya. Anis mengaku sudah menjelaskan soal tuduhan Yudi itu kepada penyidik KPK.

Code:
http://www.tempo.co/read/news/2013/05/27/063483435/Anis-Matta-Disebut-Terima-Miliaran-Rupiah



Mahar Rp 8 M, Anis Matta Bisa Tersangka
Senin, 27/05/2013 | 10:52 WIB



JAKARTA – Satu per satu para petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terseret dalam pusaran korupsi impor sapi di Kementerian Pertanian (Kementan). Presiden PKS yang baru, Anis Matta dikabarkan menjadi bidikan selanjutnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tudingan keterlibatan ditegaskan oleh tersangka pembobol Bank Jabar Banten dan Bank Jatim, Yudi Setiawan. Dia mengaku menyerahkan duit Rp 8,82 miliar untuk Anis Matta yang saat itu masih menjabat Sekretaris Jenderal PKS. Uang itu sebagai ‘mahar’ memuluskan proyek di Kementerian.

Bila terbukti, ini akan menjadi sejarah baru, ketua umum partai politik (Parpol) secara berturut-turut masuk bui akibat korupsi. Seperti diketahui, Presiden PKS sebelumnya, Luthfi Hasan Ishaq menjadi tersangka dan ditahan akibat ‘badai sapi ‘ ini.

Sementara, Senin (27/5) pagi ini, untuk ketiga kalinya KPK kembali memeriksa Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin. Hilmi sudah tiba di gedung KPK sekitar pukul 08.50. Hilmi yang mengenakan baju muslim putih dan kopiah putih itu datang didampingi sejumlah stafnya. Seperti pada pemeriksaan sebelumnya, Hilmi menolak berkomentar saat dicecar sejumlah pertanyaan. Dalam pemeriksaan sebelumnya, Hilmi mengaku sempat dikonfirmasi terkait rekaman pembicaraan Fathanah dengan seseorang terkait penambahan kuota impor daging untuk PT Indonesiauna Utama.

"Yang untuk ke Anis Matta perlu didalami dan sedang didalami," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Jakarta, Senin (27/5). Menurut Busyro, keterangan Anis akan dibandingkan dengan bukti lain, seperti saksi, surat-surat maupun rekaman. Terutama terkait sertifikat tanah istri pertamanya yang ditemukan dalam mobil Fathanah saat tangkap tangan Januari lalu. Sebelumnya, dalam laporan hasil analisis (LHA) transaksi keuangan dari PPATK menyebut adanya dugaan aliran dana dari Fathanah ke sejumlah elit PKS

Sebelumnya Yudi mengatakan dana untuk Anis diserahkan melalui Ahmad Fathanah untuk memuluskan proyek yang akan digarapnya di sejumlah kementerian. “Pemberian uang kepada Anis melalui Fathanah untuk alokasi anggaran yang merupakan jatah PKS,” kata Yudi dikutip dari tempo.co.

Dia melanjutkan, “Jatah anggaran itu sudah dikomunikasikan dulu dengan Luthfi Hasan Ishaaq.” Luthfi juga menjadi tersangka kasus suap izin impor daging sapi. Setelah ditahan KPK pada akhir Januari lalu, Luthfi mundur sebagai Presiden PKS dan digantikan Anis Matta.

Catatan Yudi menyebutkan, duit untuk Anis ditransfer melalui Fathanah sebanyak tujuh kali pada 21-29 September 2012. Jumlah paling kecil Rp 600 juta dan terbanyak Rp 1,74 miliar.

Sumber di KPK menyebutkan duit itu tak langsung mengalir ke Anis. Fathanah diduga memberikan duit itu melalui Saldi Matta, adik Anis. Karena itulah, kata sumber ini, komisi antikorupsi pada 7 Mei lalu memeriksa Saldi.

Sebelumnya, Yudi mengatakan Luthfi pernah menemuinya di kantornya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, untuk membicarakan target pencarian dana Rp 2 triliun untuk PKS. Target itu direncanakan didapat melalui penggarapan proyek di tiga kementerian.

Merasa didukung petinggi PKS, Yudi--kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Teluk Dalam, Banjarmasin, Kalimantan Selatan karena tersangkut korupsi proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala--mengikuti tender.

Saat itulah, kata Yudi, para petinggi PKS mulai meminta duit. Salah satunya, melalui Fathanah, Yudi pernah memberikan 30 ribu dollar (Rp 291 juta) yang akan diserahkan kepada Anis. Duit itu rencananya digunakan untuk mengisi kas partai yang tengah kosong.

Yudi Setiawan, pemilik PT Cipta Inti Parmindo juga mengakomodasi permintaan pembayaran tiket Luthfi bersama 30 anggota Fraksi PKS yang berkunjung ke Istanbul, Turki, senilai Rp1 miliar pada 29 September 2012. Sehingga total jeneral uang PT Cipta yang mengalir ke tokoh-tokoh PKS tersebut berjumlah Rp16,685 miliar.

Pengacara Fathanah, Ahmad Rozi, mengatakan kliennya belum bercerita tentang duit yang diberikan untuk Anis. Sedangkan Saldi, setelah diperiksa KPK, mengaku pernah menerima Rp 50 juta dari Fathanah.“Dikirim ke rekening pribadi karena dia utang Rp 50 juta,” kata Saldi, yang mengaku dekat dengan Fathanah. Saldi membantah jika disebut menjadi perantara Anis untuk menerima duit dari Fathanah.

Kuasa hukum Luthfi, M. Assegaf, mengaku belum menanyakan ihwal keterkaitan itu kepada kliennya. "Perlu diketahui, banyak informasi yang justru kami tanyakan setelah mendapat informasi dari wartawan, seperti yang Anda tanyakan," katanya kemarin.

Anis Matta juga mengelak. Dia menganggap pernyataan Yudi tak benar. “Saya bahkan tak kenal siapa itu Yudi. Semua itu tidak benar,” katanya pekan lalu. Anis yakin Yudi tak pernah memberikan sumbangan untuk partainya. Anis mengaku sudah menjelaskan soal tuduhan Yudi itu kepada penyidik KPK.

Code:
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=7b9f897b9f38f1771c684dc1742b0a04&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c


emoticon-CoolSebaiknya memang KPK juga mengambilalih kasus korupsi BJB ini dari Kejagung. Apalagi Fathanah dan Elda juga jelas terlibat dalam kasus korupsi BJB ini.
Diubah oleh cow.shake 27-05-2013 11:26
0
3.3K
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan