Tak bisa dipungkiri, Industri film bergenre Superhero Hollywood didominasi oleh 2 nama besar, MARVEL dan DC. Kedua sudah bersaing bahkan sejak masih sekedar menjadi industri komik superhero. Masalah kualitas, semua orang punya pendapat yang berbeda-beda. Tapi dari segi kesuksesan finansial Tak bisa dipungkiri MARVEL Studios lebih unggul dibanding DC. Apalabi beberapa tahun belakangan dengan munculnya judul-judul besar seperti Trilogi Iron Man, Captain America, Thor, Incredible Hulk, dan The Avengers. Kesuksesan ini tidak lepas dari pengaruh beberapa keputusan-keputusan penting yang diambil MARVEL. Apa sajakah keputusan-keputusan tersebut??

1. Mengambil kembali Hak atas Karakter-Karakter mereka
Tahun 1996, MARVEL bangkit kembali dari kebangkrutan dibawah kepemimpinan Avi Arad. Mereka lalu mulai merekrut penulis skenario dan sutradara-sutradara untuk kembali menyatukan proyek yang melibatkan karakter-karakter mereka yang haknya bisa dipegang langsung oleh Studio. Dengan terus berperan proaktiv, MARVEL bisa terus melakukan pengawasan dan pengontrolan agar proyek-proyek mereka tidak terhenti di tahap pengembangan. Dalam masa tahun 90an dan awal tahun 2000, marvel berhasil menjalin kerjasama dengan distributor film besar seperti Columbia, Lionsgate, Sony Pictures, Artisan, dll.
Tak hanya itu, untuk memastikan diri agar mereka jauh dari kebangkrutan, MARVEL berusaha mengambil kembali hak atas karakter-karakter mereka yang menurut prediksi mereka akan sukses besar di pasaran, yang sebelumnya dijual ke studio lain. Iron Man diambil kembali dari New Line Cinema, Thor diambil kembali dari Sony. Ghost Rider, Blade, dan Daredevil juga akhirnya pulang ke MARVEL Studio.



2. Memutuskan Untuk Mengatur Finansial Mereka Sendiri.
Jika mengambil kembali hak untuk karakter adalah langkah logis pertama dalam mengerahkan peningkatan tingkat kontrol, langkah logis kedua mengatur finansial mereka sendiri untuk menjaga bagian terbesar dari keuntungan. Mulai tahun 2007, Marvel mampu melakukan itu setelah ketua David Maisel menjalin kesepakatan kredit berputar dengan Merrill Lynch yang memungkinkan studio untuk membiayai gambar sendiri tanpa membutuhkan uang tunai langsung di tangan. Nilai karakter sendiri digunakan sebagai jaminan, maka, dengan sedikitnya campur tangan dari perusahaan pemberi pinjaman, memungkinkan MARVEL mendapat kontrol penuh dari setiap proses perfileman mereka, selain proses distribusi.



3. Menjual ke DISNEY Pada Saat yang Tepat.
Ketika Disney pertama kali membeli hak atas MARVEL sebesar US$. 4 Milyar pada tahun 2009, timbul kekhawatiran dari para fans bahwa Mickey Mouse akan merusak citra Superhero-superhero garang yang diusung MARVEL. Untungnya hal tersebut tidak terjadi.
Sama seperti perusahaan lain, Disney juga suka mencari uang sebanyak-banyaknya. Selain melakukan promosi silang, Disney juga sudah menunjukkan kemauan yang besar agar proyek mereka meraup keuntungan sebesar-besarnya. Dibalik semua spekulasi, pihak Disney juga dengan gembira mempersilahkan MARVEL untuk menentukan jalannya sendiri. Itu juga memberi keuntungan untuk para fans.



4. Punya Rencana Jangka Panjang
Apa yang terjadi jika kita tak punya rencana jangka panjang? Apa yang kita kerjakan akan tidak berkesinambungan dan jadi kekacauan bertahun-tahun, seperti contohnya proyek film Justice League. Rencana jangka panjang dari MARVEL studio memungkinkan mereka menyatukan francise2 sukses mereka menjadi 1 film yang sukses besar di hollywood, The Avengers. Kesampingkan dulu pendapat anda tentang beberapa kecacatan kecil di film ini, toh tidak merubah kenyataan bahwa The Avengers memegang rekor pendapatan tertinggi di Hollywood.
Beberapa tahun belakangan, daripada berpencar untuk proyek mereka sendiri-sendiri, marvel melaksanakan proyek jangka panjang mereka yang menghasilkan antusiasme dari para fans untuk film mereka selanjutnya. Kontrak yang konstant dengan para kolaborator, sinergi dari mereka yang memungkinkan ini semua.



5. Menyeimbangkan Antara Fans Komik dan Masyarakat Kebanyakan
MARVEL sangat peduli dengan penggemar. Makanya mereka merekrut sutradara yang kenal betul dengan karakter yang akan mereka tangani, sehingga mereka mampu memasukkan detil-detil kecil yang bisa dihargai dan mungkin hanya disadari oleh fans sejati mereka. Meski begitu, mereka juga peduli untuk menjangkau masyarakat umum yang mungkin dulunya sama sekali tak pernah membaca komik-komik mereka, atau bahkan tidak pernah mengenal karakter-karakter mereka. Hal ini meliputi pemilihan pemeran yang benar-benar pas, dan penulisan cerita yang luar biasa.