- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KEBOHONGAN-KEBOHONGAN PARA ELITE DI PEKAES


TS
alinasher
KEBOHONGAN-KEBOHONGAN PARA ELITE DI PEKAES
Membuat sebuah skenario kebohongan besar dan melemparkannya ke publik adalah tidak mudah. Perlu kecerdasan dan pemahaman luar biasa untuk menyusunnya. Diperlukan pula kemampuan untuk menipu diri sendiri yang amat luar biasa. Kebohongan apapun yang sudah terucap harus dipercayai sepenuhnya sebagai "KEBENARAN YANG MUTLAK".
Para pelaku kebohongan harus menjaga kebohongan ini agar selalu kompak dalam menyampaikan kebohongan serupa. Tidak boleh ada satupun kesalahan baik titik maupun koma. Tidak boleh dilakukan secara spontan apalagi dibarengi dengan luapan emosi dan harus dilakukan secara dingin, disiplin dan penuh perhitungan.
Hanya orang-orang yang memiliki bakat khusus yang mampu melakukannya. Kebohongan yang satu harus ditutupi dengan kebohongan yang lainnya dan semua skenario tersebut harus matching dengan realita ("kenyataan yang bukan kebohongan"). Jika tidak ? maka yang akan muncul ke permukaan adalah "KEKONYOLAN". Persis seperti apa yang telah di pertontonkan oleh politikus-politikus di partai PKS saat ini.
Apabila satu kebohongan saja terungkap, maka akan membuka keseluruhan skenario kebohongan tersebut (sama seperti susunan kartu yang ditarik pada salah satu penopangnya).
Di bawah ini adalah contoh sebagian kecil dari kebohongan-kebohongan para elite partai di PKS yang sudah terbongkar dan terpampang nyata ke publik :
Bermula dari statement yang paling konyol, yakni pernyataan dari presiden partai PKS saat ini ("Anis Matta") tentang adanya konspirasi besar dan zionis guna menghancurkan partai PKS.
Link terkait: Konspirasi Dan Zionis Hancurkan PKS
Terbukti beberapa hari kemudian, pernyataan tersebut malah mereka yang RALAT sendiri. Saat kembali ditanya mengenai konspirasi di balik kasus dugaan suap tersebut, AM menolak berkomentar lebih jauh, beliau cuman mengatakan : "Saya tidak memikirkan itu lagi sekarang, saya mengurus diri saya dulu dan partai untuk berbenah dulu. Fokus saya menjaga moral kader PKS dan kepercayaan umat yang sudah diberikan".
Link terkait : Konspirasi Dan Zionis Hanya Luapan Emosi
Kekonyolan lainnya yang dipamerkan adalah pada saat para elite di PKS dengan gagahnya mengatakan ke publik bahwa KPK datang tanpa membawa surat izin / berita acara penyitaan mobil LHI. Tak lupa Fahri Hamzah (Wasekjen PKS) membumbuinya dengan "bluffing" bahwa dia memiliki rekaman cctv atas kejadian tersebut. Namun kenyataannya rekaman tak kunjung dipertontonkan pada publik. Justru Website PKS menayangkan video yg membuktikan kebohongan sebelumnya. Video yang diupload memperlihatkan FH menyuruh sekuriti gedung bersaksi tentang kronologis peristiwa penyitaan tersebut.
Pertanyaannya adalah : .....
Jikalau memang ingin memberikan bukti, bukankah cara terbaik adalah dengan membuka dan membeberkan isi rekaman cctv tersebut ke publik?.
Kenapa tidak dilakukan?
Kemungkinannya ada dua: pertama rekaman cctv tidak ada dan kedua rekaman cctv ada. Jika rekaman tesebut memang ada, mengapa tidak dibuka saja?, bukankah itu akan menjadi pukulan telak bagi KPK sekaligus menjadi pembuktian serta pembenaran dari Claim mereka?
Jawaban mutlaknya adalah: bahwa jika isi rekaman tersebut dibuka, maka yang justru akan terbukti adalah kebohongan PKS sendiri ! (artinya: Tindakan KPK sudah sesuai prosedur !).
Kebohongan berikutnya yang terungkap adalah peristiwa penggembosan ban mobil yang akan disita oleh KPK. Saat itu hampir semua petinggi di PKS memblow-Up betapa dzolimnya KPK yang menggembosi ban mobil mereka dengan alasan agar tidak dipindahkan.
Namun belakangan justru pihak mereka sendirilah yang mengakui bahwa merekalah yang menggembosi ban mobil-mobil tersebut : ......
Link terkait: PKS Akui Gembosi Ban Mobil
Untuk seorang politisi yang bergelar ustadz , seharusnya mereka sudah BUNUH DIRI DUA KALI dengan terungkapnya kebohongan-kebohongan tersebut. Tapi emank dasar muka tembok, tetap saja mereka bertereak-tereak sebagai pihak yang di dzolimi, dan tidak pernah sedikitpun mau mencoba untuk intropeksi diri ke dalam, padahal mereka tahu betul bahwa mereka telah BERBOHONG !
Kebohongan-Kebohongan yang lainnya pun menyusul. Salah satunya adalah pernyataan sang presiden PKS "AM" yang mengatakan bahwa : "Ahmad Fathanah bukanlah donatur partai PKS"
Disaat sang presiden PKS dengan menggebu-gebunya berbohong dengan segala daya upaya untuk menyangkal... O ala sang kunyuk FH dengan bangganya ngedumel di tipi, saat ditanya apakah AF pernah menyumbang ke PKS, FH keceplosan ngomong, "... siapapun berhak menyumbang partai" (wadawww... kok jadi gak kompak ne bohongnya?)
Menyadari kebodohannya itu, FH belakangan berkoar-koar lagi dengan menantang semua pihak untuk cek and ricek ke partai mana saja dana AF mengalir.
Kebohongan ini terpampang pada tautan dimari : Fathanah Mengaku Jadi Donatur PKS
Kebohongan yang lebih mengerikan namun sama amatirnya dengan si kunyuk FH justru dipertontonkan oleh Ketua Dewan Syuro PKS ("Hilmi Aminuddin"). Namun jika dibandingkan dengan ustadz-ustadz yang lain, HA terbilang cukup konsisten mempertahankan kebohongannya.
Secara sangat meyakinkan HA selalu mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal sosok AF. Namun saat diminta mengidentifikasi sebuah rekaman pembicaraan telpon, HA menyatakan hanya mengenal suara AF saja. Bagaimana mungkin seseorang yang mengaku tidak kenal AF namun bisa mengenali suaranya?
HA juga awalnya tidak mengakui akan adanya pertemuan di Lembang sebagaimana kesaksian Elda. Namun saat KPK menunjukkan berbagai foto keberadaan dirinya dan AF di pertemuan tersebut akhirnya beliaupun pasrah dan tidak bisa mengelak lagi.
Link terkait: Hilmi Aminuddin Akui Pernah Bertemu Ahmad Fathanah
Yang membuat rasa penasaran adalah: apakah Ketua Dewan Syuro PKS itu sedemikian bodohnya berpikir sehingga lupa bahwa ada yang mendokumentasikan acara tersebut?, ataukah mereka dengan polosnya berpikir bahwa KPK tidak mungkin bisa mendapatkan bukti-bukti yang dibutuhkan?
Terlihat sekali modal mereka hanya mengandalkan "OTOT"' dan "NGOTOT" (sing penteng menang debat titik).
Terlepas dari performa amatiran yang mereka suguhkan ke publik maka ada pelajaran menarik yang dapat dipetik dari kasus yang menimpa PKS ini, yakni "Jangan Pernah Berbohong Jika Anda Bukan Pakarnya"
Lebih dari itu, pihak-pihak yang terbukti sebagai tukang bohong itu adalah notabene para ustadz dan pemimpin yang sangat dihormati oleh pengikutnya. Sudah sedemikian lupakah mereka akan jati dirinya?. Tidakkah mereka malu dengan kekaguman dan kepatuhan yang nyaris mutlak diberikan oleh para pengikutnya?. Ataukah memang itulah tujuan dari semua yang terbalut topeng kesucian?.
Terkadang ungkapan suatu kebenaran itu memang amat menyakitkan bagi seseorang, tapi yakin dan percayalah bahwa itu menandakan anda masih hidup dan bernapas
Wallahu a’lam bish-shawabi
Salam
Para pelaku kebohongan harus menjaga kebohongan ini agar selalu kompak dalam menyampaikan kebohongan serupa. Tidak boleh ada satupun kesalahan baik titik maupun koma. Tidak boleh dilakukan secara spontan apalagi dibarengi dengan luapan emosi dan harus dilakukan secara dingin, disiplin dan penuh perhitungan.
Hanya orang-orang yang memiliki bakat khusus yang mampu melakukannya. Kebohongan yang satu harus ditutupi dengan kebohongan yang lainnya dan semua skenario tersebut harus matching dengan realita ("kenyataan yang bukan kebohongan"). Jika tidak ? maka yang akan muncul ke permukaan adalah "KEKONYOLAN". Persis seperti apa yang telah di pertontonkan oleh politikus-politikus di partai PKS saat ini.
Apabila satu kebohongan saja terungkap, maka akan membuka keseluruhan skenario kebohongan tersebut (sama seperti susunan kartu yang ditarik pada salah satu penopangnya).
Di bawah ini adalah contoh sebagian kecil dari kebohongan-kebohongan para elite partai di PKS yang sudah terbongkar dan terpampang nyata ke publik :
Bermula dari statement yang paling konyol, yakni pernyataan dari presiden partai PKS saat ini ("Anis Matta") tentang adanya konspirasi besar dan zionis guna menghancurkan partai PKS.
Link terkait: Konspirasi Dan Zionis Hancurkan PKS
Terbukti beberapa hari kemudian, pernyataan tersebut malah mereka yang RALAT sendiri. Saat kembali ditanya mengenai konspirasi di balik kasus dugaan suap tersebut, AM menolak berkomentar lebih jauh, beliau cuman mengatakan : "Saya tidak memikirkan itu lagi sekarang, saya mengurus diri saya dulu dan partai untuk berbenah dulu. Fokus saya menjaga moral kader PKS dan kepercayaan umat yang sudah diberikan".
Link terkait : Konspirasi Dan Zionis Hanya Luapan Emosi
Kekonyolan lainnya yang dipamerkan adalah pada saat para elite di PKS dengan gagahnya mengatakan ke publik bahwa KPK datang tanpa membawa surat izin / berita acara penyitaan mobil LHI. Tak lupa Fahri Hamzah (Wasekjen PKS) membumbuinya dengan "bluffing" bahwa dia memiliki rekaman cctv atas kejadian tersebut. Namun kenyataannya rekaman tak kunjung dipertontonkan pada publik. Justru Website PKS menayangkan video yg membuktikan kebohongan sebelumnya. Video yang diupload memperlihatkan FH menyuruh sekuriti gedung bersaksi tentang kronologis peristiwa penyitaan tersebut.
Pertanyaannya adalah : .....
Jikalau memang ingin memberikan bukti, bukankah cara terbaik adalah dengan membuka dan membeberkan isi rekaman cctv tersebut ke publik?.
Kenapa tidak dilakukan?
Kemungkinannya ada dua: pertama rekaman cctv tidak ada dan kedua rekaman cctv ada. Jika rekaman tesebut memang ada, mengapa tidak dibuka saja?, bukankah itu akan menjadi pukulan telak bagi KPK sekaligus menjadi pembuktian serta pembenaran dari Claim mereka?
Jawaban mutlaknya adalah: bahwa jika isi rekaman tersebut dibuka, maka yang justru akan terbukti adalah kebohongan PKS sendiri ! (artinya: Tindakan KPK sudah sesuai prosedur !).
Kebohongan berikutnya yang terungkap adalah peristiwa penggembosan ban mobil yang akan disita oleh KPK. Saat itu hampir semua petinggi di PKS memblow-Up betapa dzolimnya KPK yang menggembosi ban mobil mereka dengan alasan agar tidak dipindahkan.
Namun belakangan justru pihak mereka sendirilah yang mengakui bahwa merekalah yang menggembosi ban mobil-mobil tersebut : ......
Link terkait: PKS Akui Gembosi Ban Mobil
Untuk seorang politisi yang bergelar ustadz , seharusnya mereka sudah BUNUH DIRI DUA KALI dengan terungkapnya kebohongan-kebohongan tersebut. Tapi emank dasar muka tembok, tetap saja mereka bertereak-tereak sebagai pihak yang di dzolimi, dan tidak pernah sedikitpun mau mencoba untuk intropeksi diri ke dalam, padahal mereka tahu betul bahwa mereka telah BERBOHONG !
Kebohongan-Kebohongan yang lainnya pun menyusul. Salah satunya adalah pernyataan sang presiden PKS "AM" yang mengatakan bahwa : "Ahmad Fathanah bukanlah donatur partai PKS"
Disaat sang presiden PKS dengan menggebu-gebunya berbohong dengan segala daya upaya untuk menyangkal... O ala sang kunyuk FH dengan bangganya ngedumel di tipi, saat ditanya apakah AF pernah menyumbang ke PKS, FH keceplosan ngomong, "... siapapun berhak menyumbang partai" (wadawww... kok jadi gak kompak ne bohongnya?)

Menyadari kebodohannya itu, FH belakangan berkoar-koar lagi dengan menantang semua pihak untuk cek and ricek ke partai mana saja dana AF mengalir.
Kebohongan ini terpampang pada tautan dimari : Fathanah Mengaku Jadi Donatur PKS
Kebohongan yang lebih mengerikan namun sama amatirnya dengan si kunyuk FH justru dipertontonkan oleh Ketua Dewan Syuro PKS ("Hilmi Aminuddin"). Namun jika dibandingkan dengan ustadz-ustadz yang lain, HA terbilang cukup konsisten mempertahankan kebohongannya.
Secara sangat meyakinkan HA selalu mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal sosok AF. Namun saat diminta mengidentifikasi sebuah rekaman pembicaraan telpon, HA menyatakan hanya mengenal suara AF saja. Bagaimana mungkin seseorang yang mengaku tidak kenal AF namun bisa mengenali suaranya?

HA juga awalnya tidak mengakui akan adanya pertemuan di Lembang sebagaimana kesaksian Elda. Namun saat KPK menunjukkan berbagai foto keberadaan dirinya dan AF di pertemuan tersebut akhirnya beliaupun pasrah dan tidak bisa mengelak lagi.
Link terkait: Hilmi Aminuddin Akui Pernah Bertemu Ahmad Fathanah
Yang membuat rasa penasaran adalah: apakah Ketua Dewan Syuro PKS itu sedemikian bodohnya berpikir sehingga lupa bahwa ada yang mendokumentasikan acara tersebut?, ataukah mereka dengan polosnya berpikir bahwa KPK tidak mungkin bisa mendapatkan bukti-bukti yang dibutuhkan?
Terlihat sekali modal mereka hanya mengandalkan "OTOT"' dan "NGOTOT" (sing penteng menang debat titik).
Terlepas dari performa amatiran yang mereka suguhkan ke publik maka ada pelajaran menarik yang dapat dipetik dari kasus yang menimpa PKS ini, yakni "Jangan Pernah Berbohong Jika Anda Bukan Pakarnya"
Lebih dari itu, pihak-pihak yang terbukti sebagai tukang bohong itu adalah notabene para ustadz dan pemimpin yang sangat dihormati oleh pengikutnya. Sudah sedemikian lupakah mereka akan jati dirinya?. Tidakkah mereka malu dengan kekaguman dan kepatuhan yang nyaris mutlak diberikan oleh para pengikutnya?. Ataukah memang itulah tujuan dari semua yang terbalut topeng kesucian?.
Terkadang ungkapan suatu kebenaran itu memang amat menyakitkan bagi seseorang, tapi yakin dan percayalah bahwa itu menandakan anda masih hidup dan bernapas
Wallahu a’lam bish-shawabi
Salam
0
4.7K
47


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan