Kaskus

Entertainment

zainul.mahendraAvatar border
TS
zainul.mahendra
Jangan Di tiru Gan
Sekedar ingin berbagi, ambil saja sisi positifnya, dan buang jauh-jauh sisi negatifnya, dan jangan pernah meniru apa yang saya lakukan.

Kemarin siang, tepatnya jam 1 siang...saya pergi ke salah satu money changer yang lokasinya dekat dengan jalan raya. Di depan money changer terpampang spanduk besar bertuliskan "hati-hati, perampok bisa beraksi dimana saja, selalu gunakan kawalan polisi jika Anda membutuhkan pengawalan". Dengan santainya, saya masuk ke money changer, niatnya ingin menukar uang USD 23.000. Sebagian di transfer ke rekening, sisanya di tukar dalam bentuk cash. Waktu itu, saya langsung menuju meja kasir, nilai tukar saat itu Rp. 9.620,- / $ 1,-. Yang jelas, waktu itu saya minta uang cash Rp. 100.000.000,-, karena hari itu saya saya membutuhkan uang cash.

Karyawati penjaga money changer terlihat gelisah, bisa terlihat dari cara dia menghitung uang, selalu salah dan harus di hitung sampe 2x. Saya maklumi, karena jika salah menghitung, dia bisa rugi banyak. Karena jumlah dollar yang saya tukar cukup banyak, pihak money changer tidak bisa menyiapkan uang dalam hitungan menit. Petugas money changer terlihat sangat sibuk sekali, kebetulan hari itu banyak sekali nasabah yang datang untuk menjual ataupun membeli mata uang asing. Berkali-kali petugas money changer berkoordinasi dengan pemilik money changer untuk mengurus transaksi yang saya lakukan.

Sekitar jam 14.30 lebih dikit, pemilik money changer datang dengan mobil dan dikawal oleh 2 orang polisi yang memakai sepeda motor. Pemilik money changer sengaja memakai kawalan polisi, karena ia membawa uang tunai Rp. 100 juta. Entahlah, saat melihat polisi, kekhawatiran saya mulai muncul, karena saya lihat ada polisi yang datang ke money changer. Ingatan saya kembali muncul tentang berita kriminalitas yang melibatkan oknum kepolisian yang nakal.

Pemilik money changer & polisi yang mengawal memberikan penjelasan panjang lebar, bagaimana resikonya membawa uang cash dalam jumlah banyak. Katanya, lebih baik memakai jasa kawalan biar aman, daripada harus membawa uang cash banyak sendirian. Pemikiran seperti itu saya benarkan, akan tetapi membuat saya berpikir 2 kali. Andai saja saya memakai pengawalan, apakah tindakan itu justru akan menarik perhatian perampok???

Ketika pemilik money changer & polisi bicara tentang resiko, jujur saja...keringat dingin mulai keluar dari telapak tangan saya. Ngeri juga kalau apa yang mereka katakan itu jadi kenyataan. Pokoknya, saat itu suasananya benar-benar tidak nyaman.

Dan kekhawatiran yang tidak sanggup saya bendung adalah, jika ada orang disekitar money changer yang membocorkan informasi bahwa terjadi transaksi uang dalam jumlah banyak. Sudah pasti akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Entah itu tiba-tiba perampok masuk ke dalam money changer, atau bisa saja perampok mencegat saya di tengah jalan sambil melepaskan tembakan atau mengacungkan senjata tajam. Jika itu terjadi, bisa ditebak...kalau lagi apes, entah uang berhasil dibawa kabur atau gagal dibawa kabur, masih terbuka lebar si perampok melukai korbannya.

Apalagi, selama saya menunggu transaksi diproses, kondisi money changer ramai banget. Parahnya lagi, petugas money changer berkali-kali ngomong ke nasabah yang datang, "sabar ya pak, agak lama dikit, mas ini aja dari tadi nungguin lama, untuk mas ini aja totalnya Rp. 221.260.000,- ". Saya berkata dalam hati, "aduh, ini orang bego banget, kayak gituan malah di omongin di depan orang lain. Ngalamat bocor nih informasinya, ya ampuuuuuuuuuun...."

Akhirnya, saya mengambil keputusan untuk tidak memakai jasa pengawalan polisi. Apapun resikonya, saya siap menerimanya, meski perasaan saya agak was-was. Pikir saya, kalopun mati...ya udah, emang sampe segitu umur saya. Kalaupun saya selamat, berarti masih diberi umur panjang. Meski saya nekat, tetap ada cara untuk mengurangi resiko. Yakni dengan cara jalan zigzag, agar saya tahu kalau ada orang yang menguntit dari belakang. Pikir saya, jika saya tahu ada yang nguntit, saya bisa tancap gas lalu kabur ke kantor polisi terdekat atau bisa saja membuat perhatian orang banyak agar perampok mengurungkan niatnya.

Tepat jam 17.12 WIB, saya keluar dari money changer, membawa uang cash Rp. 100.000.000,-. Sebelum membuka pintu, saya dipanggil oleh pemilik money changer.."yakin nih mas? gak pake kawalan polisi? kalo berubah pikiran, saya telp polsek pondok gede sekarang juga.", saya jawab dengan mantab.."terima kasih sekali pak, saya gak mau di kawal polisi."

Mungkin ini nikmat bagi saya yang diberikan Allah SWT, selama perjalanan dari money changer sampai rumah, aman-aman saja. Tenang rasanya, semuanya berjalan sesuai rencana, tidak ada satupun halangan yang saya alami. Tidak ada ban bocor, bensin habis, motor mogok, dan lain sebagainya.

Terima Kasih ya Allah....nadzar hamba dalam hati telah hamba laksanakan.
0
3.8K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan