- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
ROMBONGAN IBLIS DATANG KETIKA MANUSIA SEDANG SAKARATUL MAUT!


TS
roni10
ROMBONGAN IBLIS DATANG KETIKA MANUSIA SEDANG SAKARATUL MAUT!

banyak dari kita sebagai manusia selalu melakukan dosa-dosa di dunia ini,sehingga pada saat sakaratul maut kita pasti akan dipersulit saat kita menghadapi sakaratul maut...
semua pasti akan menghadapi yang namanya sakatul maut,maka dari itu kita sebagai manusia harus bisa menyiapkan bekal untuk di akhirat nanti...
Spoiler for :
Rombongan Iblis yang pertama.
Akan datang Iblis si Laknatullah menyerupai emas; perak dan lain-lain serta makanan dan minuman yang lezat.
Maka, jika orang yang sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak, maka diraba dan disentuhnya barang Iblis si Laknatullah itu, di waktu nyawa manusia (ruh manusia) hampir putus dari raganya.
Inilah yang dinamakan Mati lalai kepada Allah Swt.
- Rombongan Iblis yang kedua.
Rombongan Iblis yang kedua ini akan datang menyerupai binatang yang ditakuti seperti harimau, singa dan ular.
Maka apabila orang yang sedang Sakaratul Maut memandang binatang itu, maka dia pun meraung dan melompat.
Seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya.
Inilah mati yang disebut dengan Mati lalai kepada Allah Swt.
- Rombongan Iblis yang ketiga.
Akan datang Iblis mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut itu dengan menyerupai binatang kesayangannya. Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba-raba kepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah Swt. Dia mati didalam keadaan berdosa dan Fasiq dan Munafiq, maka nerakalah tempatnya.
- Rombongan Iblis yang keempat.
Rombongan Iblis yang keempat saat sakaratul maut, akan datang Iblis menyerupai sesuatu yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya.
Maka orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu.
Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai orang yang mati fasiq dan munafiq.
- Rombongan Iblis yang kelima.
Rombongan Iblis yang kelima di saat manusia sedang sakaratul maut, akan datang Iblis si Laknatullah menyerupai sanak saudara orang yang hendak mati itu, seperti orangtua nya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan makanan dan minuman lalu dia pun mengulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh orangtua jelmaan Iblis si Laknatullah tersebut.
- Rombongan Iblis yang keenam.
Akan datang Iblis si Laknatullah kepada manusia yang akan meninggal dunia sambil menyamar sebagai ulama’-ulama’ yang membawa banyak kitab-kitab, lalu Iblis si Laknatullah berkata: “Wahai muridku, lama sudah kami menunggumu, ternyata kamu sedang sakit di sini, karena itu kami bawakan kepada kamu dokter dan obat untukmu.” Lalu diminumnya obat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang lagi.
Lalu datang pula Iblis yang menyerupai ulama’ dengan berkata: “Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?”
Orang yang sedang sakaratul maut berkata: “Aku tidak tahu”.
Iblis yang sedang menyamar menjadi seorang ulama’ itu berkata: “Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulama’ yang tinggi dan hebat, baru saja kembali dari ‘alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cobalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Dzat Allah Swt hendaklah kamu patuh kepada kami.”
Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Iblis untuk tujuan menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut).
Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulama’ palsu tersebut (yakni Iblis si Laknatullah): “Bagaimanakah Dzat Allah itu?”
Iblis merasa gembira apabila jeratnya mengena.
Lalu ulama’ palsu itu (Iblis) berkata: “Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu.”
Ketika tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.
Iblis berkata: “Nah itulah Dzat Allah yang patut kita sembah!”
Orang yang dalam sakaratul maut berkata: “Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai enam sisi, yaitu benda besar ini ada kiri dan kanannya, mempunyai atas dan bawah, mempunyai depan dan belakang. Sedangkan Dzat Allah tidak menyerupai makhluk-Nya; Sempurna; Maha Suci Dia dari sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang diketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini.”
Didalam keraguan itu maka Malaikat Maut (Malaikat Izra’il) pun datang dan terus mencabut nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan kafir dan kekal di dalam neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunya ini.
- Rombongan Iblis yang ketujuh.
Rombongan Iblis yang ketujuh ini terdiri dari tujuh-puluh dua barisan sebab dari menjadi tujuh-puluh dua barisan ialah karena dia menepati Iktikad Muhammad Saw bahwasanya ummat Muhammad Saw akan terbagi kepada tujuh-puluh tiga barisan.
Satu barisan/golongan yang benar yaitu ahlul sunnah wal jama’ah, sedangkan ketujuh-puluh dua golongan yang lain masuk ke neraka karena sesat.
Ketahuilah bahwa Iblis itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan tujuh-puluh dua macam yang setiap satu berlainan di dalam waktu manusia sedang sakaratul maut.
Oleh karena itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hampir meninggal dunia akan talkin ‘Laa Ilaaha Illallah (Tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah)’ untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Iblis dan syaitan yang akan berusaha bersungguh-sungguh menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut
Wallahu’alam Bishowwab!
5 pengkal ampuh dari gangguan setan tau jin
sehari hari,,
Berikut 5 Hal perlindungan ampuh dari gangguan setan dan iblis:
1. Memohon perlindungan Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.
Allah SWT berfirman,
وَإِما يَنْزَغَنكَ مِنَ الشيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ إِنهُ هُوَ السمِيعُ الْعَلِيمُ ٣٦
Artinya:
36. dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, Maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
(QS. Fushshilat: 36).
2. Membaca Surat Al-Baqarah.
Rasulullah SAW bersabda,
"Janganlah jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, sesunguhnya rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah tidak akan dimasuki setan."
(HR. Qurthubi dan Ibnu Katsir).
3. Membaca ayat Kursi.
اللهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَي الْقَيومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيهُ السمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِي الْعَظِيمُ ٢٥٥
Artinya:
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[a] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
(QS. Al-Baqarah: 255).
4. Membaca penutupan Surat Al-Baqarah.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah pada suatu malam, maka (dua ayat itu) akan mencukupinya.
آمَنَ الرسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُل آمَنَ بِاللهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ ٢٨٥
لا يُكَلفُ اللهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبنَا وَلا تُحَملْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ٢٨٦
Artinya:
285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."
(QS. Al-Baqarah: 285-286).
5. Membaca dua surat Mu'awidzatain (Al-Falaq dan An-Naas}
Rasulullah SAW bersabda,
"Tiada permohonan perlindungan yang menyerupainya (dua surat itu)."
Ingatlah bahwa Allah SWT telah berfirman,
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لا تَعْبُدُوا الشيْطَانَ إِنهُ لَكُمْ عَدُو مُبِينٌ ٦٠
وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ ٦١
Artinya:
60. Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",
61. dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
(QS. Yasin: 60-61).
Akan datang Iblis si Laknatullah menyerupai emas; perak dan lain-lain serta makanan dan minuman yang lezat.
Maka, jika orang yang sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak, maka diraba dan disentuhnya barang Iblis si Laknatullah itu, di waktu nyawa manusia (ruh manusia) hampir putus dari raganya.
Inilah yang dinamakan Mati lalai kepada Allah Swt.
- Rombongan Iblis yang kedua.
Rombongan Iblis yang kedua ini akan datang menyerupai binatang yang ditakuti seperti harimau, singa dan ular.
Maka apabila orang yang sedang Sakaratul Maut memandang binatang itu, maka dia pun meraung dan melompat.
Seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya.
Inilah mati yang disebut dengan Mati lalai kepada Allah Swt.
- Rombongan Iblis yang ketiga.
Akan datang Iblis mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut itu dengan menyerupai binatang kesayangannya. Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba-raba kepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah Swt. Dia mati didalam keadaan berdosa dan Fasiq dan Munafiq, maka nerakalah tempatnya.
- Rombongan Iblis yang keempat.
Rombongan Iblis yang keempat saat sakaratul maut, akan datang Iblis menyerupai sesuatu yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya.
Maka orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu.
Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai orang yang mati fasiq dan munafiq.
- Rombongan Iblis yang kelima.
Rombongan Iblis yang kelima di saat manusia sedang sakaratul maut, akan datang Iblis si Laknatullah menyerupai sanak saudara orang yang hendak mati itu, seperti orangtua nya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan makanan dan minuman lalu dia pun mengulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh orangtua jelmaan Iblis si Laknatullah tersebut.
- Rombongan Iblis yang keenam.
Akan datang Iblis si Laknatullah kepada manusia yang akan meninggal dunia sambil menyamar sebagai ulama’-ulama’ yang membawa banyak kitab-kitab, lalu Iblis si Laknatullah berkata: “Wahai muridku, lama sudah kami menunggumu, ternyata kamu sedang sakit di sini, karena itu kami bawakan kepada kamu dokter dan obat untukmu.” Lalu diminumnya obat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang lagi.
Lalu datang pula Iblis yang menyerupai ulama’ dengan berkata: “Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?”
Orang yang sedang sakaratul maut berkata: “Aku tidak tahu”.
Iblis yang sedang menyamar menjadi seorang ulama’ itu berkata: “Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulama’ yang tinggi dan hebat, baru saja kembali dari ‘alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cobalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Dzat Allah Swt hendaklah kamu patuh kepada kami.”
Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Iblis untuk tujuan menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut).
Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulama’ palsu tersebut (yakni Iblis si Laknatullah): “Bagaimanakah Dzat Allah itu?”
Iblis merasa gembira apabila jeratnya mengena.
Lalu ulama’ palsu itu (Iblis) berkata: “Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu.”
Ketika tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.
Iblis berkata: “Nah itulah Dzat Allah yang patut kita sembah!”
Orang yang dalam sakaratul maut berkata: “Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai enam sisi, yaitu benda besar ini ada kiri dan kanannya, mempunyai atas dan bawah, mempunyai depan dan belakang. Sedangkan Dzat Allah tidak menyerupai makhluk-Nya; Sempurna; Maha Suci Dia dari sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang diketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini.”
Didalam keraguan itu maka Malaikat Maut (Malaikat Izra’il) pun datang dan terus mencabut nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan kafir dan kekal di dalam neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunya ini.
- Rombongan Iblis yang ketujuh.
Rombongan Iblis yang ketujuh ini terdiri dari tujuh-puluh dua barisan sebab dari menjadi tujuh-puluh dua barisan ialah karena dia menepati Iktikad Muhammad Saw bahwasanya ummat Muhammad Saw akan terbagi kepada tujuh-puluh tiga barisan.
Satu barisan/golongan yang benar yaitu ahlul sunnah wal jama’ah, sedangkan ketujuh-puluh dua golongan yang lain masuk ke neraka karena sesat.
Ketahuilah bahwa Iblis itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan tujuh-puluh dua macam yang setiap satu berlainan di dalam waktu manusia sedang sakaratul maut.
Oleh karena itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hampir meninggal dunia akan talkin ‘Laa Ilaaha Illallah (Tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah)’ untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Iblis dan syaitan yang akan berusaha bersungguh-sungguh menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut
Wallahu’alam Bishowwab!
5 pengkal ampuh dari gangguan setan tau jin
sehari hari,,
Berikut 5 Hal perlindungan ampuh dari gangguan setan dan iblis:
1. Memohon perlindungan Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.
Allah SWT berfirman,
وَإِما يَنْزَغَنكَ مِنَ الشيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ إِنهُ هُوَ السمِيعُ الْعَلِيمُ ٣٦
Artinya:
36. dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, Maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
(QS. Fushshilat: 36).
2. Membaca Surat Al-Baqarah.
Rasulullah SAW bersabda,
"Janganlah jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, sesunguhnya rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah tidak akan dimasuki setan."
(HR. Qurthubi dan Ibnu Katsir).
3. Membaca ayat Kursi.
اللهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَي الْقَيومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيهُ السمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِي الْعَظِيمُ ٢٥٥
Artinya:
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[a] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
(QS. Al-Baqarah: 255).
4. Membaca penutupan Surat Al-Baqarah.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah pada suatu malam, maka (dua ayat itu) akan mencukupinya.
آمَنَ الرسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُل آمَنَ بِاللهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ ٢٨٥
لا يُكَلفُ اللهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبنَا وَلا تُحَملْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ٢٨٦
Artinya:
285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."
(QS. Al-Baqarah: 285-286).
5. Membaca dua surat Mu'awidzatain (Al-Falaq dan An-Naas}
Rasulullah SAW bersabda,
"Tiada permohonan perlindungan yang menyerupainya (dua surat itu)."
Ingatlah bahwa Allah SWT telah berfirman,
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لا تَعْبُدُوا الشيْطَانَ إِنهُ لَكُمْ عَدُو مُبِينٌ ٦٠
وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ ٦١
Artinya:
60. Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu",
61. dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
(QS. Yasin: 60-61).
Spoiler for menerima:
yg udah iso diwajibkan

Spoiler for menolak:
tapi jangan sampe ada yg ngasih

Spoiler for minimal:

kaskuser yg baik selalu menunggalkan jejak

Diubah oleh roni10 28-05-2013 09:30
0
5.1K
Kutip
39
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan