Rata-rata usia orang Jepang saat ini mencapai 75 tahun dari sebelumnya 70 tahun. Kuncinya terletak kepada menu makan seimbang yang tidak hanya bergizi, tapi juga bervariasi. Bagi masyarakat di Jepang kebutuhan protein hewani mayoritas diperoleh dari ikan, sedangkan protein nabati diperoleh dengan mengonsumsi kacang-kacangan seperti kedelai. Salah satu contoh kedelai yang disukai oleh masyarakat Jepang adalah edamame. Edamame tersebut sudah banyak dibudidayakan petani di tanahair seperti di Jember, Jawa Timur. Nah edamame-edamame itu setelah panen dikirim ke Jepang yang membutuhkan hingga 100.000 ton setiap tahun. Di sana edamame disantap sebagai teman di acara minum bir saat musim panas atau diolah menjadi miso atau pasta yang difermentasikan.

Bagi masyarakat Jepang nasi, sayuran, dan lauk ikan sudah cukup berkalori dan bergizi. Sebagai penyempurna masyarakat Jepang mengonsumsi teh. Senyawa aktif di dalam teh diyakini dapat mencegah kanker usus yang salah satu pemicunya adalah konsumsi daging secara berlebihan.

Negeri Samurai itu masih menjaga menu warisan budaya bangsa yakni bento. Bento kurang lebih mirip nasi bungkus yang biasa dibawa saat piknik ataupun melancong. Nah bentok bervariasi bentuknya. Sebut saja aisai bento yang biasa dibuat oleh ibu rumah tangga untuk suaminya yang akan bekerja. Masih ada eko bento sebagai bekal untuk naik kereta jarak jauh. Di tanahair siapa tak kenal hoka-hoka bento? Nah di Jepang bento yang paling spesial tentunya flower bento yang biasa dibawa saat piknik menikmati bunga sakura di saat musim semi tiba. Yang penting dan inti dari semua bento itu adalah: berisi nasi, ikan, dan sayuran dengan minuman teh sebagai penutup. Itulah menu panjang umur ala Jepang.