Metrotvnews.com, Jakarta: Sejumlah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diketahui berperan dalam perkara dugaan suap terkait pengaturan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun mengembangkan kasus ini ke dugaan tindak pidana pencucian uang. Namun, KPK kesulitan melacak apakah pencucian uang ikut masuk ke PKS.

Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, tindak pidana pencucian uang bukan tindak pidana biasa karena tingkat penyamaran uang yang tinggi.

"Dalam proses layering dan laundring, punya tingkat kecanggihan tertentu. Dalam transaksi ada layernya. Dan itu butuh alat konfirmasi," katanya kepada wartawan, Jumat (24/5).

Bambang mengatakan, meski ada aliran dana yang masuk ke PKS, belum tentu uang tersebut merupakan hasil korupsi. Tingkat penyamaran uang juga menjadi kendala karena penyerahan uang tidak hanya satu ke satu orang.

"Pembuktian-pembuktian itu punya tingkat kesulitan tertentu. Karena layer transit," tambahnya.

Sehingga, KPK tidah hanya membutuhkan bukti terjadi pencucian uang, tapi juga dukungan pembuktian lain serta keterangan saksi di persidangan.

Dalam persidangan, Luthfi dan Ahmad harus melakukan pembuktian terbalik atas uang-uang yang diterimanya. Apabila tidak berhasil membuktikan uang tersebut bukan hasil korupsi, hal ini akan dikembangkan KPK untuk kemudian mencari pihak-pihak yang terkait pencucian uang.

Sehingga, untuk mengungkap apakah PKS terlibat pencucian uang, Bambang mengatakan, pihaknya akan fokus pada pengungkapan tindak pidana suap yang melibatkan Luthfi dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah. Termasuk menunggu persidangan.

"Konsentrasinya sekarang itu untuk membuktikan suap menyuap. Suap menyuap yang mau dibuktikan antara seorang ke orang lain, ke korporasi yang diduga berpengaruh," tegasnya.

Editor: Asnawi Khaddaf


http://www.metrotvnews.com/metronews...medium=twitter

KPK Tai Nment Giliran urusan Cewek Cepet Bgt.

di tanya kabar century n hambalang banyak ngeles