VIVAbola - Wasit Nicola Rizzoli bangga mendapat kesempatan memimpin duel final Liga Champions musim ini antara Bayern Munich dan Borussia Dortmund di Wembley, Sabtu 25 Mei 2013 (Minggu dinihari WIB). Kepercayaan yang diberikan UEFA, menurut dia, merupakan prestasi tersendiri.

Rizzoli merasa berada di puncak karier setelah mendapat tugas memimpin duel sesama tim Bundesliga itu. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi Rizzoli, setelah 24 tahun meniti karier di bidang wasit. "Jika saya melihat ke belakang, sungguh luar biasa. Sulit dipercaya bisa berada di titik ini," kata wasit asal Italia itu.

Dia telah menyiapkan mental begitu ditunjuk memimpin partai final. Wasit kelahiran 5 Oktober 1971 itu menyadari besarnya tekanan saat pertandingan. Namun, tidak ada persiapan khusus menghadapi final."Pertandingan Sabtu hari ini buat saya sebagai sebuah motivasi. Tidak ada persiapan khusus. Hanya saja, saya harus memperkuat mental," ujar Rizzoli.

Sebelum memimpin final Liga Champions musim ini, Rizzoli mendapat tugas di laga pamungkas Europa League 2010 yang mempertemukan Atletico Madrid dan Fulham. Pengalaman tersebut buat Rizzoli menjadi bekal untuk laga Munich vs Dortmund.
"Final pertandingan spesial--tidak seperti pertandingan lain. Meskipun terlihat sama--tetapi pengalaman bertugas di final akan sangat membantu. Terutama mengatasi tensi permainan," tutur Rizzoli.

Bagi Rizzoli menyuguhkan tontonan menarik tidak pernah mudah. Konsentrasi dan kejelian melihat sesuatu yang detail akan sangat menentukan bagi keberhasilan seorang wasit memimpin laga. Dia berjanji akan menyuguhkan duel sportif.
"Kami harus melihat semua hal indah yang ditawarkan sepak bola dan semua gairah di dalamnya. Saya optimis, bisa fokus dan menyadari hal yang terjadi dalam pertandingan," ujar Rizzoli menambahkan.