- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ratusan Pengusaha di Riau Menderita HIV/AIDS. Di Jakarta, Sekitar 168 Mati karenanya


TS
yantique
Ratusan Pengusaha di Riau Menderita HIV/AIDS. Di Jakarta, Sekitar 168 Mati karenanya

Ratusan Pengusaha di Riau Menderita HIV/AIDS
Kamis, 23 Mei 2013 , 14:31:00 WIB
RMOL. Data mengejutkan dilansir Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau. Ditemukan ratusan pelaku usaha di daerahnya yang terdaftar sebagai Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA). Menyusul setelah itu adalah para penderita dari kalangan ibu rumah tangga. Sekretaris KPA Riau, dr Mursal Amir, kepada pers mengatakan, secara kumulatif pertumbuhan virus HIV dan AIDS di Riau terus meningkat. Dari hasil laporan Dinas Kesehatan yang diterima oleh KPA, kata Mursal, peringkat tertinggi penderita HIV/AIDS adalah kalangan karyawan swasta, termasuk pengusaha. Kemudian disusul kalangan ibu rumah tangga dengan jumlah yang cukup berimbang.
Total ODHA di Riau mencapai 1.892 orang, dan sekitar 1.030 diantaranya masih tergolong HIV sementara selebihnya atau sekitar 862 adalah penderita AIDS. Mursal menjelaskan, tingginya tingkat penyebaran virus HIV/AIDS di Riau disebabkan masih banyaknya pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) serta tingkat pergaulan bebas yang terus meningkat signifikan. Namun, lanjut dia, kalau diambil perbandingan tahun ini dengan tahun sebelumnya, tingkat pertumbuhan ODHA terbilang menurun. "Namun laporan itu tidak seutuhnya benar dan akurat karena masih minimnya kesadaran ODHA untuk melaporkan kasus yang dialaminya ke KPA atau Dinas Kesehatan," tegasnya.
Sangat dimungkinkan, kata dia, penderita setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, namun hanya sebagian kecil dari mereka yang bersedia untuk menjalani pengobatan di rumah sakit pemerintah. Menurut Mursal, untuk mengantisipasi penyebaran virus mematikan jenis 'human immunodeficiency virus (HIV)' dan 'acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)' dibutuhkan dukungan dari seluruh pihak dan ragam kalangan terutama pola pendidikan di dalam keluarga.
http://nusantara.rmol.co/read/2013/0...rita-HIV/AIDS-

Penderita AIDS di Indonesia 5.686 dan HIV 21.511 Orang
Rabu, 03/04/2013 12:28 WIB
Surabaya - Jumlah penderita HIV di Indonesia 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan penderita AIDS mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Penanggulangan HIV-AIDS merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional," ujar Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi di sela acara seminar dengan tema 'Penguatan kampanye "Aku bangga aku tahu", pada Rapat kerja kesehatan nasional (rakerkesnas) 2013 di The Empire Palace Surabaya, Rabu (3/4/2013).
Sejak 1987 hingga 2005, jumlah orang yang sudah masuk dalam stadium AIDS lebih banyak dilaporkan daripada yang baru terinfeksi HIV. Sementara itu, mulai 2006 hingga 2012, sudah lebih banyak orang terinfeksi HIV dan belum masuk stadium AIDS yang ditemukan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, pada 2012 ditemukan kasus HIV sebanyak 21.511 orang dan AIDS sebanyak 5.686 orang. Berdasarkan presentase kasus AIDS menurut faktor risiko pada 1987 hingga Desember, secara komulatif, faktor risiko penularan HIV terbanyak pada heteroseksual (58,7 persen); Injecting drug users (IDU) sebanyak 17,5 persen; penularan perinatal 2,7 persen dan homoseksual sebanyak 2,3 persen.
Sementara itu, data pada 2011, penderita HIV sebanyak 21.031 orang dan penderita AIDS sebanyak 5.686 orang. Pada 2010, penderita HIV sebanyak 21.591 orang dan AIDS sebanyak 6.845 orang. Pada 2009, penderita HIV sebanyak 9.793 orang dan AIDS sebanyak 5.483 orang. Sedangkan pada 2008, penderita HIV sebanyak 10.362 orang dan AIDS sebanyak 4.943
orang. Nafsiah mengatakan, salah satu tantangan penanggulangan HIV-AIDS adalah peningkatan pengetahuan anak sekolah dan remaja tentang HIV-AIDS. Pasalnya, berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010 yang dilaksanakan Kemenks menunjukkan masih rendahnya pengetahuan komprehensif tentang HIV-AIDS pada penduduk usia 15 sampai 24 tahun, yakni 11,4 persen. "Perlu dukungan seluruh masyarakat dan kerjasama bebrbagai pihak untuk melakukan berbagai upaya pengendalian penyakit HIV-AIDS," jelasnya. Dia menambahkan, pendekatan yang dilakukan diantaranya 'Total Football' secara intensif, menyeluruh, komprehensif dan terkoordinasi.
[url]http://news.detik..com/surabaya/read/2013/04/03/122846/2210317/466/penderita-aids-di-indonesia-5686-dan-hiv-21511-orang[/url]

Penderita HIV/AIDS di Sumut Terus Meningkat
09 April, 2013
MEDAN – Kasus HIV/AIDS di Sumatera Utara (Sumut) terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan melalui data yang diperoleh Dinas Kesehatan Sumatera Utara sejak tahun 1994 hingga Maret 2013, jumlah AIDS men capai 2580 orang dan jumlah penderita HIV (+) mencapai 1417 orang, hingga totalnya ada sebanyak 3997.
Hal ini disampaikan oleh Project Global Fund Dinkes Sumut, Andi Ilham Lubis, Senin (8/4). Dikatakannya sampai saat ini kasus HIV/AIDS di Sumut masih cenderung mengalami peningkatan, bahkan sampai tahun maret 2013, pihaknya menemukan sebanyak 6000 kasus di Sumut. Namun, peningkatan tersebut dikatakan bukan karena tidak adanya penanganan dari pihak dinkes Sumut. “Meningkatnya kasus ini bukan karena tidak ada penanganan dari kami. Bahkan sampai saat ini, kami terus berupaya untuk menemukan kasusnya, karena penyakit ini perjalanannya lama sehingga orang-orang HIV itu harus segera ditemukan untuk menjalani konseling,” ujarnya.
Sementara itu, orang dengan HIV dan AIDS saat ini didominasi oleh usia produktif 19 sampai 40 tahun dan didominasi oleh laki -laki. “Jumlah kumulatif HIV/AIDS menurut jenis kelaminnya didominasi oleh pria, yakni laki-laki sebanyak 2987 dan perempuan sebanyak 1010 orang,” katanya.
Untuk faktor risiko penularan HIV/AIDS, lanjutnya didominasi oleh hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik secara bergantian di kalangan pengguna narkotika. “Kalau faktornya yah karena hubungan seksual, narkoba dan penularan ke janin,” katanya.
http://www.hariansumutpos.com/2013/0...#axzz2U7bVcZsO

Sepanjang 2012, 168 Penderita HIV/AIDS di Jakarta Meninggal
Thursday, December 6, 2012 - 22:21
@IRNewscom I Jakarta: CUKUP banyak juga penderita HIV/AIDS yang meninggal di Jakarta selama priode tahun 2012 ini. Tercatat jumlah korban penyakit yang mematikan itu mencapai 168 warga. Namun jumlah korban akan terus meningkat ditahun mendatang mengintat penyakit ini belum ada obatnya, kata Tim Advokasi KPAP DKI Jakarta, Kristina, di Jakarta, Kamis (06/12). Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI mencatat jumlah HIV/AIDS sejak tiga tahun terakhir terus meningkat. Pada tahun 2010 tercatat sebanyak 4.318 penderita, 5.650 (2011) dan 6.299 (2012).
Kristina mengatakan, meningkatnya penderita HIV/ AIDS di Ibukota disebabkan, perilaku masyarakat belum menyadari pentingnya untuk melindungi diri terhadap virus mematikan tersebut. "Penyebabnya adalah gaya hidup masyarakat suka melakukan hubungan seks bebas dan menggunakan jarum suntik," ujarnya. Kristina mengungkapkan, pihaknya terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat Jakarta pentingnya melindungi diri mereka terhadap bahaya penyakit mematikan ini. Kampanye tersebut berdampak penurunan angka penderita HIV/ AIDS yang terus penurunan yakni 280 (2010), 234 (2011) dan 168 (2012). "Penurlaran virus ini rawan terhadap masyarakat usia produktif antara 24 hingga 44 tahun. Penyakit mematikan ini tak mengenal profesu, baik karyawan yang bekerja secara mobile, wisaswata, buruh, TNI/Polri, PNS, Narapidana, Supir, Ibu Rumah Tangga dan siswa/mahasiswa," ungkapnya.
Pengamat Kesehatan dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Mei Wati menjelaskan, penyebaran virus HIV/AIDS selain rawan terhadap masyarakat usia produktif juga merambah terhadap bayi dan balita. Persentase mencapai lima persen dari total penderita HIV/ AIDS di Ibukota. Penularan terhadap kelompok bayi dan balita disebabkan oleh orang tua. "Kelompok ibu rumah tangga juga berada posisi mengkhawatirkan karena jumlah yang menderita HIV/ AIDS setiap tahun meningkat," jelasnya.
Dari segi profesi, lanjut Mei, HIV/AIDS rentan terhadap kalangan karyawan yang bekerja secara mobile, wisaswata,buruh, TNI/Polri, PNS, Narapidana, Supir, Ibu Rumah Tangga dan siswa/mahasiswa. "Profesi sebagai karyawan yang mobile paling mudah terinfeksi karena mendapatkan pengaruh di luar rumah," tandasnya. Mei menambahkan, pemicu meningkatnya penderita HIV/AIDS di Jakarta disebabkan para penyuka hubungan seks bebas kerap tidak mau melindungi diri dengan menggunakan kondom.
http://indonesiarayanews.com/news/na...arta-meninggal

Jumlah Penderita HIV/AIDS di Bali Terus Meningkat
Senin, 29 April 2013 , 11:34:00 WIB
RMOL. Penderita HIV/AIDS di Provinsi Bali dalam kurun waktu 27 tahun terakhir mencapai 7.291 orang. Demikian data yang dirilis Komisi Penanggulan HIV/AIDS (KPA) di Denpasar, Senin (29/4). Koordinator KPA Provinsi Bali, Mangku Karmaya, menyebutkan bahwa dari 7.291 orang itu terbagi menjadi penderita AIDS (3.459) dan HIV (3.832). "Dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan. Memang HIV/AIDS seperti fenomena gunung es yang hanya tampak di permukaan saja," katanya, didampingi Koordinator Tim Advokasi KPA Bali, dr. Made Molin Yudiyasa, saat berkunjung ke LKBN Antara Biro Bali, tadi.
Penyebab utama hilangnya kekebalan daya tubuh akibat heteroseksual mencapai 5.581 penderita (76,55 persen), disusul penggunaan narkoba yang disertai jarum suntik (IDU) 808 penderita (11,08 persen). Selain itu, juga akibat homoseksual 303 kasus (4,16 persen), Perinatal 220 kasus (3,02 persen), tato dua kasus (0,03 persen) dan biseksual 18 kasus (0,25 persen). Mangku Karmaya menambahkan, HIV/AIDS umumnya menyerang kelompok umur produktif umur 20-29 persen sebanyak 2.930 kasus (40,19 pesen), menyusul umur 30-39 tahun dengan 2.649 kasus (36,33 persen). Menyusul, umur 40-49 tahun 927 kasus (3,73 persen), 50-59 tahun 272 kasus (3,73 persen), lebih dari umut 60 tahun 74 kasus (1,01 persen), umur 5-14 tahun 29 kasus (0,40 persen), umur satu sampai empat tahun 195 kasus (2,67 persen), kurang dari satu tahun 46 kasus (0,63 persen) dan tidak diketahui 25 kasus (0,34 persen).
http://nusantara.rmol.co/read/2013/0...rus-Meningkat-

200 Ribu Penduduk Indonesia Menderita HIV/AIDS
JAKARTA - Hari AIDS Sedunia diperingati kemarin (1/12). Seperti kita ketahui bahwa sampai sekarang penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia ini belum ditemukan obatnya. Penderitanya pun semakin bertambah dari tahun ke tahun, itu pun yang terdata. Belum lagi yang tidak tercatat karena fenomena penderita penyakit ini seperti gunung es, hanya terlihat sedikit di permukaan, namun sebenarnya masih banyak yang tersembunyi di bawah.
Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di Indonesia mencapai 26.483 kasus per Juni 2011. Bahkan baru-baru ini, Kementerian Kesehatan mengeluarkan data yang mengejutkan soal penderita HIV/AIDS. Diperkirakan sebanyak lebih dari 200 ribu penduduk Indonesia menderita penyakit HIV/AIDS. Daerah penderita terbanyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, dan Bali.
Berdasarkan cara penularannya, seks bebas atau berganti pasangan masih menjadi nomor 1 dalam menyumbang angka penderita HIV/AIDS. Sementara itu jika dilihat dari kelompok umur, kasus AIDS terjadi pada kelompok umur 20-29 tahun yakni sebesar 46,4 persen, disusul kelompok umur 30-39 tahun 31,5 persen, dan kelompok umur 40-49 tahun 9,8 persen.
Dari data tersebut terlihat bahwa penderita HIV/AIDS terbanyak berada pada usia produktif, dimana seharusnya masih bisa untuk melakukan hal-hal yang positif. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan sudah banyak menghibau melalui media cetak maupun elektronik agar menjaga diri untuk tidak tertular atau menulari penyakit mematikan ini.
http://www.sumeks.co.id/index.php?op...=61:slide-news
---------------------------

Ngesex sembarangan dengan pramuria yang professional, penggunaan jarum suntik untuk narkotik, adalah penyebab tyerbanyak kasus penyakit kelamin mematikan ini. Kebiasaan yang suka 'mobile' antar kota di dalam dan di luar negeri, sementara iman tiada, sehingga sangat pemissive dalam sex bebas, menjadi penyebab lainnya. Makanya kalau jadi pengusaha atau professi yang suka 'mobile' seperti peneliti, konsultan atau politisi sibuk macam anggota DPR itu misalnya, dianjurkan cari aja bini muda yang sexy dan manis seperti punyanya pak Luthfi Hasan Ishaaq itu, pasti aman dan bersih.
Diubah oleh yantique 23-05-2013 20:59
0
4.5K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan