- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wow! Sampah Bisa Disulap Jadi Busana Indah


TS
Autisme
Wow! Sampah Bisa Disulap Jadi Busana Indah
Quote:
Quote:

Quote:
Solo– Jalan Slamet Riyadi Solo seolah-olah disulap menjadi catwalk tersendiri bagi sejumlah wanita muda. Ratusan pasang mata terbius oleh penampilannya. Bak peragawati profesional, gadis-gadis cantik memamerkan gaun yang mereka kenakan. Beberapa kali mereka pose di depan kamera fotografer.
Uniknya, jika dicermati dari dekat ternyata gadis-gadis itu mengenakan gaun dari bahan yang tidak sewajarnya. Bagaimana tidak? Beberapa material seperti tutup botol air mineral, koran, kain perca, bambu, sedotan, kantong plastik, bahkan bulu ayam justru menjadi bahan utama untuk gaun-gaun indah tersebut. Hal ini membuat penonton semakin berdecak kagum dan tak beranjak dari fashion show persembahan siswa-siswi SMK Marsudirini pada gelaran Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Minggu (19/5).
Uniknya, jika dicermati dari dekat ternyata gadis-gadis itu mengenakan gaun dari bahan yang tidak sewajarnya. Bagaimana tidak? Beberapa material seperti tutup botol air mineral, koran, kain perca, bambu, sedotan, kantong plastik, bahkan bulu ayam justru menjadi bahan utama untuk gaun-gaun indah tersebut. Hal ini membuat penonton semakin berdecak kagum dan tak beranjak dari fashion show persembahan siswa-siswi SMK Marsudirini pada gelaran Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Minggu (19/5).
Quote:
Salah seorang siswi terlihat anggun dengan balutan gaun merahnya yang dilengkapi dengan aksesori bunga-bunga kecil. Simpel, unik, menarik, itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan gaun karya Novita Saraswati, siswi kelas X SMK Marsudirini.
Gadis berusia 16 tahun itu mengatakan ia hanya butuh waktu dua hari untuk menyulap limbah kain spundbond atau biasa disebut kain ‘pur’ menjadi sebuah gaun indah. Kain spundbond merupakan bahan sintetis ramah lingkungan yang umum digunakan sebagai bahan tas souvenir, tas ulang tahun, tas hadiah, tas promosi, dan lain-lain.
“Prosesnya nggak begitu sulit. Hari pertama membuat kerucut-kerucut kecil dari kain pur limbah tas. Kemudian hari selanjutnya menempelkan dan menjahit kerucut-kerucut kain pur di baju polos,” jelas Irvidiyan Pramadiva, usai acara tersebut.
Gadis berusia 16 tahun itu mengatakan ia hanya butuh waktu dua hari untuk menyulap limbah kain spundbond atau biasa disebut kain ‘pur’ menjadi sebuah gaun indah. Kain spundbond merupakan bahan sintetis ramah lingkungan yang umum digunakan sebagai bahan tas souvenir, tas ulang tahun, tas hadiah, tas promosi, dan lain-lain.
“Prosesnya nggak begitu sulit. Hari pertama membuat kerucut-kerucut kecil dari kain pur limbah tas. Kemudian hari selanjutnya menempelkan dan menjahit kerucut-kerucut kain pur di baju polos,” jelas Irvidiyan Pramadiva, usai acara tersebut.
Quote:
Sementara itu, Kepala SMK Marsudirini Surakarta, Sr Helena OSF mengatakan, meski karya siswanya berasal dari sampah bekas dan biaya produksi murah bukan berarti karya tersebut tidak laku di pasaran. Pasalnya, hasil karya siswa-siswinya mampu menjuarai beberapa kontes fashion show bahkan diminati oleh masyarakat.
“Kadang-kadang ada yang pesan (gaun sampah bekas). Kita juga sering ikut kontes, misal Solo Batik Carnival (SBC) dan beberapa fashion show di pusat-pusat perbelanjaan. Tentunya ini menjadikan sampah sebagai berkah,” ungkapnya.
Ia menambahkan pemanfaatan sampah bekas menjadi karya seni telah menjadi fokus sekolahnya utamanya dalam kepedulian lingkungan dan pengembangan kreatifitas siswa. Dengan demikian, sampah dimanfaatkan kembali menjadi barang yang memiliki nilai guna.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa ternyata sampah pun bisa dipakai kembali dan memiliki nilai guna. Selain itu juga melatih kreatifitas anak-anak kami dalam pemanfaatan limbah sehingga secara langsung mereka terlibat dalam kepedulian dan menjaga lingkungan,” tegasnya.
“Kadang-kadang ada yang pesan (gaun sampah bekas). Kita juga sering ikut kontes, misal Solo Batik Carnival (SBC) dan beberapa fashion show di pusat-pusat perbelanjaan. Tentunya ini menjadikan sampah sebagai berkah,” ungkapnya.
Ia menambahkan pemanfaatan sampah bekas menjadi karya seni telah menjadi fokus sekolahnya utamanya dalam kepedulian lingkungan dan pengembangan kreatifitas siswa. Dengan demikian, sampah dimanfaatkan kembali menjadi barang yang memiliki nilai guna.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa ternyata sampah pun bisa dipakai kembali dan memiliki nilai guna. Selain itu juga melatih kreatifitas anak-anak kami dalam pemanfaatan limbah sehingga secara langsung mereka terlibat dalam kepedulian dan menjaga lingkungan,” tegasnya.
Quote:
Sumber :www.timlo.net
0
1.2K
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan