Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara di kawasan Indonesia bagian timur terus mengembangkan bandara kelolaannya. Salah satunya Bandara Ngurah Rai, Bali.

Sebagai pintu masuk utama tujuan wisatawan, Bandara Bali tengah dipercantik besar-besaran. Tercatat, setidaknya tiga hal mengagumkan dapat terjadi di bandara Bali setelah renovasi.

Pertama, bandara akan dilengkapi dengan apron (tempat parkir pesawat) dan terminal khusus orang kaya yang menggunakan pesawat atau jet pribadi. Kedua, bandara akan dapat memfasilitasi penerbangan pesawat raksasa sekelas A380. Terakhir, akan disiapkan akses untuk kapal pesiar mewah.

Lalu kenapa hanya bandara Ngurah Rai, Bali? Sementara banyak bandara lain di wilayah kerja AP I yang menaungi sisi timur Indonesia.

Corporate Secretary AP I, Farid Indra Nugraha mengatakan pembangunan apron baru ditargetkan selesai sebelum penyelenggaraan pertemuan APEC, Oktober nanti. Pembangunan ini agar bandara Bali dapat menampung lebih banyak pesawat pengangkut peserta APEC.

"Parkir pesawat sebelum APEC, nanti yang membangun anak usaha kita Angkasa Pura Property," jelasnya.

Mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo pada saat kunjungan peresmian Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai di Kuta, Bali beberapa waktu lalu mengatakan penyelenggaraan APEC ini menjadi ajang unjuk gigi kesiapan Indonesia menjadi negara maju.

Maka menjadi tidak aneh jika pemerintah mempersiapkan penyelenggaraan ini secara maksimal. Selain bandara, pemerintah juga tengah membangun infrastruktur lain seperti jalan tol Benoa-Ngurah Rai-Tanjung Benoa, pembangunan proyek underpass di Simpangsiur Kuta, penyediaan kendaraan listrik dan masih banyak lagi.

Selain untuk penyelenggaraan APEC, renovasi bandara Bali juga bertujuan untuk melayani kenyamanan wisatawan kaya. Bali sebagaimana diketahui menjadi salah satu tujuan wisata terkenal di dunia.

Farid menambahkan artis terkenal luar negeri seperti Leonardo Di Caprio dan Paris Hilton pernah mendarat di Ngurah Rai Bali. Artis-artis itu mengeluh karena tidak ada terminal khusus. Mereka disatukan dengan terminal umum.

Nantinya dengan ada general aviation atau terminal khusus orang kaya ini, mereka bisa langsung turun melewatinya. General Aviaton atau terminal khusus orang kaya ini akan dinikmati oleh orang kaya, pejabat, dan artis luar negeri. Selain terminal khusus orang kaya, Bali juga menyediakan tempat parkir khusus pesawat jet pribadi bawaan orang kaya tersebut.

Dalam membangun general aviaton atau terminal untuk orang kaya ini, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan dari Swiss yaitu Execujet.

"Kita juga membangun general aviation terminal bersama Execujet. Jadi kalau presiden bawa pesawat atau jet pribadi atau orang orang kaya punya parkir pesawat sendiri dan terminal sendiri," ucap Farid. Apron dan terminal khusus orang kaya ini dibangun di sebelah selatan runway bandara.

Tidak selesai sampai di situ, terminal khusus orang kaya ini juga akan dilengkapi dengan village branded atau perkampungan penjual barang-barang mewah seperti Louis Vuitton, Bulgari dan lain sebagainya. Village ini akan terletak di pinggir pantai sebelah terminal yang langsung berhadapan dengan pantai.

"Ini seperti Prancis Village terkenal, seperti Ciwalk di Bandung kita set up di sana. Itu untuk brand-brand internasional," jelasnya.
Sumber