TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Perbuatan tidak senonoh semacam ini patut dijadikan pembelajaran penting bagi orangtua dan guru di sekolah. Bagaimana tidak, dua bocah yang masih duduk di bangku kelas II Sekolah Dasar (SD), berani berbuat tindakan asusila.

Kejadian ini terungkap setelah salah seorang wali murid di SD Negeri 1 Sebarus, Kecamatan Balik Bukit melapor ke pihak sekolah. Kepsek SDN 1 Sebarus Rita Erpenda membenarkan, orangtua murid tersebut menyatakan jika anaknya mengalami perlakuan tidak senonoh dari teman sekelasnya.

"Pertama tahu soal kejadian ini, kita terima laporan dari orangtua murid. Dia mengatakan anak perempuannya pernah diganggu temannya. Yakni NI dan DE yang juga sama-sama perempuan," terang Rita kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (22/5/2013).

Hingga kemudian pihak sekolah melakukan penelusuran. Setidaknya, ada empat siswa di kelas II B yang pernah dicabuli oleh pelaku. "Ya dibuka anroknya, disentuh dan digosok-gosok bagian kemaluannya. Itu pengakuan dari korban," imbuhnya.(*)

sumber; http://lampung.tribunnews.com/2013/0...rekan-rekannya

Kalo versi cetak lebih lengkap; intinya:
> dari sejumlah sumber, korban lebih dari 4
> korban menurut karena takut kepada pelaku (De) yang merupakan anak anggota kepolisian
> pelaku ( De ) mengaku tindakanya itu karena sering melihat saudara kembarnya, yang juga perempuan, melakukan tindakan tidak senonoh dengan teman lelakinya yang juga masih SD, & juga video porno

> dari sumber yang tidak bisa dipercaya, pelaku terinspirasi oleh ID Pongasi di Kaskus